Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bantal
Bantal (pexels.com/ Castorly Stock)

Intinya sih...

  • Keringat tubuh menjadi penyebab utama bantal menguning karena mengandung minyak, kotoran, dan garam yang teroksidasi oleh udara.

  • Minyak rambut, skincare, dan tingkat kelembaban ruangan juga berkontribusi dalam mempercepat munculnya noda kuning di bantal.

  • Air liur dan sarung bantal tipis atau jarang diganti juga dapat menyebabkan bantal cepat menguning.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pasti kamu pernah mengalaminya. Bantal kesayangan yang awalnya putih bersih, lambat laun berubah warna jadi kekuningan. Jujur deh, pemandangan ini sering kali bikin kita bertanya-tanya, apa sih yang sebenarnya terjadi? Apalagi kalau kamu sudah rajin mencuci sarung bantal, tapi warna kuning di bantalnya tetap saja muncul.

​Perubahan warna bantal dari putih ke kuning ini bukan sekadar masalah estetika, lho. Ada beberapa faktor tersembunyi yang menjadi biangnya, dan sebagian besar berasal dari rutinitas harian kita sendiri. Dengan memahami sumber masalahnya, kamu bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat agar bantalmu bisa bertahan lebih lama dan tetap nyaman dipakai.

1. Keringat tubuh

Keringat (pexels.com/ Andres Ayrton)

Penyebab utama yang paling sering terjadi. Saat tidur, suhu tubuh kita bisa naik, dan untuk mendinginkannya, tubuh akan berkeringat. Meskipun kamu merasa gak banyak berkeringat, proses ini tetap terjadi, bahkan dalam jumlah kecil setiap malamnya.

​Keringat ini mengandung minyak alami tubuh, kotoran, dan garam. Saat cairan ini mengering di dalam bantal, garam dan zat organik lainnya akan teroksidasi oleh udara. Proses oksidasi inilah yang secara bertahap menciptakan noda kuning yang terlihat membandel di permukaan dan bagian dalam bantalmu.

2. Minyak rambut dan skincare

Minyak rambut (pexels.com/ Element5 Digital)

Selain keringat, minyak alami yang diproduksi oleh kulit kepala dan rambut kamu juga ikut andil besar. Apalagi kalau kamu terbiasa tidur setelah menggunakan berbagai produk perawatan rambut seperti hair oil, serum, atau leave-in conditioner. Semua zat ini dengan mudah berpindah dan menempel ke bantal.

​Hal yang sama berlaku untuk produk skincare malam. Krim malam, pelembap, dan serum yang kamu oleskan ke wajah juga akan meninggalkan jejak di bantal. Kandungan minyak dan bahan kimia dari produk-produk ini gak hanya menarik debu, tapi juga bereaksi dengan bahan bantal, mempercepat munculnya noda kuning.

3. Tingginya tingkat kelembaban ruangan

Lembap (pexels.com/ rawpixel.com)

Lingkungan tempat kamu tidur punya pengaruh signifikan terhadap kondisi bantal. Jika kamar tidur kamu punya sirkulasi udara yang kurang baik dan kelembaban udaranya tinggi, bantalmu akan jadi lebih rentan untuk menguning.

​Kelembaban udara yang tinggi membuat bantal jadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan lumut. Meskipun gak selalu langsung terlihat sebagai noda kuning yang disebabkan keringat, kelembaban yang terperangkap ini bisa memicu proses degradasi bahan bantal. Selain itu, kelembaban juga membuat proses pengeringan keringat jadi lebih lama, memperparah noda.

4. Air liur

Air liur (pexels.com/ RDNE Stock project)

Gak semua orang menyadarinya, tapi saat tidur dalam posisi tertentu, kamu mungkin saja mengeluarkan air liur. Ini adalah proses alami yang gak perlu kamu malu, tapi sayangnya, air liur juga bisa jadi sumber noda kuning yang cukup bandel.

​Air liur mengandung enzim dan protein yang saat mengering dan terpapar udara, akan meninggalkan bekas kekuningan yang sulit dihilangkan. Semakin sering dan semakin banyak air liur yang meresap, semakin cepat dan semakin pekat noda kuning yang akan terbentuk di bagian pinggir atau tengah bantal.

5. Sarung bantal yang terlalu tipis atau jarang diganti

Sarung bantal (pexels.com/ cottonbro studio)

Banyak orang yang berpikir sarung bantal itu adalah pelindung mutlak. Padahal, kalau sarung bantalmu terbuat dari bahan yang terlalu tipis dengan kerapatan benang yang rendah, gak akan bisa memberikan perlindungan maksimal. Cairan dan minyak dari kepala kamu akan lebih mudah menembusnya.

​Selain kualitasnya, frekuensi penggantian sarung bantal juga jadi kuncinya. Kalau kamu cuma mengganti sarung bantal sebulan sekali, sama saja kamu membiarkan semua kotoran, minyak, dan keringat menumpuk dan meresap dalam waktu lama. Sarung bantal harus diganti setidaknya seminggu sekali untuk mencegah penumpukan zat penyebab noda.

Sekarang kamu sudah tahu kan, apa saja 5 hal utama yang membuat bantal putih kamu cepat berubah warna jadi kuning. ​Solusinya sederhana, gunakan pelindung bantal tahan air di bawah sarung bantal standar kamu.

Selain itu, jangan malas untuk mencuci bantal secara berkala, minimal setiap enam bulan sekali. Dengan melakukan dua hal ini, kamu bisa memastikan bantal kesayanganmu tetap bersih, higienis, dan awet lebih lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team