Bakat Atau Kerja Keras, Mana yang Sebaiknya Didahulukan Agar Sukses?

Ciptakan pola pikir sebagai pribadi yang baik

Bandung, IDN Times – Setiap manusia, khususnya pemuda, tentu berharap memiliki masa depan yang sukses dan gemilang. Namun, perlu kita sadari bahwa untuk mencapai kesuksesan memerlukan kerja keras juga bakat.

Pilihan antara bakat dan kerja keras selalu menjadi pertanyaan tiap kali kita berpikir tentang jalan hidup orang-orang sukses. Jawabannya selalu menjadi debat kusir, hingga sering membuat bingung anak muda khususnya generasi millennial dan Z.

Sebelum jauh menjawab mana yang yang harus didahulukan antara bakat dan kerja keras, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma, mengatakan jika pemuda mesti memahami pentingnya gritty leadership dalam diri mereka.

Lantas, apa itu gritty leadership?

1. Apa sebenarnya Gritty Leadership?

Bakat Atau Kerja Keras, Mana yang Sebaiknya Didahulukan Agar Sukses?Beswan Djarum (IDN Times/Istimewa)

Gritty Leadership merupakan sebuah prinsip dan pola pikir yang dipercaya dapat mengantarkan seseorang menjadi individu yang tak mudah menyerah, berani bertindak, dan konsisten dalam perjalanan menuju hal yang dicita-citakan.

Setidaknya, definisi itu yang dipaparkan Galuh ketika menjadi pemateri dalam kegiatan Leadership Development Djarum Beasiswa Plus, di hadapan 522 peserta Beswan Djarum angkatan 2020/2021. Ratusan mahasiswa itu datang dari 93 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Dengan memahami prinsip daripada gritty leadership, kata dia, seseorang akan mengerahkan bakat dan seluruh kemampuannya untuk mencapai keinginan. Dengan prinsip itu, kedua variabel tersebut memiliki porsi prioritas yang sama.

2. Tidak semua hal bisa dicapai dengan instan

Pertanyaan pilihan antara bakat dan kerja keras, lanjut Galuh, penting disampaikan pada ratusan peserta Beswan Djarum karena berbagai alasan, salah satunya agar mereka terhindar dari kebiasaan mengharapkan sesuatu yang serba instan.

“Dengan memahami konsep gritty leadership, mereka juga akan terbiasa dalam menerima tantangan. Dengan sikap tak gampang menyerah, seseorang memiliki potensi yang besar menjadi seorang pemimpin di kemudian hari,” ujar Galuh, dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (5/3/2021).

Nah, pertanyaanya, bagaimana sebenarnya cara menumbuhkan grit di dalam diri kita sendiri? Galuh menjawab, jika para pemuda harus lebih dulu menerapkan hidup dengan pola pikir yang mesti terus berkembang (growth mindset) dalam urusan sehari-hari.

“Dengan ketatnya persaingan di masa mendatang, grit akan menjadi future skill yang harus dimiliki generasi muda. Grit juga sudah menjadi salah satu indikator kesuksesan bagi para pelaku industri, karena orang yang memiliki grit lebih bisa membaca peluang dan lebih cepat berkembang dibandingkan orang lain,” tutur Galuh.

3. Apa itu Core Ideoloy?

Bakat Atau Kerja Keras, Mana yang Sebaiknya Didahulukan Agar Sukses?Pexels.com/Andrew Neel

Sementara itu, program Leadership Development Djarum sendiri memang diluncurkan guna membentuk generasi muda agar dapat menjadi calon pemipin bagi Indonesia di masa mendatang, Selama pelatihan, para Beswan Djarum bakal menerima berbagai materi tentang pengembangan diri.

Untuk mencapai hal tersebut, para Beswan Djarum harus memiliki core ideology, karena hal itu adalah pondasi utama dalam pembentukan karakter. Core ideology mencakup dua hal, yakni core value (prinsip teguh bagi seseorang) dan core purpose (tujuan inti dari hal yang akan diperjuangkan)

“Kehadiran core value dan core purpose dalam diri seseorang akan membawanya kepada visionary goal, yaitu sebuah tujuan besar yang akan berusaha diwujudkan di masa mendatang," katanya.

4. Pertanyaan belum beres, apa sebenarnya visionary goals?

Bakat Atau Kerja Keras, Mana yang Sebaiknya Didahulukan Agar Sukses?Beswan Djarum (IDN Times/Istimewa)

Sebenarnya, visionary goals sendiri memiliki empat aspek yaitu mudah dibayangkan, menantang kemampuan diri, punya target waktu, dan mesti mudah dikomunikasikan dengan banyak pihak.

“Contoh visionary goal ialah cita-cita Presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy, yang ingin mengirim manusia ke bulan sebelum tahun 1970. Hal ini tercapai dengan peristiwa monumental astronot AS Neil Amstrong yang sukses menginjakkan kaki di bulan pada tahun 1969,” kata Galuh.

Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada Beswan Djarum. Pelatihan ini meliputi Nation Building, Character Building, Competition Challenges, dan International Exposure.

Sejalan dengan pembekalan soft skills bagi Beswan Djarum, Bakti Pendidikan Djarum Foundation juga akan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk bergabung sebagai Beswan Djarum angkatan 2020/2021 mulai Maret 2021 mendatang. Pendaftaran bisa dilakukan secara online dengan mengakses website mereka.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya