Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/George Milton)

Teknik manajemen stres terbagi menjadi dua jenis yaitu penanganan yang berfokus pada masalah dan penanganan yang berfokus pada emosi. Secara umum, strategi penanganan yang berfokus pada masalah bertujuan untuk menghilangkan sumber stres atau menangani pemicunya secara langsung.

Sementara itu, teknik penanganan yang berfokus pada emosi membantumu mengurangi reaksi emosional terhadap stres yang dihadapi. Ada beberapa teknik yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi stres yang berfokus pada aspek emosional.

Penasaran? Simak artikelnya!

1. Meditasi

ilustrasi meditasi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Salah satu teknik yang efektif dalam mengelola stres adalah meditasi. Dengan melakukan meditasi, kamu dapat menenangkan pikiran dan mengurangi reaksi berlebihan terhadap emosi.

Melalui meditasi, kamu juga dapat berlatih mindfulness, yaitu kesadaran penuh terhadap apa yang dirasakan tanpa memberikan penilaian. Praktik ini membantu kamu lebih fokus pada momentum saat ini, sehingga pikiran tidak dipenuhi oleh kekhawatiran atau stres. 

2. Menulis jurnal

ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/George Milton)

Menulis jurnal juga jadi cara yang efektif untuk melepaskan emosi yang terpendam. Dengan menuangkan perasaanmu ke dalam tulisan, kamu bisa lebih jelas mengidentifikasi apa yang sebenarnya mengganggumu.

Proses menulis ini membantumu mengurangi ketegangan emosional, karena emosi yang terungkap secara tertulis bisa terasa lebih ringan. Selain itu, jurnal bisa menjadi alat refleksi untuk memahami pola-pola stres dan emosi yang sering muncul.

Dengan meninjau kembali tulisanmu, kamu akan lebih mudah menemukan solusi atau cara pandang baru dalam menghadapi stres di masa depan.

3. Reframing

ilustrasi reframing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Reframing adalah teknik mengubah cara pandang terhadap situasi yang menyebabkan stres. Misalnya, jika kamu merasa gagal karena suatu kejadian, cobalah untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Dengan mengubah perspektif negatif menjadi lebih positif, kamu bisa mengurangi tekanan emosional dan menghadapi tantangan dengan cara yang lebih produktif.

Reframing memberikan kamu kekuatan untuk mengelola emosi dengan lebih bijak, karena kamu melihat masalah dari sudut yang berbeda.

4. Berpikir positif

ilustrasi berpikir positif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Stres sering kali dipicu oleh pola pikir yang negatif. Oleh karena itu, melatih diri untuk berpikir positif dapat membantu meredakan stres.

Alih-alih, membiarkan pikiran negatif menguasai dirimu, cobalah untuk menantang pikiran negatif dan menggantinya dengan pandangan yang lebih realistis dan positif.

Hal tersebut akan membantu kamu mengurangi tekanan emosional dan membuatmu merasa lebih berdaya. Dengan berpikir positif, kamu tidak mengabaikan masalah atau emosi yang dirasakan, tetapi mengembangkan cara pandang yang lebih seimbang dan membangun ketahanan emosional saat menghadapi situasi yang menekan.

Stres memang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari, meski kamu bisa mengelolanya dengan pendekatan yang tepat seperti yang telah dijelaskan di atas.

Dengan menerapkan teknik-teknik ini, kamu dapat lebih baik dalam mengatur emosi dan menghadapi situasi yang menekan tanpa membiarkan stres menguasai dirimu. Semoga bermanfaat!

Sumber informasi:

verywell mind. Diakses pada Oktober 2024. 5 Emotion-Focused Coping Techniques for Stress Relief

https://www.verywellmind.com/emotion-focused-coping-for-stress-relief-3145107

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team