Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/sofatutor

Orangtua sering kali bertindak dengan naluri perlindungan yang kuat terhadap anak-anak mereka. Namun, terlalu banyak perlindungan atau yang biasa disebut over protektif, dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dan kemandirian anak.

Memang wajar, zaman sekarang ini ketakutan akan keamanan dan keberhasilan anak seakan mendominasi pikiran orangtua. Sehingga, penting untuk mengidentifikasi dan memahami konsekuensi dari perilaku over protektif ini. 

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana perilaku ini memengaruhi perkembangan anak, diharapkan orangtua dapat mengambil langkah-langkah untuk membimbing anak-anak dengan lebih seimbang. Sebab jika tidak, tiga dampak berikut ini rentan terjadi dalam perkembangan anak!

1.Melemahkan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan dunianya

ilustrasi menuruti kemauan anak (pexels.com/karolina-grabowska)

Orangtua yang terlalu protektif cenderung akan selalu melindungi anak karena merasa was-was. Ketika orangtua melindungi anak dari segala jenis risiko, anak tidak memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman yang menantang. Interaksi dengan dunia luar memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, belajar menghadapi konflik, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Anak-anak yang diproteksi secara berlebihan menjadi kurang percaya diri dalam situasi sosial karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk berlatih berinteraksi dengan orang lain secara mandiri. Lebih lanjut, anak juga mungkin kehilangan kemampuan untuk mengambil risiko dan memecahkan masalah secara mandiri.

Mereka akan mengandalkan orang tua untuk mengatasi setiap kesulitan yang dihadapi, tanpa belajar bagaimana menghadapi tantangan atau mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Akibatnya, mereka kurang siap menghadapi dunia nyata ketika mereka tumbuh dewasa.

2.Membentuk fondasi yang rapuh bagi mental anak

Editorial Team

Tonton lebih seru di