7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lain

Bahaya ketergantungan emosional dan stres yang meningkat!

Pencarian akan validasi dari orang lain seringkali menjadi sebuah kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, terlalu bergantung pada pendapat dan persetujuan orang lain dapat memiliki dampak yang tidak terduga.

Dalam artikel ini, kami akan menguraikan tujuh kerugian yang muncul akibat kebiasaan mencari validasi berlebihan. Memahami hal ini bisa menjadi langkah awal untuk meraih kepercayaan diri yang lebih kuat. Yuk simak!

1. Kehilangan identitas pribadi

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi kenyamanan diri sendiri (unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen)

Terlalu sering bergantung pada validasi orang lain dapat mengaburkan citra diri sendiri. Saat kita terlalu fokus pada apa yang orang lain pikirkan, kita cenderung kehilangan pandangan akan nilai-nilai, keinginan, dan tujuan pribadi kita.

Hal ini bisa mengakibatkan perasaan kebingungan atau bahkan kehilangan identitas diri.

Mengakui diri sendiri adalah tahap penting dalam pengembangan diri yang sehat. Jadi, memahami siapa diri kita tanpa terlalu bergantung pada validasi orang lain menjadi kunci penting dalam mempertahankan identitas pribadi.

2. Ketergantungan emosional yang berlebihan

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi emosi (pixabay.com/NoName_13)

Ketergantungan pada validasi dari luar dapat menyebabkan ketergantungan emosional yang berlebihan. Perasaan tidak aman dan kebutuhan akan persetujuan konstan dapat mengarah pada ketergantungan terhadap perasaan orang lain terhadap kita.

Ini tidak hanya mempengaruhi kebahagiaan kita, tetapi juga mengganggu keseimbangan emosi dan kemandirian pribadi.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Counseling Psychology, ketergantungan emosional dapat mengganggu hubungan interpersonal dan kesejahteraan psikologis. Oleh karena itu, membangun kepercayaan diri yang kuat lebih penting daripada ketergantungan pada validasi orang lain.

3. Pembatasan potensi diri

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi terus belajar (unsplash.com/Firmbee.com)

Mencari validasi secara berlebihan dapat membatasi potensi diri kita. Ketika terlalu terikat pada harapan dan pendapat orang lain, kita mungkin enggan untuk melangkah di luar zona nyaman atau mencoba hal-hal baru yang dapat mengembangkan potensi kita.

Menurut penelitian dari European Journal of Social Psychology, ketika individu tidak terlalu bergantung pada validasi eksternal, mereka lebih cenderung mengejar tujuan yang lebih tinggi dan mengembangkan potensi diri dengan lebih bebas.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki keyakinan dan motivasi internal yang kuat.

4. Meningkatnya stres dan kecemasan

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi stress (unsplash.com/Elisa Ventur)

Ketergantungan pada validasi orang lain seringkali menjadi pemicu stres dan kecemasan. Ketika kita terus-menerus memperhatikan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, hal ini dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan karena kita selalu merasa perlu untuk memenuhi standar yang tidak realistis.

Menurut American Psychological Association, terlalu banyak memperhatikan validasi eksternal dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi dan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu tergantung pada persetujuan orang lain.

5. Pelepasan kendali diri

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi kekuatan diri (pixabay.com/Schäferle)

Mencari validasi eksternal dapat menyebabkan hilangnya kontrol atas kehidupan kita sendiri. Ketika kita terlalu memperhatikan pendapat orang lain, kita mungkin cenderung mengabaikan intuisi dan keinginan internal kita sendiri, sehingga kehilangan kendali atas keputusan yang kita buat.

Kepercayaan diri yang sehat berasal dari kecocokan antara konsep diri aktual dan pengalaman hidup. Jadi, menjaga kendali diri dan mempercayai intuisi internal kita adalah kunci untuk menghindari pelepasan kendali diri yang tidak diinginkan.

6. Kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi komunikasi (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Ketergantungan pada validasi orang lain dapat mengurangi penghargaan terhadap diri sendiri. Saat kita hanya mengukur nilai dan keberhasilan berdasarkan respons orang lain, kita mungkin kehilangan apresiasi terhadap pencapaian dan nilai-nilai kita sendiri.

Menurut Journal of Happiness Studies, memiliki penilaian yang lebih otonom terhadap diri sendiri dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan subjektif.

Ini menegaskan pentingnya menghargai pencapaian dan nilai-nilai kita secara independen.

7. Pembatasan kemampuan mengatasi kegagalan

7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lainilustrasi takut kegagalan (pixabay.com/StockSnap)

Terlalu bergantung pada validasi eksternal dapat membuat kita rentan terhadap kegagalan. Ketika kita hanya mencari persetujuan dari luar, kegagalan menjadi lebih menakutkan karena kita merasa kegagalan tersebut adalah refleksi dari penilaian orang lain terhadap kita.

Menurut Psychological Science, memiliki toleransi terhadap kegagalan merupakan kunci dalam mengatasi rasa takut dan meningkatkan ketahanan mental. Oleh karena itu, memandang kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pertumbuhan adalah langkah penting dalam memperkuat kemampuan menghadapi tantangan.

Mencari validasi dari orang lain adalah hal yang manusiawi, namun, terlalu bergantung padanya dapat membawa dampak negatif yang signifikan dalam kehidupan kita.

Meraih kepercayaan diri yang kuat, menghargai diri sendiri, dan memahami nilai-nilai internal kita menjadi kunci untuk mengatasi dampak buruk dari kebiasaan ini.

Ingatlah, menjadi autentik dan membangun kepercayaan pada diri sendiri adalah kunci menuju kesejahteraan emosional yang seimbang, teman!

Referensi:

https://www.scirp.org/reference/referencespapers?referenceid=741527
https://www.apa.org/pubs/journals/cou.
https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=14117&tip=sid&clean=0
https://www.apa.org/news/press/releases/stress/2018/stress-gen-z.pdf
https://www.scirp.org/%28S%28351jmbntvnsjt1aadkposzje%29%29/reference/ReferencesPapers.aspx?ReferenceID=1569786
https://link.springer.com/journal/10902/volumes-and-issues
https://www.jstor.org/journal/psychsci

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Validasi dari Pasangan Terkadang Dibutuhkan

Baca Juga: 5 Alasan Sosok Haus Validasi Sering Dijauhi Orang Lain

Ignatius Drajat Krisna Jati Photo Community Writer Ignatius Drajat Krisna Jati

Terus semangat!!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya