6 Fakta Mengejutkan tentang Gurita, Si Hewan Laut dengan 3 Jantung

Gurita memang istimewa karena punya tiga jantung sekaligus. Dua jantung bertugas memompa darah ke insang, sementara satu lagi memompa ke seluruh tubuh. Menariknya, jantung utama akan berhenti berdetak saat gurita sedang berenang. Hal ini membuat mereka lebih sering merayap di dasar laut ketimbang berenang jauh.

Strategi ini membantu menghemat energi.

Keunikan ini juga berkaitan dengan darah gurita yang berwarna biru. Mereka menggunakan tembaga dalam darahnya untuk mengikat oksigen, bukan zat besi seperti manusia. Dengan sistem sirkulasi yang berbeda, gurita bisa bertahan hidup di perairan yang kadar oksigennya rendah. Tiga jantung dan darah biru ini benar-benar bikin mereka seperti makhluk dari dunia lain. Gak heran kalau gurita selalu dianggap istimewa.

Selain jantung yang unik, gurita juga dikenal karena kecerdasannya. Mereka punya otak besar dengan jumlah neuron yang hampir setara dengan anjing. Bahkan, sebagian besar neuron tersebar di lengannya. Artinya, setiap lengan bisa "berpikir" dan bergerak secara mandiri. Inilah yang bikin gurita jadi sangat luwes dan pintar.

Kemampuan otaknya memungkinkan gurita memecahkan masalah yang rumit. Mereka bisa membuka toples, melarikan diri dari akuarium, hingga menggunakan alat sederhana. Banyak peneliti menyebut gurita sebagai salah satu hewan paling cerdas di laut. Bahkan ada kisah gurita yang bisa membedakan manusia satu dengan lainnya. Jadi, kecerdasan mereka gak kalah dengan mamalia laut besar.

Gurita punya sel khusus di kulitnya yang disebut chromatophore. Sel ini memungkinkan mereka mengubah warna dalam sekejap. Dengan begitu, gurita bisa menyatu dengan lingkungan sekitar untuk berkamuflase. Selain warna, mereka juga bisa mengubah tekstur kulit agar mirip batu, pasir, atau karang.

Kemampuan ini bikin mereka jadi ahli penyamaran sejati.

Perubahan warna juga digunakan sebagai bentuk komunikasi. Gurita bisa menampilkan pola tertentu untuk mengirim sinyal ke gurita lain. Misalnya, menunjukkan agresi atau menarik pasangan. Jadi, kamuflasek mereka bukan hanya soal bertahan hidup dari predator. Tapi juga jadi cara berinteraksi dalam kehidupan sosialnya.

Saat dalam bahaya, gurita bisa memutuskan salah satu lengannya untuk menyelamatkan diri. Lengan yang terputus akan tetap bergerak, membuat predator bingung. Sementara itu, gurita punya kesempatan kabur. Kemampuan regenerasi mereka memungkinkan lengan yang hilang tumbuh kembali. Proses ini memang butuh waktu, tapi efektif untuk bertahan hidup.

Selain untuk pertahanan, kemampuan ini menunjukkan betapa luar biasanya sistem tubuh gurita. Mereka bisa mengorbankan satu bagian demi kelangsungan hidup. Bayangin aja, kalau manusia kehilangan tangan, pasti jadi masalah besar. Tapi bagi gurita, itu hanya bagian dari strategi bertahan. Benar-benar bukti kehebatan evolusi.

Meski pintar dan punya banyak kemampuan hebat, umur gurita relatif pendek. Rata-rata mereka hanya hidup satu sampai dua tahun. Bahkan gurita Pasifik raksasa yang terbesar pun hanya bisa mencapai umur lima tahun. Usia pendek ini sebagian besar dipengaruhi oleh cara reproduksi mereka. Setelah kawin, gurita betina biasanya akan mati tak lama kemudian.

Fakta ini bikin banyak orang terkejut karena gurita terlihat begitu luar biasa. Tapi ternyata, mereka hanya “bintang laut” dalam waktu singkat. Kehidupan gurita lebih berfokus pada bertahan hidup dan berkembang biak. Jadi, meskipun usianya pendek, mereka menjalani hidup dengan penuh keunikan. Seolah menunjukkan bahwa kualitas bisa lebih penting daripada kuantitas.

Seperti kebanyakan cephalopoda, gurita punya kemampuan menyemprotkan tinta. Tinta ini digunakan untuk mengalihkan perhatian predator. Saat tinta keluar, gurita bisa segera melarikan diri. Warna tinta yang pekat membuat musuh kehilangan arah. Bahkan, sebagian tinta mengandung zat yang bisa mengganggu indra penciuman lawan.

Tinta gurita adalah salah satu senjata klasik yang sangat efektif. Dengan cara sederhana ini, mereka bisa selamat dari banyak ancaman. Bahkan di laut dalam yang gelap, tinta tetap membantu menciptakan penghalang visual. Strategi ini mungkin terlihat biasa, tapi bagi gurita, ini adalah penyelamat utama. Gak heran kalau mereka selalu berhasil lolos dari situasi berbahaya.

Gurita memang hewan laut yang penuh kejutan. Mulai dari tiga jantung, otak cerdas, hingga kemampuan regenerasi, semuanya membuat mereka luar biasa. Meski umurnya pendek, gurita menjalani hidup dengan segudang keunikan. Setiap fakta tentang mereka seolah menunjukkan betapa kreatifnya alam dalam menciptakan makhluk hidup.

Dari sini kita bisa belajar bahwa keunikan adalah kunci bertahan hidup. Gurita mengajarkan bahwa kelembutan, kecerdikan, dan adaptasi bisa jadi senjata ampuh. Kehidupan mereka jadi bukti betapa luasnya rahasia laut yang belum sepenuhnya kita pahami. Siapa tahu, masih banyak hal lain tentang gurita yang akan terungkap di masa depan. Laut memang selalu penuh kejutan.