Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pinterest

Bandung, IDN Times - Undak Usuk Basa Sunda secara umum diartikan sebagai sopan santun atau tata cara menggunakan Bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari, baik dengan teman sebaya hingga dengan orang yang lebih tua.

Secara garis besar Bahasa Sunda terbagi menjadi dua, yaitu: Basa Loma atau ragam basa akrab, dan Basa Lemes atau ragam bahasa halus atau hormat, meski ada juga basa kasar. Tingkatkan menggunakannya juga disesuaikan dengan lawan bicara, mulai dari teman sebaya hingga orangtua. Sementara basa kasar biasanya digunakan saat sedang marah.

1. Basa Loma

ilustrasi kamus bahasa (pexels.com/Chris Liu)

Dikutip dari berbagai sumber, Basa Loma merupakan satu tingkatan bahasa Sunda yang merupakan bentuk umum serta merupakan dasar dalam bahasa yang dijadikan standar untuk digunakan dalam dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa ini biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang yang kenal dekat.

Basa Loma biasanya dipakai dalam majalah, surat kabar, buku dan literatur lain yang berbahasa Sunda. Bahasa ini bersifat netral serta tidak memedulikan hierarkis dan tanpa adanya pembagian-pembagian yang rumit. Posisi tingkatan Basa Loma berada di bawah Basa Hormat.

Contoh Kalimat Basa Loma:
1. Kuring keur dahar jeung babaturan: Saya sedang makan bersama teman.

2. Udin keur indit ka pasar meuli hayam: Udin sedang pergi ke pasar membeli ayam.

3. Adi kuring kakara balik ti sakola: Adik saya baru pulang dari sekolah.

4. Udin keur dahar jeung babaturannana: Udin sedang makan sama teman-temanya.

5. Kuring keur maca buku di perpustakaan: Saya sedang membaca buku di perpustakaan.

6. Udin rek nginjeum buku ka perpustakaan: Udin baru mau meminjam buku ke perpustakaan.

7. Adi kuring keur mawa korsi ti ruang tamu: Adik saya baru membawa kursi ke ruang tamu.

8. Kuring kakara datang ti pasar: Saya baru datang dari pasar.

9. Isuk kuring rek indit ka Bandung: Besok saya mau pergi ke Bandung.

10. Kuring keur ngobrol jeung babaturan: Saya baru ngobrol sama teman-teman.

2. Basa Lemes

ilustrasi bahasa (freepik.com/rawpixel.com)

Sementara itu Basa Lemes adalah ragam bahasa halus atau hormat, biasanya digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada yang diajak bicara, atau yang bicara kepada yang diajak bicara. Intinya, menunjukan rasa hormat kepada yang diajak bicara, seperti saat berbicara kepada orangtua atau orang yang lebih tua.

Ada beberapa ragam jenis penggunaan tatakrama gaya Bahasa Sunda lemes atau (halus) yang biasa dipergunakan. Sedikitnya ada enam buah jenis ragam gaya bahasa, di antaranya yaitu; ragam Basa Lemes pisan/luhur, ragam Basa Lemes keur batur, ragam Basa Lemes keur sorangan/lemes sedeng, Basa Lemes kagok/panengah, ragam Basa Lemes kampung/dusun, ragam Basa Lemes budak.

Contoh kalimat Basa Lemes:
1. Ibu guru nuju angkat ka sakola: Ibu guru sedang berangkat ke sekolah.

2. Pun bapa nuju tuang sareng pun biang: Bapak sedang makan dengan ibu.

3. Pun biang parantos mulih ti pasar: Ibu sudah pulang dari pasar.

4. Simkuring nuju neda sareng rerencangan: saya sedang makan bersama teman.

5. Pa Guru nyandak buku ti perpustakaan: Bapak guru mengambil buku do perpustakaan.

6. Simkuring henteu ngabantun buku dinten ayeuna mah: Saya tidak membawa buku hari ini.

7. Udin nuju ngabantun korsi ti ruang tamu: Udin sedang membawa kursi dari ruang tamu.

8. Pun lanceuk nuju nyandak korsi ti ruang tamu: Kaka sedang mengambil kursi dari ruang tamu.

9. Udin nuju neda goreng hayam sareng kurupuk: Udin sedang makan ayam goreng dengan kerupuk.

10. Pun adi nembe wangsul ti sakola: Adik saya baru saja datang dari sekolah.

3. Basa Kasar

ilustrasi bicara kasar kepada teman(pexels.com/Afif Ramdhasuma)

Adapun Basa Kasar diartikan sebagai Bahasa Sunda yang biasa dipakai ketika dalam keadaan marah, bertengkar, atau untuk hewan. Basa kasar juga disebut Bahasa Sunda yang tidak halus. Bahasa ini biasanya kerap diucapkan di lingkungan pertemanan yang sudah akrab dan dekat.

Bagi yang baru belajar bahasa Sunda jangan gunakan kalimat kasar pada orang yang baru dikenal, ya! Berikut contoh kalimat Basa Sunda kasar yang tidak boleh asal ucap:

1. Aing mah teu hayang ibak: Saya tidak mau mandi.

2. Sia mah ngelunjak dibere hate teh: Kamu suka mengelunjak dikasih hati juga.

3. Anjing lah, tong pipilueun urusan batur: Anjing, jangan ikut campur urusan orang lain yah.

4. Anjir motor anyar euy meni gagah: Cie motor baru sangat gagah.

5. Kehed teh, ari aya butuhna we ka urang mah: Sialan, giliran ada butuhnya aja ke saya.

6. Da belegug atuh da sia mah!:Dasar bodoh sih kamu!.

Editorial Team