Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kebersamaan (pexels.com/PNW Production)

Di era digital dan terhubung seperti sekarang, rasa FOMO (Fear of Missing Out) telah menjadi fenomena yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, ada individu yang mampu mengatasi rasa FOMO ini dan hidup dengan lebih tenang dan bahagia tanpa merasa terdorong untuk selalu terlibat dalam segala sesuatu.

Mereka memiliki alasan-alasan yang kuat untuk tidak terjebak dalam perangkap FOMO yang sering kali mengganggu kesejahteraan mental dan emosional. Dengan memahami alasan di balik ketidak-FOMO-an ini, seseorang dapat belajar bagaimana menavigasi dunia yang penuh dengan distraksi dan tekanan untuk tetap berpikiran jernih dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

Simak empat alasannya berikut ini, ya:

1.Kepuasan dengan dirinya sendiri

ilustrasi suasana di kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Salah satu alasan utama seseorang tidak mengalami FOMO adalah karena mereka merasa puas dengan diri mereka sendiri dan hidup yang mereka jalani. Mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat, sehingga tidak memerlukan validasi dari orang lain atau pengalaman eksternal untuk merasa bahagia.

Mereka telah membangun fondasi yang kokoh dari nilai-nilai dan tujuan-tujuan mereka sendiri, yang membimbing mereka dalam mengambil keputusan dan menjalani hidup dengan integritas. Dengan memiliki kepuasan yang dalam dari dalam diri mereka sendiri, mereka tidak tergoda untuk terus-menerus mencari kepuasan dari luar.

2.Kemampuan untuk membatasi paparan media sosial

ilustrasi kebersamaan (pexels.com/cottonbro studio)

Individu yang tidak merasakan FOMO seringkali memiliki kemampuan yang baik untuk membatasi paparan mereka terhadap media sosial dan informasi yang berlebihan. Mereka menyadari bahwa banyak dari apa yang ditampilkan di media sosial hanyalah gambaran selektif dari kehidupan orang lain, dan bukan representasi yang akurat dari kenyataan.

Dengan mengurangi paparan terhadap media sosial dan mengembangkan keterampilan untuk mengambil informasi dengan bijak, mereka dapat menghindari jebakan membandingkan diri dengan orang lain dan merasa tidak memadai. Membatasi diri dari paparan media sosial secara tidak langsung akan menciptakan kepuasan akan diri sendiri.

3.Kemampuan untuk menghargai waktu sendiri

ilustrasi wanita mandiri (pexels.com/Moose Photos)

Orang yang tidak merasakan FOMO seringkali memiliki kemampuan yang baik untuk menghargai dan menikmati waktu mereka sendiri. Mereka menyadari bahwa memiliki waktu untuk bersantai, merenung, dan mengejar minat pribadi adalah penting untuk kesejahteraan mental dan emosional mereka.

Dengan menghargai waktu sendiri, mereka tidak merasa terdorong untuk selalu terlibat dalam aktivitas sosial atau merasa perlu untuk mengisi setiap saat dengan kegiatan yang sibuk.

Mereka dapat menemukan kepuasan dalam kesendirian dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.

4.Pemahaman akan prioritas dan nilai-nilai pribadi

ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu kunci untuk tidak terjebak dalam FOMO adalah memiliki pemahaman yang jelas tentang prioritas dan nilai-nilai pribadi. Orang yang tidak merasakan FOMO telah mengidentifikasi apa yang benar-benar penting bagi mereka dalam hidup, dan mereka fokus untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Mereka tidak terganggu oleh distraksi atau tekanan untuk selalu terlibat dalam segala sesuatu, karena mereka tahu apa yang benar-benar mereka inginkan dan butuhkan.

Dengan mengikuti nilai-nilai sendiri dan mengutamakan hal-hal yang benar-benar penting, mereka dapat hidup dengan lebih autentik dan bermakna.

Tidak merasakan FOMO adalah hal yang dapat dicapai dengan memahami dan menerapkan alasan-alasan yang kuat. Dengan memiliki kepuasan dalam diri sendiri, kemampuan untuk membatasi paparan media sosial, menghargai waktu sendiri, dan pemahaman yang jelas tentang prioritas dan nilai-nilai pribadi, seseorang dapat hidup dengan lebih tenang dan bahagia tanpa terjebak dalam perangkap FOMO.

Melalui kesadaran akan alasan-alasan ini, seseorang dapat membangun fondasi yang kuat untuk kesejahteraan mental dan emosional mereka, serta menjalani hidup dengan lebih berarti dan autentik. Yuk jalani hidup dengan lebih asyik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team