Metode 50/30/20: Cara Efektif Atur Gaji Bulanan

03 Des 2025, 14:45 WIB

Galih Persiana

ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Ahsanjaya)

Intinya sih...

50 persen untuk kebutuhan utamaDialokasikan setengah dari gaji bulanan untuk kebutuhan esensial seperti kontrakan/kos, makanan, transportasi, kuota internet, cicilan, dan tagihan listrik.
30 persen untuk keinginan dan gaya hidupMencakup nongkrong, hiburan, belanja fashion, traveling kecil-kecilan, atau langganan aplikasi tanpa mengganggu pos lain yang lebih penting.
20 persen untuk tabungan dan investasiWajib dialokasikan ke tabungan, dana darurat, atau instrumen investasi seperti reksa dana, emas, atau deposito untuk masa depan finansial yang lebih stabil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengatur gaji bulanan sering kali terasa sulit, apalagi kalau kebutuhan makin banyak dan pendapatan terasa begitu cepat habis. Banyak orang merasa sudah hemat, tapi tetap bingung ke mana uang mengalir.

Di sinilah metode 50/30/20 bisa jadi cara yang sederhana namun efektif untuk menjaga keuangan tetap sehat. Metode ini populer karena mudah dipahami dan diterapkan oleh siapa pun, termasuk kamu yang baru mulai bekerja atau yang ingin memperbaiki cara mengelola uang.

Tanpa perlu ribet bikin tabel rumit, kamu cukup membagi pendapatan ke dalam tiga kategori besar yang jelas. Dengan pembagian yang terstruktur, kamu jadi lebih sadar mana pengeluaran penting, mana yang sifatnya kesenangan, dan mana yang harus disisihkan untuk masa depan.

Berikut penjelasan lengkapnya agar kamu bisa langsung mempraktikkannya.

1. 50 persen untuk kebutuhan utama

Ilustrasi menghitung pengeluaran keuangan (freepik.com/freepik)

Dalam metode ini, setengah dari gaji bulanan dialokasikan untuk kebutuhan esensial. Termasuk di dalamnya biaya kontrakan/kos, makan sehari-hari, transportasi, kuota internet, cicilan, hingga tagihan listrik.

Jika ternyata pengeluaran kebutuhan pokokmu melebihi 50 persen, ini jadi tanda bahwa kamu perlu meninjau ulang gaya hidup. Misalnya, mencari hunian yang lebih terjangkau atau mengurangi ongkos transportasi dengan naik kendaraan umum.

Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda, tapi prinsipnya sama: kebutuhan wajib tidak boleh memangsa seluruh pendapatanmu.

2. 30 persen untuk keinginan dan gaya hidup

Ilustrasi wanita traveling melihat map (freepik.com/drobotdean)

Kategori ini mencakup hal-hal yang membuat hidup lebih menyenangkan, seperti nongkrong, hiburan, belanja fashion, traveling kecil-kecilan, atau langganan aplikasi.

Meski bersifat “boleh ada, boleh tidak”, porsi 30 persen tetap membuat kamu tidak merasa terlalu membatasi diri. Tapi ingat, jangan sampai keinginan justru masuk ke kategori kebutuhan.

Kunci utamanya adalah sadar batas: tetap menikmati hidup, tapi tidak mengganggu pos lain yang lebih penting.

3. 20 persen untuk tabungan dan investasi

ilustrasi investasi (vecteezy.com/Perawit Boonchu)

Inilah porsi yang sering dilewatkan banyak orang. Dalam metode 50/30/20, 20 persen dari gaji wajib dialokasikan ke tabungan, dana darurat, atau instrumen investasi seperti reksa dana, emas, atau deposito.

Porsi ini penting untuk menjaga masa depan finansialmu tetap aman, termasuk untuk kebutuhan jangka panjang seperti menikah, sekolah, atau membeli rumah.

Saat kamu disiplin menyisihkan 20 persen, kamu sedang membangun pondasi keuangan yang lebih stabil.

Metode 50/30/20 bekerja karena sederhana dan realistis. Kamu tidak perlu mengubah hidup secara drastis, hanya perlu menata ulang pengeluaran berdasarkan prioritas.

Dalam jangka panjang, kamu akan lebih mudah mengendalikan uang, bukan sebaliknya. Mulai dari bulan ini, coba terapkan metode ini dan rasakan bedanya pada stabilitas finansialmu.