Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak (freepik.com/freepik)
Ilustrasi anak (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Anak bisa mengontrol emosi tanpa meledak-ledak, menunjukkan pemahaman diri yang baik.

  • Mulai memahami sudut pandang orang lain, menunjukkan perkembangan dalam hal empati dan kehidupan sosial.

  • Bertanggung jawab atas kesalahan tanpa mencari kambing hitam, menunjukkan mental yang kuat dan kemauan belajar dari kesalahan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat anak tumbuh besar memang bikin haru, ya. Dari yang dulunya masih sering nangis kalau gak dapet mainan, sekarang udah mulai bisa ngertiin perasaan orang lain. Tapi, gimana sih cara tau kalau anak kita udah bener-bener dewasa secara emosional?

Kedewasaan emosional bukan cuma soal umur. Ada anak yang masih muda tapi udah bijak banget, ada juga yang udah gede tapi masih suka ngambek kayak bocah. Nah, biar kamu gak bingung, yuk kenali lima tanda kalau anakmu udah mulai dewasa secara emosional!

1. Bisa mengontrol emosi dengan baik tanpa meledak-ledak

Ilustrasi anak (freepik.com/freepik)

Dulu mungkin anakmu gampang banget marah kalau ada yang gak sesuai keinginannya. Sekarang? Dia udah bisa tarik napas dulu sebelum bereaksi. Ini tanda bagus banget! Artinya dia udah paham kalau gak semua emosi harus dikeluarin dengan cara yang meledak-ledak.

Anak yang dewasa secara emosional tau kapan harus bicara dan kapan harus diam. Mereka gak lagi teriak-teriak kalau kesal atau ngambek berhari-hari kalau kecewa. Justru, mereka bisa bilang dengan tenang: "Aku lagi kesal nih, tapi kasih aku waktu dulu, ya." Keren banget kan? Ini berarti mereka udah bisa mengenali emosinya sendiri dan tau cara terbaik untuk mengatasinya.

2. Mulai bisa memahami sudut pandang orang lain

ilustrasi anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ingat gak waktu anakmu masih kecil dan selalu merasa dia yang paling benar? Sekarang, kalau dia udah mulai bilang "Oh iya ya, mungkin dari sisi kamu begitu," berarti dia udah berkembang pesat dalam hal empati.

Kemampuan melihat dari perspektif orang lain ini penting banget buat kehidupan sosialnya. Dia jadi gak gampang ngejudge orang, lebih sabar sama temen-temennya, dan bisa jadi pendengar yang baik. Bahkan, mungkin kamu sendiri kaget waktu dia tiba-tiba bilang, "Pasti capek ya kerja seharian? Istirahat aja dulu." Wah, anakmu udah bisa ngerti perasaan orangtuanya!

3. Bertanggung jawab atas kesalahan tanpa mencari kambing hitam

Ilustrasi anak (freepik.com/freepik)

Ini nih yang sering jadi tantangan, bahkan buat orang dewasa sekalipun. Tapi kalau anakmu udah berani bilang "Iya, aku yang salah. Maaf ya, besok aku perbaiki," tanpa drama atau alasan yang berbelit-belit, selamat! Dia udah punya mental yang kuat.

Anak yang dewasa emosional gak akan buang-buang energi buat nyalahin situasi atau orang lain. Mereka paham kalau setiap tindakan ada konsekuensinya, dan mereka siap terima itu. Bukan berarti mereka gak pernah salah, tapi mereka tau cara belajar dari kesalahan tersebut. Ini modal penting banget buat masa depannya nanti.

4. Bisa menunda kepuasan dan berpikir jangka panjang

Ilustrasi anak (freepik.com/freepik)

Masih inget gak waktu anakmu nangis minta dibeliin mainan sekarang juga? Nah, kalau sekarang dia udah bisa bilang "Gak papa, nabung dulu aja biar bisa beli yang lebih bagus," itu tandanya dia udah dewasa banget secara emosional.

Kemampuan menunda kepuasan ini gak cuma soal belanja, lho. Ini juga keliatan waktu dia milih belajar dulu baru main game, atau milih tidur cukup daripada begadang nonton drakor. Dia udah paham kalau gak semua keinginan harus dipenuhi sekarang juga. Malah, dia udah bisa mikir tentang dampaknya di masa depan. Keren banget kan perkembangannya?

5. Mampu membangun dan menjaga hubungan yang sehat

ilustrasi anak (pexels.com/cottonbro studio)

Terakhir, perhatiin deh gimana anakmu berinteraksi sama temen-temennya. Kalau dia udah bisa maintain pertemanan yang positif, tau kapan harus ngalah dan kapan harus tegas, berarti dia udah punya kematangan emosional yang bagus.

Anak yang dewasa secara emosional gak akan terjebak dalam drama yang gak perlu. Mereka bisa bedain mana temen yang toxic dan mana yang supportive. Mereka juga gak takut untuk minta maaf duluan atau mengakhiri hubungan yang udah gak sehat. Plus, mereka paham kalau setiap hubungan butuh effort dari kedua belah pihak.

Melihat anak tumbuh jadi pribadi yang matang emang bikin bangga ya. Tapi ingat, setiap anak punya timeline-nya sendiri. Ada yang cepet, ada yang butuh waktu lebih lama, dan itu gak papa. Yang penting, kamu sebagai orangtua tetap kasih dukungan dan jadi role model yang baik. Percaya deh, dengan lingkungan yang supportive, anakmu pasti bisa tumbuh jadi pribadi yang dewasa secara emosional. Jadi, udah keliatan belum tanda-tanda ini pada anakmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team