Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berusaha tenang (pexels.com/Oleksandr P)
ilustrasi berusaha tenang (pexels.com/Oleksandr P)

Intinya sih...

  • Hidup bersifat sementara, sadari bahwa duka dan bahagia hanya sesaat

  • Menerima hal diluar kendali dan mengurangi ekspektasi berlebih

  • Fokus pada hal yang bisa disyukuri daripada membandingkan dengan orang lain

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belajar untuk tetap legowo dengan hidup merupakan bekal penting dalam menjalani dunia yang keras ini. Beberapa hal memang tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, maka dalam momentum seperti inilah kita butuh tenaga ekstra untuk menghadapi kehidupan.

Ketika kamu berusaha legowo dengan kehidupan maka rasa stres bahkan kecewa tidak akan berlarut-larut. Seni legowo selalu berperan sebagai tameng ketika hidupmu tidak bisa dikendalikan.

Berikut tiga hal yang bisa dilakukan agar kamu bisa lebih legowo dengan kehidupan saat ini.

1. Sadari bahwa semua hal yang datang hanya bersifat sementara

ilustrasi pria sedang berpikir (pexels.com/Chinmay Singh)

Hidup memang sering kali diambang ketidakpastian. Seperti arus sungai yang selalu mengalir dan tidak benar-benar menetap, kamu juga harus paham bahwa duka serta bahagia hanya bersifat sementara.

Wajar jika dalam beberapa kondisi kamu merasa terpuruk saat sedang jatuh.

Satu hal yang harus kita pahami bahwa, apa yang kita miliki saat ini juga bisa saja hilang besok atau dapat berubah di waktu yang tak terduga. Karena itu, kita sangat ditekankan untuk tidak terlalu larut dalam perasaan sedih ataupun bahagia.

Kesadaran seperti ini juga bikin kita nggak mudah untuk merasa sombong ketika berhasil serta merasa terpuruk ketika sedang gagal.

2. Belajar untuk menerima hal yang terjadi diluar kendali serta mengurangi ekspektasi berlebih

ilustrasi seseorang sedang berdamai dengan diri sendiri (pexels.com/Alex P)

Tidak semua keinginan selalu terwujud dan berjalan mulus sesuai rencana. Maka cobalah perlahan untuk berdamai agar hatimu lebih tenang serta tidak memberontak dengan keadaan.

Sebab, apa yang terjadi dalam hidup memang sering kali banyak di luar kendali manusia.

Selanjutnya, penting bagi diri kita sendiri untuk mengurangi ekspektasi berlebih kepada orang lain. Rasa kecewa justru sering muncul karena kita terlalu tinggi dalam berharap pada manusia.

Maka, jika kamu tidak ingin terjebak rasa kecewa sebaiknya belajarlah untuk menaruh ekspektasi secukupnya.

3. Daripada sibuk membandingkan cobalah untuk fokus pada hal yang bisa disyukuri

ilustrasi menulis jurnal reflektif (pexels.com/Kaboompics.com)

Percaya gak ketika diri terus sibuk membandingkan hidup dengan orang lain, justru kita sering lupa untuk mensyukuri hal yang telah Tuhan beri? Kenyataannya memang demikian.

Kita sering melihat orang lain tampak lebih beruntung di luar sana. Padahal setiap orang selalu memiliki jalan dan tantangannya masing-masing dalam menjalani kehidupan kan?

Jadi daripada sibuk membandingkan cobalah berusaha untuk menghargai apa yang sudah ada saat ini. Kesehatan pemberian Tuhan, keluarga yang masih lengkap, serta sahabat yang sering menemani hari-harimu juga bentuk rezeki.

Rasa syukur selalu menjadi kunci untuk hidup yang lebih legowo meskipun keadaan tidak selalu sempurna.

Tidak ada manusia yang benar-benar memiliki kebahagiaan sempurna dalam hidup ini. Sebab, pada akhirnya setiap orang tentu akan selalu menghadapi ujiannya masing-masing dengan jalan yang berbeda.

Jadi, jangan hanya hidup untuk mencapai tujuan tapi tentang bagaimana kamu bisa menjalaninya dengan hati yang lebih tenang dan damai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team