Cara Hentikan Kecanduan Anak pada Gawai dengan Teknologi AI ala Osmo

Bonding sebisa mungkin harus dilakukan orangtua pada anaknya

Bandung, IDN Times – Waktu bersama yang melibatkan orangtua dan anak merupakan hal yang sangat disarankan para ahli. Bagaimana tidak, hal itu dipercaya dapat berdampak bagi tumbuh kembang anak ke arah yang lebih positif.

Bonding, alias kelekatan, adalah ikatan emosional yang terjalin dengan baik antara orangtua dan buah hati mereka. Dengan adanya proses bonding, sang anak akan merasa bahwa dirinya aman, nyaman, dan merasa eksis di rumah.

Bonding itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai yang tradisional hingga melibatkan teknologi. Medium bonding berbasis teknologi, salah satunya dihardirkan oleh Osmo, perusahaan yang baru saja masuk ke Indonesia, dengan menawarkan teknologi artificial intelligence (AI).

Bagaimana teknologi AI bekerja dalam perangkat bonding bikinan Osmo? Lantas, apa saja manfaatnya?

1. Osmo menangkap peluang school from home

Cara Hentikan Kecanduan Anak pada Gawai dengan Teknologi AI ala OsmoAI untuk anak (IDN Times/Istimewa)

Hubungan anak dewasa ini dengan kemudahan teknologi semakin erat. Mereka seakan sudah tak asing dengan perangkat macam ponsel pintar, hingga akhirnya ketagihan dan terkesan mengisolasi diri dari dunia luar saban kali terbius oleh serunya mengoperasikan gawai.

Fenomena itu sering terjadi di sekitar kita, meski sebenarnya banyak membawa keburukan ketimbang kebaikan. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan, terutama mengingat jika pemerintah telah meminta agar anak-anak untuk school from home melalui peranti gadget di rumah.

Menangkap peluang itu, Osmo akhirnya masuk ke Indonesia. Keputusan itu tentu menambah jaringan bisnis Osmo, yang baru saja meraih gelar Best Tech Toys of 2021.

Dalam rilis yang diterima IDN Times, Osmo mengklaim bahwa mereka revolusi di dunia pendidikan anak-anak usia 3-12 tahun, yang mengintegrasikan teknologi AI dengan perangkat permainan fisik agar bisa dimainkan menggunakan tangan.

2. Teknologi AI ala Osmo diklaim menghadirkan STEAM

Cara Hentikan Kecanduan Anak pada Gawai dengan Teknologi AI ala Osmopixabay/geralt

Kemudahan teknologi yang dibawa Osmo ini sebenarnya bukan barang baru di negara-negara maju, salah satunya Amerika Serikat. Bahkan, di AS sana, produk Osmo satu ini menyabet gelar The Best AI-based Solution for Education Award.

Menurut Dian Asa Sinaga, exclusive distributor resmi Osmo di Indonesia, teknologi ini menghadirkan aktivitas STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Math) yang mana dapat membantu anak-anak untuk belajar membaca, mengenal suara (phonics), matematika, komunikasi, kewiraswastaan, kreativitas, dan koordinasi motorik.

“Anak-anak kita tidak akan menatap layar gadget tanpa interaksi seperti menonton TV, ataupun bermain online games biasa. Sebaliknya, mereka akan belajar berpikir kreatif untuk menemukan solusi dalam sebuah permainan,” kata dia, dalam rilis yang diterima IDN Times.

Dengan begitu, menurut dia, Osmo yakin dapat menjawab kekhawatiran orangtua mengenai screen time, dengan memberi materi pelajaran bermutu tinggi.

“Dengan menggabungkan dunia digital dan realitas, anak-anak mendapatkan stimulasi otak yang aktif, sekaligus mengasah otak kanan mereka untuk membangun critical thinking dan problem solving skills,” katanya.

3. Langkah awal menjual produk di e-commerce

Cara Hentikan Kecanduan Anak pada Gawai dengan Teknologi AI ala OsmoIlustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

Sebagai langkah awal, Osmo Indonesia telah membuka akun official store di beberapa e-commerce di Indonesia. Sejak masa pre-order di Desember 2020 sampai hari ini, Osmo telah menjual kepada pelanggan dari Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Bali, Tarakan, Balikpapan, Pekanbaru, hingga kota Mataram di Nusa Tenggara Barat.

Osmo sendiri sebenarnya diciptakan tahun 2013 oleh ex-Google engineers, Pramod Sharma dan Jerome Scholler, di Palo Alto, Silicon Valley. Ketika itu, mereka bertekad untuk membuat suatu mainan yang bisa memberikan inspirasi kepada generasi muda, yang juga menjawab kekhawatiran orangtua terhadap kecanduan gawai pada anak mereka.

4. Anak dengan waktu bonding yang cukup lebih berprestasi

Cara Hentikan Kecanduan Anak pada Gawai dengan Teknologi AI ala OsmoIlustrasi anak-anak (IDN Times/Ayu Afria)

Meski orangtua perlu meluangkan waktunya khusus bersama sang anak, namun proses bonding mendatangkan banyak manfaat. Seperti yang dilansir dari Popmama.com, bonding antara lain bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh pada anak, mengasah anak lebih pandai mengatasi masalah, hingga mengerti pentingnya disiplin.

Manfaat bonding telah dibuktikan oleh berbagai penelitian. The Center on Addiction, salah satunya, pernah meneliti hubungan waktu ikatan keluarga di rumah dengan peningkatan kinerja akademis secara keseluruhan.

Dari sana, para peneliti menemukan bahwa anak yang memiliki waktu bonding dengan orangtua dapat menghindari perilaku buruk seperti menggunakan narkoba. Tak hanya itu, anak-anak ini juga cenderung lebih berprestasi di sekolahnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya