Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi teringat kenangan tentang ibu
Ilustrasi teringat kenangan tentang ibu (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Intinya sih...

  • Mendoakan ibu dengan niat yang tulus, doa menjadi bentuk cinta yang tak terputus

  • Menulis surat atau kenangan untuk ibu sebagai bentuk komunikasi batin yang menenangkan

  • Melakukan kebaikan atas nama ibu, meneruskan nilai-nilai dan mengajarkan bahwa cinta ibu terus mengalir lewat tindakan nyata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Momen Hari Ibu rasanya akan berbeda bagi mereka yang ibunya sudah meninggal. Di saat banyak orang sibuk mengunggah foto dan ucapan hangat, rindu kepada ibu bisa datang lebih kuat dari biasanya. Bukan berarti Hari Ibu harus dilewati dengan kesedihan, kan. Momen ini tetap bisa dirayakan dengan cara yang tenang, penuh makna, dan menyentuh hati.

Merayakan gak selalu dengan hadiah fisik atau perayaan besar, tapi bisa dengan mengenang dan mendoakan. Justru dalam keheningan, cinta pada ibu terasa lebih dalam. Hari Ibu menjadi waktu khusus untuk menyapa kenangan yang pernah ada. Dengan cara sederhana, rasa rindu ini bisa berubah menjadi doa. Dibawah ini beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan biar Hari Ibu tetap bermakna, meski tanpa kehadiran beliau.

1. Mendoakan ibu dengan niat yang paling tulus

ilustrasi mendoakan ibu (freepik.com/wirestock)

Doa juga menjadi bentuk cinta yang gak pernah terputus, bahkan oleh jarak dan waktu. Di Hari Ibu, meluangkan waktu untuk mendoakan ibu menjadi perayaan yang paling bermakna. Doanya pun gak harus panjang, yang penting tulus dari lubuk hati. Kamu bisa membacakan doa setelah salat, membaca Yasin, atau memohonkan ketenangan untuk beliau.

Saat berdoa, biasanya kenangan tentang ibu muncul dengan sendirinya. Rasa rindu yang datang menjadi penguat doa yang kamu panjatkan. Cara ini sangat sederhana, tapi justru punya makna yang sangat dalam. Hari Ibu terasa lebih hangat meski dijalani tanpa kehadiran sosok ibu itu sendiri.

2. Menulis surat atau kenangan untuk ibu

ilustrasi menulis surat (freepik.com/freepik)

Menulis menjadi ruang aman untuk menumpahkan semua perasaan yang tersimpan. Di Hari Ibu, kamu bisa menulis surat seolah-olah ibu masih ada dan bisa membacanya. Ceritakan apa saja yang ingin kamu sampaikan, mulai dari rindu hingga cerita kehidupan kamu sekarang. Gak ada aturan baku dalam menulis, cukup tulis dengan jujur dan apa adanya.

Kegiatan ini membuat hati lebih lega, karena rasa rindu yang terpendam bisa tersalurkan. Tulisannya bisa kamu simpan sendiri atau dibacakan sambil berdoa. Meski sederhana, menulis menjadi bentuk komunikasi batin yang menenangkan. Dengan cara ini, Hari Ibu terasa lebih personal dan bermakna.

3. Melakukan kebaikan atas nama ibu

ilustrasi bersedekah atas nama ibu (freepik.com/freepik)

Salah satu cara merayakan Hari Ibu dengan meneruskan kebaikan yang pernah diajarkan ibu. Kamu bisa bersedekah, membantu orang lain, atau melakukan beberapa hal baik dan pahalanya diniatkan untuk ibu. Kebaikan kecil juga sudah cukup, gak harus sesuatu yang besar. Misalnya memberi makan orang yang membutuhkan atau membantu tetangga yang lagi kesusahan.

Saat melakukannya, biasanya kamu akan teringat nilai-nilai yang dulu pernah ibu tanamkan. Hal ini membuat kehadiran ibu tetap hidup dalam sikap dan perbuatanmu. Hari Ibu berubah menjadi momen berbagi, bukan sekadar menyimpan kenangan. Cara ini mengajarkan bahwa cinta ibu terus mengalir lewat tindakan yang nyata.

4. Mengunjungi makam atau berdoa dari rumah

ilustrasi mengunjungi makam ibu (freepik.com/freepik)

Bagi sebagian orang, mengunjungi makam ibu di Hari Ibu bisa memberikan ketenangan batin. Duduk sejenak, membersihkan makam, dan berdoa menjadi ritual yang bikin hati tenang. Tapi, kalau tidak memungkinkan, berdoa dari rumah juga maknanya sama, kok. Yang penting adalah niat dan ketulusan kamu dalam mengingat beliau.

Momen ini menjadi waktu refleksi tentang hidup dan hubungan dengan ibu. Bahkan, air mata yang jatuh membuat hati terasa lebih ringan. Gak masalah kalau emosi datang bersamaan. Hari Ibu memang wajar kalau dipenuhi perasaan yang campur aduk.

5. Merawat diri sendiri sebagai bentuk cinta pada ibu

ilustrasi istirahat yang cukup (freepik.com/freepik)

Merawat diri sendiri biasanya sering terlupakan, padahal itu bagian dari warisan cinta ibu. Banyak ibu yang ingin anaknya tumbuh sehat, bahagia, dan dalam kondisi baik-baik saja. Di Hari Ibu, kamu bisa melakukan hal-hal ringan untuk diri sendiri, seperti istirahat, makan dengan baik, dan melakukan hal yang kamu sukai. Ini bukan egois, tapi bentuk penghormatan atas kasih sayang ibu.

Memperlakukan diri sendiri dengan lembut, kamu seperti melanjutkan perhatian yang dulu ibu berikan. Momen ini menjadi pengingat bahwa kamu layak untuk tenang dan dicintai. Cara ini mungkin sepele, tapi sangat bermakna. Jadikan Hari Ibu menjadi momen untuk berdamai dengan diri sendiri.

Merayakan Hari Ibu meski beliau sudah tiada memang gak mudah. Pasti ada rasa rindu, sedih, tapi juga ada cinta yang gak pernah benar-benar pergi. Lewat doa, kenangan, dan kebaikan, kamu tetap bisa merasakan hubungan dengan ibu. Hari Ibu bukan soal seberapa ramai perayaannya, tapi seberapa dalam maknanya.

Setiap orang punya cara sendiri untuk mengenang ibunya yang sudah tiada. Gak ada yang salah kalau mau merayakannya dalam diam. Selama dilakukan dengan cinta, Hari Ibu selalu punya tempat di hati. Doa yang dipanjatkan pasti selalu menemukan jalannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team