ilustrasi pacaran (unsplash.com/Yuriy Bogdanov)
Interaksi sosial tidak selalu membuat kita bersemangat. Kadang ada obrolan yang justru membuat energi terkuras habis. Istirahat sosial berarti memberi waktu pada diri sendiri untuk bersama orang-orang yang benar-benar mendukung dan memberi energi positif, atau memilih untuk menyendiri sejenak.
Kalau setiap pertemuan membuatmu merasa semakin lelah, mungkin saatnya mengevaluasi dengan siapa kamu menghabiskan waktu. Pilihlah orang yang bisa membuatmu merasa diterima apa adanya. Tapi jangan lupa, istirahat sosial juga bisa berarti memberi waktu untuk diri sendiri. Tidak apa-apa jika sesekali kamu ingin sendiri tanpa merasa bersalah. Dengan begitu, energi sosialmu akan pulih, dan kamu bisa kembali berinteraksi dengan lebih tulus.
Untuk merasa benar-benar segar, penting mengenali jenis istirahat apa yang sebenarnya sedang dibutuhkan. Kadang tubuh meminta tidur, kadang pikiran butuh hening, dan kadang hati perlu jujur. Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih peka terhadap diri sendiri. Mulailah dari langkah kecil, matikan notifikasi sebentar, jujurlah pada perasaanmu, atau lakukan peregangan singkat. Setiap bentuk istirahat itu adalah investasi untuk kesehatan diri. Ingat, tubuh dan pikiranmu pantas mendapatkan perhatian yang baik.