Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Orang-orang yang saat ini sudah berusia matang dan punya keinginan untuk menikah, biasanya juga berharap bila kelak akan dikaruniai buah hati. Kendati menjalankan peran sebagai orangtua memang sama sekali tidak mudah, tetapi ada keyakinan besar bahwa mampu untuk memberikan yang terbaik. Oleh sebab itu, banyak yang berusaha untuk sesegera mungkin memiliki anak begitu telah resmi memulai perjalanan berumah tangga.

Namun, sebenarnya tugas orangtua bukan terbatas pada kewajiban memenuhi kebutuhan dasar dan lanjutan buah hati. Tidak bisa bila sekadar membesarkan dan menyekolahkan hingga jenjang tertinggi saja karena malaikat kecil itu juga butuh kasih sayang sepenuh hati dan kehidupan yang aman. Nah, buat kamu dan siapa pun yang sedang membaca artikel ini, tolong ingat beberapa pesan penting saat kelak menjadi orangtua berikut ini, ya!

1. Selalu cari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan anak

ilustrasi seorang ibu yang sedang mengobrol dengan anak perempuannya (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orangtua yang bertanggung jawab memang akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sayangnya, salah satu perwujudan yang dianggap lumrah adalah dengan memaksa anak untuk menjadi seseorang yang mereka kehendaki, alias menentukan cita-cita anak sejak dini. Sayangnya, hal semacam ini tidak selalu tepat. Alih-alih membuat anak merasa bahagia, justru yang terjadi terkadang adalah merasa dipaksa.

Nanti bila sudah menjadi orangtua, jangan merasa paling tahu apa yang dibutuhkan buah hatimu hanya karena kamu punya pengalaman hidup yang lebih lama darinya. Pahami bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Oleh sebab itu, tugasmu adalah mencari tahu apa yang tepat bagi anak berdasarkan kebutuhannya, bukan kebutuhanmu. Sekadar memberikan nasihat dan arahan tentu saja boleh, tetapi biarkan anak mengambil keputusannya sendiri. Selama masih dalam koridor positif, apa sih yang perlu dikhawatirkan?

2. Jangan segan untuk meminta maaf bila memang melakukan kesalahan

ilustrasi seorang ibu dan anak laki-lakinya yang sedang mengobrol (pexels.com/Kindel Media)

Kedudukan orangtua memang lebih tinggi dari anak. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya seorang anak menghormati kedua orangtuanya. Namun demikian, bukan berarti orangtua bisa bertindak semena-mena, termasuk tidak mau meminta maaf saat berbuat salah kepada buah hatinya.

Ketika nanti kamu telah resmi berstatus sebagai orangtua, jangan menjadi sosok yang segan untuk minta maaf kepada anak. Kamu perlu mengerti bahwa ini bukan sikap merendahkan diri. Sebaliknya, ini sedang memberi teladan nyata bahwa kamu merupakan orangtua yang besar hati dan bersedia melakukan apa saja demi membuat buah hati kembali bahagia. Hasilnya, hubungan dengan anak akan semakin erat dan anak pun menaruh rasa hormat yang tinggi kepadamu.

3. Jangan jadikan anak sebagai tabungan hari tua

ilustrasi seorang pria yang sedang lelah bekerja (pexels.com/Edward Jenner)

Sekarang banyak anak-anak muda mengalami kehidupan yang berat karena menjalankan peran sebagai generasi sandwich. Mereka bekerja keras setiap hari, tetapi hampir tidak pernah punya kesempatan untuk menikmati hasilnya karena harus membiayai kehidupan orangtua dan membayar sekolah adik-adiknya. Sekali pun berusaha tersenyum, tetapi situasi ini tentu saja sangat menyiksa.

Oleh sebab itu, persiapan yang matang sangat dibutuhkan sebelum menjadi orangtua. Kamu dan pasangan harus mampu membangun kestabilan ekonomi sendiri, sehingga punya tabungan untuk hari tua nanti. Dengan begini, kalian tidak perlu mengandalkan kiriman uang dari anak, sehingga anak bisa fokus membangun kehidupannya sendiri.

Menjadi orangtua bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan lahir, tetapi juga batin anak. Oleh karena itu, persiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Teruslah belajar untuk memperbaiki kualitas diri, sehingga pada akhirnya mampu menjadi “rumah” paling aman bagi buah hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team