Bikin Produk Kolaborasi, Brand Lokal Bandung Suarakan Pesan Anti-bully

Kolaborasi dilakukan oleh Amble Footwear dan Wallts Wallet

Bandung, IDN Times – Dua jenama lokal asal Kota Bandung, Amble Footwear dan Wallts Wallet, baru saja meluncurkan produk kolaborasi mereka di tengah wabah COVID-19. Tidak hanya berfungsi untuk bertukar pasar, kolaborasi itu juga dimanfaatkan kedua jenama untuk menyuarakan pesan anti-social bullying dan self love yang sering terjadi di kehidupan masyarakat modern.

Muhammad Azwin, pemilik Wallts Wallet mengatakan bahwa perumusan konsep daripada produk kolaborasi mereka sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Mereka sepakat untuk bersama-sama meluncurkan sebuah produk sepatu wanita dan masker dari Amble masing-masing dengan nama Alice Esteem dan Mora Esteem, juga card wallet dari Wallts dengan nama Kara Esteem.

Bagaimana proses kolaborasi tercipta? Lalu, mengapa mereka punya visi untuk mengantarkan pesan anti-bullying dan self love pada masyarakat?

1. Mencintai diri sendiri adalah hal penting agar hidup terasa ringan

Bikin Produk Kolaborasi, Brand Lokal Bandung Suarakan Pesan Anti-bullyHasil kolaborasi Amble Footwear x Wallts Wallet x Sarkodit (IDN Times/Istimewa)

Meski perumusan konsep berlangsung lancar mengingat pemilik Wallts dan Amble sama-sama berada dalam satu lingkup pertemanan, namun kehadiran wabah virus corona sempat mengganggu rencana tersebut. Peluncuran produk yang awalnya direncanakan awal tahun terpaksa ditunda hingga baru terlaksana pada Oktober 2020.

Bulan Oktober diambil lantaran menjadi momentum yang pas di mana hari kesehatan mental sedunia dirayakan. Di sisi lain, Azwin memandang bahwa mencintai diri sendiri memang menjadi sesuatu  yang penting untuk dimiliki setiap insan.

Bagaimana tidak, kata dia, dengan mencintai diri sendiri semua permasalahan dapat dilalui dengan lebih ringan.  “Self love dibutuhkan kapan pun selama kita hidup,” kata Azwin, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (20/10/2020).

2. Terpikir untuk mencantumkan artwork pada produk

Bikin Produk Kolaborasi, Brand Lokal Bandung Suarakan Pesan Anti-bullyHasil kolaborasi Amble Footwear x Wallts Wallet x Sarkodit (IDN Times/Istimewa)

Setali tiga uang, Boy Budiman, pimpinan Amble, mengatakan jika ia amat sepakat dengan ide tersebut. Baginya produk kolaborasi memang mesti memiliki kepentingan khusus dalam mengubah hal negatif yang menjadi fenomena sosial.

Harus diakui, di balik segala manfaat dan kemudahan yang timbul dari media sosial, ada pula sisi negatif yang terjadi, salah satunya fenomena social bullying. Maka itu produk kolaborasi ini diharapkan dapat mengispirasi banyak orang agar dapat menerima kekhasan dan keistimewaan yang terdapat pada dirinya dan diri orang lain.

“Lantas kami merasa harus mengampilkan artwork pada produk kami. Pada awalnya memang terdapat beberapa pilihan tema, meski akhirnya memutuskan untuk mengambil tema Social Bullying & Self Love” kata Boy, dalam rilis yang sama.

3. Memilih Sarkodit untuk menggambarkan pesan

Bikin Produk Kolaborasi, Brand Lokal Bandung Suarakan Pesan Anti-bullyHasil kolaborasi Amble Footwear x Wallts Wallet x Sarkodit (IDN Times/Istimewa)

Tema yang diambil sejalan dengan sosok yang mereka putuskan untuk mengurusi artwork produk sepatu dan card wallet. Ialah Aditya Pratama alias Sarkodit, seorang visual artis asal Bandung yang getol menyuarakan fenomena sosial yang terjadi, salah satunya tentang Social Bullying & Self Love.

Bagi Amble dan Wallts, Sarkodit berhasil menerjemahkan makna yang ingin mereka sampaikan dengan menjadikannya dalam sebuah icon dalam pattern yang terdapat pada produk kolaborasi bernama Amble X Walts X Sarkodit itu. 

“Sarkodit dipilih agar eksekusi artwork yang ada pada produk kami dapat diterjemahkan secara matang dan dalam. Ia dapat mengemas produk kami menjadi sangat spesial,” tutur Boy.

4. Menginspirasi merek lokal lain agar produk kolaborasi harus punya pesan moral

Bikin Produk Kolaborasi, Brand Lokal Bandung Suarakan Pesan Anti-bullyHasil kolaborasi Amble Footwear x Wallts Wallet x Sarkodit (IDN Times/Istimewa)

Sarkodit sendiri mengatakan jika Pattern / Motif yang dibuat olehnya bertujuan sebagai pengingat untuk selalu menghargai serta untuk mencintai diri sendiri. “Itu menjadi sebuah aksi nyata untuk melawan fenomena social bullying antar sesama manusia,” ujar Sarkodit.

Kini, produk kolaborasi mereka dapat dibeli di toko dan website masing-masing merek. Ke depannya, Azwin, Boy, dan Sarkodit berharap dapat kembali menjalin kolaborasi dan mengantarkan pesan positif lainnya pada masyarakat. “Tidak hanya mementingkan materi semata, tapi harus memberikan dampak positif bagi orang banyak,” ujar Boy.

Di sisi lain, ia berharap kolaborasi seperti yang mereka lakukan dapat mengispirasi brand lokal dan visual artis lainnya untuk bahu-membahu menciptakan sebuah produk yang menginspirasi.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya