Hubungan anak dengan ibu sering kali terlihat lebih kuat dan emosional dibandingkan dengan hubungan anak dengan ayah. Banyak orang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang alami, tetapi sebenarnya kedekatan ini terbentuk dari berbagai faktor psikologis dan sosial. Ikatan emosional tersebut biasanya muncul sejak anak masih berada dalam kandungan melalui interaksi awal yang berkelanjutan. Kehadiran ibu yang lebih sering menemani membuat anak merasa aman dan nyaman. Kondisi ini membentuk dasar hubungan yang kuat sejak awal kehidupan.
Di sisi lain, budaya juga sering menempatkan ibu sebagai figur utama dalam pengasuhan anak. Meskipun saat ini banyak ayah terlibat aktif dalam parenting, pembagian peran tradisional masih berpengaruh dalam membentuk pola relasi keluarga. Ibu dianggap lebih memahami kebutuhan anak karena lebih sering berinteraksi secara langsung. Karena kedekatan yang lebih intens, anak cenderung lebih mudah membuka diri kepada ibu. Situasi ini sering terlihat wajar, meskipun peran ayah sebenarnya gak kalah penting.
