Majalengka, IDN Times - Bank emok, atau bank keliling alias plecit, kerap menghadirkan dua mata pisau bagi nasabahnya. Saat menerima, nasabah akan merasa sangat terbantu lantaran proses yang mudah dalam mendapatkan pinjaman, di mana tidak harus ada berbagai macam surat-surat seperti halnya yang disyaratkan oleh bank konvensional.
Namun, beberapa hari setelah menjadi nasabah, perasaan bingung akan segera menyergap. Bagaimana tidak, mereka harus bayar cicilan tersebut di mana bunganya terekam dari mulai per hari sampai per pekan.
Atas fenomena itu, di Kabupaten Majalengka, tepatnya di Kampung Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, muncul komunitas ibu-ibu yang sebelumnya diketahui sebagai nasabah yang terjerat pinjaman menyesatkan. Mother Bank, demikian nama untuk kelompok Emak-emak di kampung tersebut.
“Setiap hari kami dihantui oleh bank emok. Setiap hari, dari Senin sampai Minggu, petugas bank emok itu selalu nagih kepada kami," kata salah satu anggota Mother Bank Nia, saat berbincang dengan wartawan, Selasa (1/8/2023).