Ketangguhan mental adalah hal yang dibutuhkan di tengah dunia yang semakin rumit dan penuh tantangan. Entah saat menghadapi tekanan pekerjaan, hubungan pribadi, atau hanya sekadar menjalani rutinitas yang monoton, memiliki mental yang tangguh menjadi kunci untuk tetap berdiri tegak.
Artikel ini akan membahas lima strategi sederhana, tetapi efektif, untuk membentuk mental sekuat baja. Yuk, simak selengkapnya!
Melihat hal-hal dari sudut pandang positif bukan berarti berpura-pura semua baik-baik saja, melainkan melatih diri untuk fokus pada apa yang bisa dikendalikan. Pola pikir optimistis mampu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan.
Cobalah mulai dengan jurnal harian yang mencatat tiga hal baik yang terjadi setiap hari. Jika misalnya ban mobil bocor, fokuslah pada hikmah yang bisa kamu ambil. Sederhana, tapi efeknya besar untuk pikiran.
Olahraga bukan hanya tentang kesehatan fisik, tapi juga senjata ampuh melawan stres. Aktivitas fisik, seperti jogging atau yoga, dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membawa perasaan bahagia.
Menurut Mayo Clinic, 30 menit olahraga ringan setiap hari dapat membantu mengurangi risiko depresi dan kecemasan. Saat sedang pusing dengan pekerjaan, cobalah berjalan kaki sejenak.
Siapa tahu, jawaban atas masalah itu justru muncul setelah badanmu bergerak.
Ada satu kata sederhana namun sering kali sulit diucapkan, yaitu 'tidak'. Belajar berkata 'tidak' kepada hal-hal yang menguras energi, baik itu tugas tambahan yang tak perlu atau orang-orang yang suka mengeluh, adalah bagian dari menjaga kesehatan mental.
Kita harus mengutamakan prioritas dan membuang hal-hal yang tidak penting. Ingat, bukan egois jika menempatkan dirimu sebagai prioritas utama.
Lingkungan, termasuk orang-orang di sekitarmu, memengaruhi bagaimana kamu merespons tantangan. Maka, bangunlah support system yang kuat dengan orang-orang yang memberikan energi positif dan membantumu melihat peluang, bukan hanya masalah.
Hubungan yang baik dengan keluarga dan teman mampu meningkatkan daya tahan mental dan kesehatan jangka panjang. Jadi, kalau ada teman yang hanya hadir saat mau curhat saja, pertimbangkan kembali posisinya di hidupmu.
Mental tahan banting tak akan terbentuk jika terus menghindari ketakutan. Justru dengan menghadapi hal-hal yang membuatmu cemas secara bertahap, kamu bisa belajar menjadi lebih tangguh.
Ambil contoh jika kamu takut berbicara di depan umum, mulai dengan presentasi kecil di depan tim kantor. Lama-kelamaan, ketakutan itu akan berubah menjadi zona nyaman baru.
Pendekatan 'exposure therapy' ini baik dilakukan untuk untuk membantu seseorang menghadapi kekhawatiran dengan lebih percaya diri.
Ketangguhan mental bukanlah bawaan lahir, melainkan sesuatu yang bisa dilatih. Mulai dari melatih pikiran positif, menjaga kesehatan fisik dengan olahraga, berkata 'tidak' pada hal negatif, memilih lingkungan yang mendukung, hingga menghadapi ketakutan secara bertahap, semua adalah langkah nyata untuk memperkuat mental.
Jadi, tunggu apa lagi? Pilih strategi yang sesuai untukmu dan mulai bangun mentalmu!
Referensi:
https://youthfirstinc.org/the-power-of-a-positive-mindset/
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/exercise-and-stress/art-20044469
https://g.co/kgs/SNFWKoT
https://www.thinkcoachingacademy.co.za/the-impact-of-social-support-on-building-resilience/
https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/exposure-therapy