Jadi Pusat Perhatian, Intip Cara Mudah Bicara di Depan Umum

Menurut Rendy, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas merupakan tantangan yang tak bisa dihindari di era industri 4.0. Baginya, SDM berkualitas tidak hanya ditunjukkan dengan prestasi akademis, melainkan pula harus didorong oleh soft skills, salah satunya ialah berbicara di depan umum.

Dengan mampu berbicara di depan umum, kata Rendy, seseorang seakan telah mengantongi salah satu kunci sukses di masa mendatang.

“Dengan pesatnya teknologi seperti sekarang, di mana kita dapat menyampaikan ide, gagasan, dan solusi terhadap sebuah masalah secara virtual tanpa perlu tatap muka, maka kemampuan penyampaian pesan dengan tepat dan ringkas semakin harus dimiliki,” kata dia, saat menjadi pemateri “Public Speaking 4.0” di dalam pelatihan Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2021, dalam rilis yang diterima IDN Times Jabar, Senin (22/3/2021).

Rendy melanjutkan, agar gagasan dapat dipahami dengan baik oleh audien, maka kita harus memiliki beberapa kiat. Yang pertama, kata dia, ialah memahami dan mendalami materi yang akan disampaikan.

Baginya, seorang pembicara harus dapat menerapkan metode design thinking dalam melakukan riset terkait topik dan sumber informasi yang akan digunakan.

Selain itu, seorang pembicara harus dapat menemukan pola yang menarik dari hasil riset yang telah dilakukan. “Saat berbicara di depan umum, 10 detik pertama menjadi penentu apakah seorang pembicara dapat berkomunikasi dengan baik dan menarik," kata Rendy.

"Seorang pembicara harus memiliki kreativitas yang luas untuk menciptakan kesan yang menarik, dengan demikian target yang dituju akan tertarik untuk mendengarkan pesan atau informasi yang hendak disampaikan,” ujarnya, di hadapan 522 Beswan Djarum Angkatan 2020/2021 dari 93 perguruan tinggi di Indonesia.

Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mendapatkan kesan pertama yang baik di depan umum. Rendy menjelaskan, pembicara tak boleh sampai hilang rasa percaya diri, salah satunya. Kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh pembicara dapat merefleksikan penguasaan materi dan keyakinan pembicara akan informasi yang disampaikan.

Selain itu, pembicara juga harus memiliki vokal yang jelas, gerakan tubuh, dan kontak mata dengan para audiensnya. “Berbicara di depan umum bukanlah talenta yang diperoleh seseorang sejak lahir. Oleh sebab itu setiap orang dapat mempelajari dan mengasah kemampuannya masing-masing,” tutur dia.

“Diperlukan banyak latihan dan pengalaman untuk berbicara di depan umum dengan baik. Kita bisa menonton atau mendengarkan pembicara lain saat menyampaikan suatu informasi. Melalui referensi tersebut, kosakata kita akan semakin bertambah dan cara berkomunikasi kita pun akan semakin lancar,” ujar Rendy.

Sementara itu, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo menuturkan, tujuan utama pemberian materi “Public Speaking 4.0” ini ialah guna melatih generasi muda khususnya Beswan Djarum agar mampu menyampaikan ide dan gagasan dengan baik di tengah masyarakat.

“Seiring perkembangan teknologi, kita juga harus mempelajari cara menyampaikan ide dan gagasan di depan umum baik secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (virtual),” kata Sapto, dalam rilis yang sama.

Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada Beswan Djarum. Bakti Pendidikan Djarum Foundation sendiri juga akan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk bergabung sebagai Beswan Djarum angkatan 2020/2021 mulai 21 Maret 2021. Pendaftaran bisa dilakukan secara online di website mereka.