Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang pria menikmati hidup (freepik.comfreepik)
ilustrasi seorang pria menikmati hidup (freepik.comfreepik)

Intinya sih...

  • Meluangkan waktu untuk menikmati dan menghargai setiap momentum

  • Konsumsi dengan penuh kesadaran

  • Memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Slow living adalah gaya hidup yang fokus pada kualitas dan kesadaran penuh (mindfulness), bukan kuantitas, dengan cara menikmati setiap moment dan menemukan keseimbangan.

Ini tentang menghargai proses, mengurangi distraksi (terutama dari teknologi), dan fokus pada hal-hal yang penting untuk kesehatan fisik dan mental.

Di tengah kesibukan yang terus berjalan, rasa lelah dan stres sering kali menyelimuti. Namun, menerapkan gaya hidup slow living dapat membuat kamu lebih bahagia dan tenang.

Lantas, bagaimana cara menerapkan slow living? Yuk, simak dan terapkan tips berikut ini!

1. Meluangkan waktu untuk menikmati dan menghargai setiap momentum

ilustrasi relaksasi (freepik.com/freepik)

Slow living mengajak kita untuk menikmati hidup tanpa terburu-buru. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menambahkan rutinitas harian yang menenangkan, seperti meditasi atau berjalan-jalan singkat.

Aktivitas sederhana ini dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan kesadaran penuh.

Dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, kita dapat lebih menghargai setiap momentum dan meningkatkan kualitas hidup. Aktivitas relaksasi seperti peregangan atau meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.

Ini membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang penting dan meningkatkan keseimbangan hidup.

2. Konsumsi dengan penuh kesadaran

ilustrasi seorang wanita mengonsumsi makanan sehat (freepik.com/ fabrikasimf)

Konsumsi penuh kesadaran adalah salah satu aspek penting dalam slow living. Ini berarti memilih makanan yang bergizi seimbang dan tidak menimbulkan efek buruk di masa mendatang.

Begitu juga saat berbelanja, pertimbangkan apakah barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan atau hanya memenuhi keinginan sesaat.

Memilih barang yang berkualitas dan tahan lama dapat membantu mengurangi konsumsi yang berlebihan. Dengan lebih selektif dalam konsumsi, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi dampak negatif pada kesehatan finansial.

Konsumsi yang sadar juga membantu kita lebih menghargai nilai dari setiap barang yang kita miliki.

3. Memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri

ilustrasi seorang wanita menulis jurnal (pexels.com/Keira Burton)

Di tengah kesibukan yang terus berjalan, terkadang kita tidak sempat untuk melakukan hal-hal yang kita senangi. Tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang menguras energi. Tetapkan batasan dan beri waktu khusus untuk mengisi ulang energi dengan melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia.

Lakukan hobi atau kegiatan yang kamu senangi untuk memuaskan dirimu. Memanjakan diri untuk melakukan aktivitas favorit kamu dapat menjaga mental health dan meningkatkan kualitas hidup kamu.

Dengan memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri, kamu dapat mencapai keseimbangan dan kepuasan hidup yang lebih baik.

4. Berhenti untuk melakukan multitasking

ilustrasi bekerja (freepik.com/freepik)

Multitasking dapat menjadi kebiasaan yang melelahkan dan menurunkan produktivitas, lho. Fokus yang terpecah belah membuat waktu pengerjaan terasa lebih lama dan kualitas hasil kerja menurun.

Dalam gaya hidup slow living, prinsip tidak terburu-buru diterapkan untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup.

Menyelesaikan tugas satu per satu membuat kita lebih fokus dan menghasilkan karya yang lebih baik. Dengan memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, kita dapat mencapai hasil yang lebih memuaskan.

Fokus pada satu tugas juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan kerja.

5. Kurangi screen time

ilustrasi seorang wanita melihat HP (freepik.com/marymarkevich)

Media sosial dapat memicu kecemasan dan stres karena perbandingan yang tidak sehat. Rasa takut akan ketertinggalan dan keinginan untuk selalu terhubung dapat membuat kita merasa tidak tenang.

Mengurangi screen time atau melakukan detoks media sosial dapat membantu kita untuk lebih fokus pada kehidupan nyata. Awalnya mungkin terasa sulit, tetapi seiring waktu akan terbiasa dan kita dapat merasakan ketenangan serta percaya bahwa setiap orang punya potensi dan waktu yang berbeda-beda.

Kita dapat lebih menghargai moment-moment kecil dan meningkatkan kesadaran diri. Dengan mengurangi ketergantungan pada media sosial, kita dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang lebih dalam.

Gaya hidup sederhana merupakan kunci dari slow living. Cobalah selalu meluangkan waktu untuk menikmati setiap moment, mengonsumsi dengan penuh kesadaran, dan mengutamakan kualitas daripada kuantitas.

Dengan begitu, hidup kamu akan lebih tenang dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team