Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tangan yang bersih (unsplash.com/Noah)
ilustrasi tangan yang bersih (unsplash.com/Noah)

Intinya sih...

  • Hentikan proses pembakaran dan segera dinginkan area luka

  • Jaga kebersihan luka untuk mencegah infeksi

  • Tutup luka dengan perban yang tepat dan aman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Luka bakar adalah salah satu insiden yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, entah itu karena kecipratan minyak panas di dapur atau tak sengaja menyentuh knalpot. Meski terdengar sepele, penanganan awal yang keliru justru bisa memperparah kondisi kulitmu, lho.

Karena itu, penting banget untuk tahu langkah pertolongan pertama yang benar dan efektif.

Kebanyakan kasus luka bakar sebenarnya tidak memerlukan penanganan medis yang rumit dan bisa diatasi di rumah. Dilansir The British Medical Journal (BMJ), sekitar 90 persen luka bakar tergolong ringan dan dapat dikelola secara mandiri.

Namun, langkah awal yang tepat ternyata sangat memengaruhi kecepatan penyembuhan dan hasil kosmetik akhirnya, penasaran apa saja langkah krusial itu?

1. Hentikan proses pembakaran dan segera dinginkan area luka

ilustrasi mendinginkan luka (unsplash.com/Alexandr Popadin)

Langkah paling pertama dan utama adalah menjauhkan korban dari sumber panas sesegera mungkin untuk menghentikan proses pembakaran. Jika api masih menyala, padamkan dengan air atau selimut tebal. Lepaskan pakaian yang menempel di area luka bakar, kecuali jika bahan pakaian tersebut sudah melekat erat pada kulit.

Setelah itu, dinginkan area yang terbakar dengan mengalirkannya di bawah air sejuk—bukan air es—selama kurang lebih 20 menit. Proses pendinginan ini sangat krusial untuk menarik panas keluar dari jaringan kulit, mengurangi rasa sakit, dan mencegah kerusakan yang lebih dalam. Cara ini juga terbukti efektif mengurangi pembengkakan yang mungkin terjadi.

Satu hal yang wajib diingat: jangan pernah mengoleskan mentega, pasta gigi, minyak, atau salep apa pun ke luka bakar. Mitos-mitos ini justru salah kaprah karena bahan tersebut akan memerangkap panas di dalam kulit dan meningkatkan risiko infeksi.

Hindari juga penggunaan es batu karena bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang drastis dan memperparah kerusakan jaringan.

2. Jaga kebersihan luka untuk mencegah infeksi

ilustrasi tangan yang bersih (unsplash.com/Noah)

Setelah proses pendinginan selesai, langkah selanjutnya adalah memastikan area luka tetap bersih untuk menghindari infeksi. Luka bakar yang baru pada dasarnya steril; oleh karena itu, menjaganya tetap higienis adalah prioritas.

Cuci area tersebut secara perlahan menggunakan sabun lembut dan air bersih.

Jika muncul lepuhan pada kulit, jangan sekali-kali memecahkannya dengan sengaja. Lepuhan tersebut berfungsi sebagai pelindung alami yang menjaga luka dari kuman dan bakteri. Biasanya, lepuhan kecil akan pecah dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu pekan.

Pastikan tanganmu selalu dalam keadaan bersih sebelum menyentuh atau merawat luka bakar. Kebersihan adalah kunci utama untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan selama proses penyembuhan. Tindakan pencegahan sederhana ini akan membuat perbedaan besar pada hasil akhir pemulihan kulitmu.

3. Tutup luka dengan perban yang tepat dan aman

ilustrasi menutup luka bakar (unsplash.com/Daniel Lloyd Blunk-Fernández)

Menutup luka bakar dengan benar berfungsi untuk melindunginya dari gesekan, tekanan, dan kontaminasi bakteri dari lingkungan sekitar. Gunakan perban steril yang tidak lengket (non-stick sterile bandage) untuk menutupi seluruh area luka.

Pastikan perban terpasang dengan longgar agar tidak menekan kulit yang membengkak.

Sebagai alternatif pertolongan pertama, kamu bisa menggunakan plastik pembungkus makanan (cling film) yang bersih untuk menutupi luka sementara. Caranya, buang beberapa lapisan pertama plastik, lalu letakkan sisanya di atas luka tanpa melilitkannya terlalu kencang.

Plastik ini bersifat steril, tidak lengket, dan transparan sehingga kondisi luka masih bisa terpantau.

Hindari penggunaan kapas atau bahan lain yang memiliki serat halus karena seratnya bisa menempel pada luka dan menyebabkan infeksi. Jika perban tidak tersedia, kain katun bersih bisa menjadi pilihan terakhir. Ganti perban setiap hari atau jika sudah terlihat kotor dan basah.

4. Kenali tanda bahaya dan kapan harus ke dokter

ilustrasi konsultasi dokter (unsplash.com/National Cancer Institute)

Tidak semua luka bakar bisa ditangani sendiri di rumah; beberapa kondisi memerlukan perhatian medis sesegera mungkin. Segera cari pertolongan darurat jika luka bakar terlihat hangus, putih, atau hitam pekat.

Luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia atau sengatan listrik juga harus segera diperiksa oleh tenaga profesional.

Perhatikan juga lokasi dan ukuran luka bakar sebagai penentu tingkat keparahan. Luka bakar yang meliputi area kritis seperti wajah, tangan, alat kelamin, atau sendi-sendi utama membutuhkan evaluasi medis. Selain itu, jika luka bakar berukuran lebih besar dari 2–3 inci, jangan tunda untuk pergi ke dokter.

Selama masa penyembuhan, awasi tanda-tanda infeksi seperti munculnya nanah, kemerahan yang menyebar, atau rasa sakit yang semakin parah. Jika luka tidak kunjung sembuh setelah dua pekan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang tepat waktu akan mencegah timbulnya bekas luka permanen.

Nah, itu dia empat langkah pertolongan pertama pada luka bakar yang benar dan aman untuk dilakukan. Dengan bekal pengetahuan ini, kamu bisa lebih tenang dan tidak panik saat menghadapi situasi darurat.

SUMBER:

  • https://www.verywellhealth.com/first-aid-for-burns-5208710

  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC428524/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team