Kamu pasti pernah dengar jika ada beberapa jembatan di Indonesia yang terkenal mistis dan angker. Nah, di perbatasan Manonjaya, Tasikmalaya, dan Ciamis, kamu bisa menemukan Jembatan Cirahong yang juga diliputi kisah horor.
Jembatan Cirahong merupakan infrastuktur yang dibangun oleh pemerintah Belanda. Kisah mistis yang bergulir di telinga masyarakat setempat berkaitan dengan penunggu jembatan dan kisah pilu semasa pembangunannya. Lebih lanjut, berikut misteri Jembatan Cirahong selengkapnya.
Jembatan Cirahong dibangun pada zaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1893 dengan panjang 202 meter dan tinggi 66 meter tepat di atas Sungai Citanduy. Jembatan dengan nomor BH 1290 ini mengandalka material kayu dengan rangka besi beton tebal yang langsung di datangkan dari Eropa.
Struktur jembatan memiliki dwi fungsi. Bagian bawah digunakan untuk jalur kendaran roda dua dan pejalan kaki, sedangkan bagian jembatan adalah jalur rel kereta api. Mobil sempat diperbolehkan melintas. Namun demi keselamatan bersama, mobil dilarang menggunakan jalur jembatan per September 2021.
Berdirinya Jembatan Cirahong sempat difungsikan untuk mempermudah akses jalan pemerintah Belanda dalam mengangkut hasil bumi dari daerah berbagai daerah. Namun, di tengah proses pembangunan ada saja hambatan yang terjadi, seperti air sungai yang meluap dan pekerja yang terluka.
Pemimpin Belanda yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan semakin gusar. Ditambah mengingat tenggat waktu yang semakin dekat. Ia akhirnya datang ke paranormal untuk mencari tahu penyebab munculnya berbagai kendala yang dirasa aneh.
Sang paranormal memberitahukan jika area jembatan didiami oleh sepasang siluman ular yang disebut Nyai Odah dan Aki Boh'ang. Siluman ular lain juga konon menetap di sisi lain jembatan dan dipercaya sebagai penguasa Sungai Citanduy.
Disampaikan lewat paranormal, siluman ular memperbolehkan kelanjutan pembangunan dengan sebuah syarat, yaitu sepasang pengantin baru untuk dijadikan anak angkat mereka. Jika pemerintah Belanda bisa memenuhi keinginan siluman ular tersebut, maka tidak para pekerja akan diusik hingga jembatan selesai dibangun.
Syarat tersebut disanggupi dan segera dipenuhi oleh penguasa Belanda. Proses penumbalan pun sangat keji.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pengantin baru yang ditemui penguasa Belanda dijanjikan hadiah pernikahan berupa emas yang akan diberikan di area jembatan. Mereka menerimanya dan mengikuti pemimpin proyek pembangunan.
Menjelang petang, pengantin tersebut justru diikat lantas dimasukkan ke lubang pondasi jembatan dan ditaburi sesaji. Dari mulut lubang, adonan semen, pasir, dan batu dituangkan layaknya mengecor beton hingga pengantin tersebut tewas.
Ada pula versi lain yang menyebut jika tumbal bukan hanya sepasang pengantin. Melainkan beberapa warga yang hendak mengambil emas juga turut terkubur.
Hingga kini, kisah mistis tentang penunggu Jembatan Cirahong masih santer diceritakan. Karena sejarah pembangunannya yang tak lazim tersebut, aura negatif menyelimuti sepanjang jembatan.
Tidak sedikit pengguna jembatan yang melihat bahkan diikuti oleh makhluk astral. Kasus bunuh diri pun beberapa kali terjadi di Jembatan Cirahong yang menambah kengerian jembatan.