Mengenal Lebih Dekat Bude Sumiyati yang Asik Diajak Curhat

Dulu sebelum ramai Twitter dan Instagram, di mana Facebook masih menjadi media sosial paling digandrungi, Bude pun membuat akun tersebut yang dibantu salah satu saudaranya. Melalui akun inilah Bude kerap menggunggah foto kegiatan keseharian mulai dari memasak, di kasur, menonton televisi dan kegiatan lainnya.

"Ya pakai pakaian yang ada. Aku masukin juga kalau lagi sedih ya udah foto sedih. Kalau lagi seneng ya masukin foto itu. Terus kasih tulisan-tulisan gitu lah," ujar Bude kepada IDN Times.

Ternyata gaya nyentrik dan untaian kata menggelitik yang ada di tembok Facebook miliknya kerap dibagikan olah banyak orang. Hingga seseorang mengambilnya dan menjadikannya meme baik utuh unggahan dalam Facebook maupun mengambil fotonya.

Meme itu kemudian tersebar luas di media sosial lain dan viral hingga seorang teman anak menyebut bahwa Bude digandrungi anak muda di media sosial.

"Awalnya pas denger kaget, takutnya foto dijadiin meme yang gak bener misal porno kaya gitu. Tapi pas lihat cuman meme biasa ya sudah gak apa-apa," ujar Bude.

Hingga suatu hari datang orang tak dikenal yang menelpon ke ponsel Bude. Dalam biodata Bude di Facebook memang memasukan nomor telepon sehingga bisa dikontak siapapun.

Namun, nomor yang tak dikenal itu masuk dan mengaku sebagai seorang wartawan. Karena merasa risih dan takut, Bude langsung menutupnya. Beberapa kali nomor lain masuk dan mengirim pesan agar mengangkat telepon karena ingin berbicara terkait dengan unggahan di media sosial Twitter dan Instagram yang viral.

"Sampai saya angkat akhirnya. Dan ternyata itu bukan wartawan, tapi orang yang selama ini mengambil foto dan tulisan dari Facebook," ungkapnya.

Pembicaraan dengan orang yang tersebut pun dilakukan anak Bude karena dia merasa canggung ketika berbicara panjang via telepon. Dari obrolan itu, kemudian terjadi kesepakatan yang berujung pada penggunaan foto dan tulisan di media sosial untuk meningkatkan pamor. Terlebih banyak pihak sudah mengundang ke sejumlah acara dan mengiklankan produknya.

"Nah mulai itu aja baru mulai deh masuk tv (televisi), terus ada endorse, dan iklan lain-lainnya," lanjut Bude.

Selain kata-kata di media sosial yang kerap menyayat hati dan terasa dalam di kalangan anak millennial, penampilan nyentrik Bude Sumiyati adalah hal yang tidak terlepas dari kesehariannya. Dengan menggenakan pakaian yang kerap berwarna cerah, potongan rambut yang pendek dan diwarnai membuat dia mudah dikenali.

Bude menuturkan, pemakaian pakaian dan potongan rambut yang unik ini sebenarnya bukan hal baru. Penampilan ini sudah dia lakukan sejak belum terkenal dan hanya berjualan pakaian serta makanan di daerah wisata Ciater, Subang, Kabupaten Subang.

"Makanya Bude suka bingung apa yang sebenarnya bikin aku terkenal. Padahal ya gini aja sama kan. Tapi justru yang sekarang pada senang itu anak muda. Kata mereka Bude itu orangnya jujur dan apa adanya," kata Bude memperagakan perkataan para penggemarnya ketika bertemu.

Warna pink yang melekat di pakaian dan rambut Bude Sumiyati bukan tanpa alasan. Pink memang menjadi warna yang disukai sejak masa kecil. Meski kerap dibilang norak dengan tampilan warna tersebut di usianya yang menginjak 51 tahun, tapi Bude tak mempersoalkannya.

"Kalau memang nyaman dan aku senang kenapa mesti ikuti keinginan orang lain. Yang penting kan aku nyaman dengan tampilan dan warna pink ini," kata Bude.

Saat ini warna pink pun masih melekat dari warna seprai kasur hingga sebagai cat tembok. Selain itu beberapa perlengkapan keseharian Bude pun berwarna pink.

Mengenai tampilan rambut yang juga selalu diwarnai, Bude menyebut bahwa hal tersebut awalnya untuk mengurangi rasa gatal dari uban yang tumbuh. Tak lagi muda, uban kerap muncul dan membuatnya tak nyaman.

"Atel (gatal). Harus digaro (digaruk) terus kepalanya. Jadi sekarang hampir dua minggu sekali pasti diwarnai terus. Mau pink, kuning, merah pokoknya dikasih warna," lanjutnya.

Hal nyentrik lain dari Bude Sumiyati adalah tato yang menempel di hampir seluruh tubuhnya. Tak hanya satu, tato ini bahkan lebih dari 10 dengan ukuran dan gambar tato bermacam-macam.

Bude menceritakan, keinginan di mentato berawal ketika berjualan di Ciater dan melihat wisatawan yang mempunyai tato. Dari situ terpikir kalau tato adalah seni yang bisa dia gunakan juga. Ide mentato kemudian dilakukan sekitar 16 tahun lalu dengan tulisan 'cenut' di pergelangan tangan kiri.

"Cenut ini karena Bude dulu di FB nama belakangnya suka pakai cenat-cenut gitu. Tato ini dibikin suami temennya anak dekat-dekat sini juga," ungkap Bude.

Meski sempat merasa sakit ketika ditato awalnya, Bude merasa nyaman dan melihat tato adalah sebuah seni. Dia juga beranggapan banyak anak muda memiliki tato banyak, dan itu membuat dia kemudian mentato di beberapa bagian tubuh lain.

Bude mengatakan, salah satu tato yang dibuat bertulisakan D' Rains. Ini merupakan singkatan nama ketiga anaknya yaitu, Dian, Rani, dan Sindy. Nama mereka disematkan di lengan sebelah kanan sebagai tanda cinta.

Selain itu ada tato NR yang merupakan singkatan dari namanya, Neti Herawati. Tato lain adalah Putri Duyung atau Mermaid yang ada di betis sebelah kanan. Dengan tato tersebut Bude ingin mencoba menjadi cantik dan anggun layaknya putri duyung.

Kemudian ada juga tato kupu-kupu, ikan koi, dan bintang-bintang yang ada di pungungnya. Salah sat tato terbaru adalah tulisan 'Bude Sumiyati' yang dia sematkan di dadanya. "Ini untuk ucapan terimakasih kepada rekan saya juga karena kalau bukan karena dia bikin akun Bude belum tentu aku seperti sekarang," ungkap Bude.

Selain tato itu, masih ada beberapa tato di beberapa bagian tubuh lain yang belum sempat diperlihatkan. Bude pun berniat menambah tatonya kembali jika ada sesuatu yang ingin diingatnya.

Yang paling tidak bisa dibayangkan adalah tato yang dilukis di atas mata untuk kemudian menggantikan alis. Menurut Bude, tato di alis ini bahkan sudah ditambah beberapa kali untu mempertebal kehitamannya.

"Ini awalnya pas mau kondangan suruh dandan. Karena ga bisa bikin alis yang bagus, ya sudah ditato aja lah," ujarnya.

Dengan gaya yang nyentrik mulai dari pakaian hingga tato di beberapa bagian badan, Bude bukan tidak mendapat stigma negatif. Dalam hal berpakaian, dandan, warna rambut, dan tato, kerap digunjingkan oleh tetangga bahkan keluarga besar.

Tapi apa yang dilakukannya semata-mata ada seni dan menjadi kesenangan pribadi. Bahkan sekarang keluarga sudah bisa menerima dengan gaya yang disenanginya.

"Ini tuh gaul. Jadi tato itu bukan jahat, tapi lebih ke seni. Kalau memang ada yang mastiin orang tatoan itu jahat, saya bakal hapus semua tatonya," kata Bude.

Di balik badan Bude yang besar dengan seni tato yang menempel di tubuhnya, dia nyatanya memiliki hati yang lemah lembut. Saat berbincang dan mengenal keseharian dia sekarang dan masa lampau, Bude kerap kali sedih dan meneteskan air mata.

Salah satu momen yang masih hangat di ingatannya ketika dalam acara bincang santai peluncuran buku bersama para pengagumnya. Saat itu datang seorang perempuan yang tersengut-sengut dan memeluk Bude.

Menurut Bude, perempuan itu bercerita bawa sang kekasih merupakan penggemar setianya. Sayang keinginan bertemu Bude tak tercapai karena kekasihnya telah wafat terlebih dahulu.

"Di situ Bude juga langsung nangis. Mikir, ko bisa yah ada yang segitunya sama Bude, padahal kan Bude ini bukan siapa-siapa," ujarnya sembari mengusap air mata yang menetes di pipi.

Bude pun menyebut bahwa suasana hati yang sedih itu kerap kali terbawa ketika akting untuk iklan atau yang lainnya. Bahkan dia sempat ditegur karena selalu sedih padahal saat akting mengharuskannya tertawa.