Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Lebih hati-hati dalam membelanjakannyaBila kamu menutup mata terhadap nominal gaji yang tak seberapa, dalam berbelanja pun caramu sama. Dirimu tidak mau memperhitungkan harga-harga yang mesti dibayar.

  • Awal berpikir mencari tambahan pendapatanWalaupun kenyataannya penghasilanmu kecil, belum tentu muncul semangat untuk mencari tambahan pendapatan. Terutama jika kamu kurang mau mengakui realitas tersebut.

  • Realistis menjalani tahapan menuju impianImpianmu mungkin banyak dan hal itu tidaklah salah. Masa sehat harus diisi dengan kerja keras mewujudkan berbagai mimpi yang positif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagaimana sikapmu terkait pendapatan rutin yang masih kecil? Patokannya bisa mepet upah minimum di daerahmu atau malah di bawahnya. Apakah dirimu akan menyangkal fakta tersebut dengan menutupinya?

Bahkan mungkin kamu tidak menyeimbangi hidupmu, dengan masih bergaya bak orang berpendapatan lebih tinggi. Walaupun ada rasa kurang puas terhadap pendapatan saat ini, yang terbaik adalah kita tetap mau menyadarinya dengan gak usah pura-pura berpenghasilan lebih gede dari itu.

Tentu tak berarti kamu perlu mengumbar nominalnya ke orang lain, karena cukup sebagai kesadaran pribadi saja. Meski pemasukan impianmu lebih dari itu, tidak mengingkari kecilnya pendapatan bisa memberimu sederet manfaat. Apa saja? Simak di bawah, ya!

1. Lebih hati-hati dalam membelanjakannya

ilustrasi duduk menikmati hari (pexels.com/Grafik Bock)

Bila kamu menutup mata terhadap nominal gaji yang tak seberapa, dalam berbelanja pun caramu sama. Dirimu tidak mau memperhitungkan harga-harga yang mesti dibayar. Gak ada budgeting sehingga kamu berpotensi mengambil saja semua barang yang dianggap perlu.

Akibatnya, penghasilan yang kecil cepat habis, bisa-bisa tidak bertahan sampai pekan ketiga. Sementara itu, kesadaran akan kecilnya pendapatan mendorongmu untuk lebih bijak dalam menggunakan uang.

Bukannya pelit, melainkan kamu paham bahwa uang sebesar itu mesti dicukupkan buat sebulan. Dirimu terhindar dari segala bentuk belanja impulsif. Kamu bisa dengan mudah membedakan kebutuhan dengan keinginan.

2. Awal berpikir mencari tambahan pendapatan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Monstera Production)

Walaupun kenyataannya penghasilanmu kecil, belum tentu muncul semangat untuk mencari tambahan pendapatan. Terutama jika kamu kurang mau mengakui realitas tersebut. Penghasilan yang terlalu pas-pasan bahkan kadang minus tetap dipaksakan buat menghidupimu dan keluarga.

Kalau begini terus, malah dapat membahayakan masa depan. Sedikit saja terjadi kenaikan harga-harga, maka keuanganmu berantakan. Bahkan tak ada lonjakan harga kebutuhan sekali pun, kamu bisa jadi berpotensi gagal membiayai kebutuhan darurat.

Dengan dirimu sadar sejak awal bahwa penghasilanmu minim, pikiran dipaksa untuk kreatif. Bila ganti pekerjaan belum memungkinkan, kamu akan berjuang buat pekerjaan atau usaha sampingan. Ini bukan semata-mata kasih pemasukan lebih, karena secara otomatis kamu juga sedang melakukan pengembangan diri.

3. Realistis menjalani tahapan menuju impian

ilustrasi bekerja (pexels.com/Antonius Ferret)

Impianmu mungkin banyak dan hal itu tidaklah salah. Masa sehat harus diisi dengan kerja keras mewujudkan berbagai mimpi yang positif. Namun, kalau kamu tak mau menyadari kecilnya penghasilan sekarang, proses menuju teraihnya mimpi malah bisa susah.

Bagaimanapun, mewujudkan mimpi selalu perlu modal. Ada modal kepandaian, alat, jejaring, dan uang. Dengan penghasilan terbatas, kamu dituntut untuk lebih sabar dalam berproses. Dirimu gak bisa langsung melangkah sejauh orang dengan pendapatan lebih besar.

Jika modalmu kecil tapi kamu tak sabar menjalani tahapan menuju cita-cita, tingkat stres bakal tinggi sekali. Dirimu juga lebih mudah berputus asa. Kesadaran akan pendapatan yang minim membuatmu lebih gigih dan tekun.

Langkahmu memang pendek-pendek, tapi gak bikin cepat capek.

4. Tidak memanjakan orang dengan materi

ilustrasi bekerja (pexels.com/Cup of Couple)

Dengan pengasilan yang tak seberapa, kamu memang tidak bisa memanjakan orang dengan materi. Akan tetapi, di luar sana gak sedikit orang yang memaksakan diri tetap melakukannya. Mereka bahkan berusaha sekuat tenaga mengingkari fakta besaran penghasilan.

Meski untuk memanjakan orang dengan materi, mereka sampai berutang ke sana kemari. Padahal, orang yang dimanjakan sampai seperti itu belum tentu akan setia atau tulus. Sering kali tindakan memanjakan seseorang dengan materi berbuah kekecewaan setelah mereka habis-habisan dan terlilit utang.

Kamu yang sadar pendapatanmu kecil gak akan sembrono melakukan hal di atas. Dirimu, toh, masih dapat memanjakan orang yang disayang dengan cara lain seperti memberi perhatian dan menjadi pendengar terbaiknya.

5. Lebih rendah hati

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Kevin Malik)

Ada orang yang gajinya kecil, tapi gayanya selangit. Ada pula yang lebih parah dengan kecenderungan mengejek orang lain. Seolah-olah pendapatannya jauh lebih besar daripada kenyataan bahkan mengungguli orang yang dihina.

Sikap seperti itu tentu buruk dan dibenci banyak orang. Bahkan andai kamu punya lebih banyak uang, tak perlu sombong. Dengan kamu menyadari kecilnya pendapatan sendiri, sikapmu pasti akan lebih rendah hati.

Kamu tidak akan minder, melainkan membumi dalam tutur kata maupun perilaku. Meski pendapatan yang kecil kurang menyenangkan, sifat rendah hati yang ikut tertanam baik buatmu. Semoga ketika kehidupanmu membaik, sifat rendah hati sudah menetap dalam diri.

6. Mencari kebahagiaan di luar limpahan materi

ilustrasi memilih tanaman (pexels.com/Sasha Kim)

Punya banyak uang mungkin akan membuatmu lebih bahagia. Namun, kalau untuk bahagia saja kamu mesti menunggu kaya raya tentu repot, mengingat kondisi pendapatanmu sekarang yang minim.

Pasti kami gak ingin menambah suram hidup dengan tidak belajar mencari bentuk kebahagiaan yang lain. Kamu bakal memaknai kebahagiaan dari aspek yang berbeda. Awalnya mungkin sekadar buat menghibur diri dari kecilnya gaji, namun lama-kelamaan kamu justru menemukan keasyikan dan arti baru kebahagiaan dalam kegiatan yang tampak sepele.

Kebahagiaan sepele itu seperti misalnya berkebun atau duduk tenang di perpustakaan sambil membaca. Uang penting, tapi bukan penentu kebahagiaan. Dirimu tidak lagi bergantung dengan nominal pendapatan hanya untuk merasa bahagia.

Isi dompetmu boleh berbeda dari orang lain, tetapi rasa bahagianya tetap sama. Bahkan mungkin ada kalanya dirimu lebih bahagia daripada sebagian dari orang yang berpenghasilan lebih besar.

Menyadari kecilnya pendapatan bukan tanda kekalahan. Tidak ada gunanya juga berusaha mengingkarinya karena nominal yang diterima setiap bulan sudah jelas.

Penghasilan yang masih pas-pasan masih dapat dinikmati sembari coba ditingkatkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team