Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi karyawati yang sedang mengobrol santai (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi karyawati yang sedang mengobrol santai (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Intinya sih...

  • Menganggap orang lain paham tanpa penjelasan

  • Fokus membalas, bukan mendengarkan

  • Mengabaikan nada dan bahasa tubuh

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Komunikasi adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari, baik di rumah, lingkungan sosial, maupun tempat kerja. Sayangnya, banyak konflik kecil justru berawal dari kesalahan komunikasi yang tampak sepele.

Sering kali, masalahnya bukan karena niat buruk, melainkan cara menyampaikan atau menangkap pesan yang kurang tepat. Hal-hal kecil yang luput disadari bisa membuat pesan berubah makna dan memicu kesalahpahaman.

Agar hubungan tetap sehat dan pesan tersampaikan dengan baik, penting untuk mengenali kesalahan komunikasi yang sering terjadi. Berikut beberapa di antaranya:

 

1. Menganggap orang lain paham tanpa penjelasan

ilustrasi ayah dan anak mengobrol (pexels.com/Kindel Media)

Banyak orang berasumsi bahwa lawan bicara sudah mengerti maksud yang disampaikan, padahal belum tentu demikian. Perbedaan latar belakang, pengalaman, dan sudut pandang membuat satu pesan bisa ditafsirkan berbeda.

Ketika penjelasan disampaikan terlalu singkat atau setengah-setengah, ruang untuk salah paham menjadi semakin besar. Apalagi jika topik yang dibahas cukup kompleks atau sensitif.

Biasakan menyampaikan pesan dengan jelas dan lengkap, serta beri kesempatan lawan bicara untuk bertanya atau mengonfirmasi pemahaman mereka.

2. Fokus membalas, bukan mendengarkan

Ilustrasi mengobrol (Pexels.com/Canva Studio)

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah terlalu sibuk menyiapkan jawaban, sampai lupa benar-benar mendengarkan. Akibatnya, respons yang diberikan sering melenceng dari inti pembicaraan.

Kebiasaan memotong pembicaraan atau langsung menyimpulkan sebelum lawan bicara selesai berbicara juga bisa membuat mereka merasa tidak dihargai. Ini sering memicu emosi negatif yang memperkeruh komunikasi.

Mendengarkan secara aktif—dengan fokus, kontak mata, dan tanpa menyela—membantu kita menangkap pesan secara utuh dan merespons dengan lebih tepat.

3. Mengabaikan nada dan bahasa tubuh

ilustrasi pria dan wanita yang sedang ngobrol di restoran (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Komunikasi bukan hanya soal kata-kata. Nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh punya peran besar dalam menyampaikan maksud sebenarnya. Sayangnya, aspek ini sering diabaikan.

Nada yang terdengar datar, tinggi, atau defensif bisa membuat pesan yang netral terdengar menyerang. Begitu pula bahasa tubuh yang tertutup atau tidak antusias bisa memberi kesan negatif.

Dengan menyelaraskan kata-kata, nada, dan bahasa tubuh, pesan akan terasa lebih jujur dan mudah diterima oleh lawan bicara.

Komunikasi yang efektif tidak selalu soal berbicara dengan pintar, tapi juga tentang kepekaan dan kesadaran terhadap hal-hal kecil. Dengan menghindari kesalahan sepele ini, risiko salah paham bisa ditekan dan hubungan pun terjaga lebih sehat.

Editorial Team