Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kakak adik (pexels.com/rehman yousaf)
ilustrasi kakak adik (pexels.com/rehman yousaf)

Intinya sih...

  • Kakak merasa masalahnya mudah, pasti adik bisa sendiri

  • Adik gak mau bilang sendiri ke kakak

  • Adik tak pernah gantian membantu kakak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anak yang lahir lebih dulu kerap menjadi tumpuan orangtua. Bukan hanya setelah dia dewasa, melainkan bahkan sejak anak-anak. Dalam keseharian di rumah misalnya, kakak diharapkan bersedia membantu kerepotan orangtua.

Termasuk dalam mengurus adiknya. Kalau adik perlu sesuatu, hendaknya kakak memiliki kepedulian dan bergegas menolong. Tidak perlu sedikit-sedikit orangtua yang turun tangan. Misalnya, kakak membantu adik merakit mainannya. Atau, kakak mengambilkan sesuatu buat adik dan mengajarinya mengerjakan PR.

Akan tetapi, orangtua tidak perlu emosi saat kakak tampak enggan membantu adik. Jangan buru-buru kasih cap nakal padanya. Terkadang adik juga perlu ditegur. Sikap kakak mungkin dipicu oleh lima hal berikut. Kasih pengertian sekaligus perhatian.

1. Merasa masalahnya mudah, pasti adik bisa sendiri

ilustrasi kakak adik (pexels.com/olia danilevich)

Meski masih sama anak-anak, kakak sudah belajar menilai segala hal. Begitu pula terkait kesulitan adik. Walaupun bukan hanya adik yang minta tolong melainkan kamu juga menyuruh kakak membantu, mungkin baginya tidak perlu.

Kakak yakin adik sebenarnya bisa melakukannya sendiri. Adik cuma perlu mencobanya lagi kalau tadi gagal. Atau, malah adik sama sekali belum mencoba melakukannya sendiri. Ia cuma terbiasa langsung meminta bantuan orang lain.

Maka kakak mengabaikannya. Dapat pula reaksinya agak kesal. Mungkin di mata kakak, adik sudah terlalu manja. Kakak ingin dia lebih mandiri. Kakak juga dulu bisa melakukan hal serupa saat masih seusia adik. Ia menjadi tak percaya adiknya benar-benar kesulitan.

2. Adik gak mau bilang sendiri ke kakak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Anak yang lebih tua punya kebutuhan untuk lebih dihargai. Khususnya oleh adiknya. Beberapa kali mungkin kakak mau langsung membantu adik setiap kamu menyuruhnya. Namun, lama-lama dia gak mau lagi melakukannya.

Coba cermati apa yang terjadi. Apakah selalu dirimu yang tahu-tahu memerintah kakak untuk membantu adik? Sementara adik yang memiliki kepentingan malah tidak pernah mengatakannya sendiri pada kakak. Kakak jadi malas.

Menurutnya, adik tak sungguh-sungguh memerlukan bantuannya. Jangan selalu kamu meminta kakak agar bersikap pengertian pada adik. Adiknya juga mesti didorong biar mau meminta tolong apa pun langsung ke kakak. Orangtua tinggal mendukung kakak supaya bersedia memenuhi permintaan adik.

3. Adik tak pernah gantian membantu kakak

ilustrasi kakak adik (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Anak-anak lebih mudah mengambek daripada orang dewasa. Coba seandainya kamu mengalami hal yang sama dengan kakak. Ada teman atau siapa pun yang selalu meminta bantuanmu ketika memerlukannya.

Dirimu juga senantiasa berusaha membantunya hingga tuntas. Akan tetapi, gantian kamu yang perlu bantuan, dia tidak berusaha melakukan apa pun. Bahkan ia secara tegas menolak permintaan tolongmu. Pasti dirimu kesal dan ogah membantunya lagi.

Demikian pula yang dirasakan kakak terhadap adiknya. Kakak cuma mau adiknya sesekali juga gantian membantunya. Ini tentu perlu arahan dari orangtua. Adik mungkin belum punya inisiatif membantu kakak.

Dia cuma menonton apa pun yang dilakukan kakaknya. Mulai sekarang kamu bisa mendorong adik supaya membantu kakak sesuai kemampuannya. Misalnya, kakak ditugaskan menjemur pakaian. Minta adik membantu membawakan hanger dan penjepit jemuran.

4. Lagi capek dan bad mood

ilustrasi kakak adik (pexels.com/olia danilevich)

Kakak sudah bersekolah, sedangkan adik belum. Atau, adik juga sudah bersekolah. Namun, waktu sekolahnya cuma sebentar sekali. Berbeda dengan kakak yang lebih lama di sekolah. Ini bikin kakak juga lebih capek setibanya di rumah.

Belum lagi mungkin kakak ikut beberapa les dan harus mengerjakan PR. Sekalipun adik cuma butuh bantuan kecil, kakak telah merasa tak punya energi. Rasa lelah juga otomatis membuat suasana hatinya kurang menyenangkan.

Apalagi bila tadi di sekolah ada sedikit masalah. Kakak malah dapat merespons permintaan tolong adik atau perintahmu dengan sebal. Kamu saja yang membantu adik apabila kakak sudah terlihat begitu. Nanti baru kakak ditanya baik-baik kalau-kalau dia juga butuh teman cerita.

5. Adik tidak tahu terima kasih

ilustrasi saudara kembar (pexels.com/Alena Darmel)

Sama sepertimu, kakak juga bisa kesal kalau tak pernah mendapatkan ucapan terima kasih dari adik. Apalagi bantuannya lumayan makan waktu. Seperti kakak membantu adik mengerjakan PR matematika. Adik sulit sekali menerima penjelasannya.

Kakak sampai capek mengajarinya. Namun, adik juga gak bilang terima kasih selepas PR-nya beres. Begitu pula terkait bantuan lain. Misalnya, kakak membantu membetulkan mainan adik. Selain ucapan terima kasih, seharusnya adik menjaga mainannya dengan lebih hati-hati.

Akan tetapi, adik malah memainkannya dengan kasar. Hasil kerja keras kakak menjadi rusak lagi. Ke depan kakak malas untuk kembali membantu adik. Ia merasa apa yang dilakukannya sia-sia saja. Ingatkan adik untuk selalu bilang terima kasih selepas dibantu dan merawat hasil kebaikan siapa pun.

Ketika kamu sibuk dan capek, keengganan kakak membantu adik mungkin membuatmu ingin marah. Adik menjadi rewel serta menambah kerepotanmu. Namun, sikap kakak juga pasti ada alasannya. Cari tahu hal tersebut supaya dirimu dapat mengambil tindakan yang adil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team