Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tidur saat hujan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi tidur saat hujan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Intinya sih...

  • Rintik hujan menutupi suara yang mengganggu

  • Suara hujan tidak membuat otak merasa terancam

  • Suara hujan memberikan efek meditasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu merasa tidur lebih nyenyak ketika hujan turun? Rintik air yang jatuh ke tanah, aroma khas tanah basah, hingga suasana sejuk yang menyelimuti udara sering kali membuat kita ingin segera meringkuk di balik selimut. Tapi, sebenarnya apa yang membuat hujan begitu menenangkan dan membantu kita terlelap lebih cepat?

Ternyata fenomena ini bukan hanya sugesti atau kebetulan semata, tetapi ada alasan ilmiah dan psikologis di balik kenyamanan tidur saat hujan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hujan memengaruhi tubuh dan otak kita dengan cara yang unik. Nah, kalau kamu penasaran apa saja alasan lengkapnya, yuk simak tujuh faktor yang membuat tidur saat hujan terasa lebih nyaman berikut ini.

1. Rintik hujan menutupi suara yang mengganggu

ilustrasi rintik hujan (freepik.com/Kireyonok_Yuliya)

Salah satu alasan utama tidur terasa lebih nyenyak saat hujan adalah efek white noise dan pink noise. Menurut psikolog kesehatan Dr. Sue Peacock, suara hujan deras bisa berperan sebagai white noise, sementara hujan rintik-rintik dengan ritme stabil lebih mirip dengan pink noise. Kedua jenis suara ini sama-sama mampu menutupi kebisingan di sekitar kita, seperti suara kendaraan, kucing mengeong, anjing menggonggong, atau orang yang berbicara dengan keras.

Penelitian dari Harvard Medical School dan Cornell University bahkan menemukan bahwa white noise bisa membantu orang dewasa tertidur lebih cepat hingga 38% dalam beberapa kasus. Selain itu, orang yang tidur dengan suara white noise juga cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik sepanjang malam. Jadi, jika kamu tinggal di area perkotaan yang ramai, suara hujan bisa menjadi “pelindung alami” dari gangguan bising.

2. Suara hujan tidak membuat otak merasa terancam

ilustrasi tidur saat hujan (pexels.com/Ron Lach)

Saat tidur, otak kita tetap aktif memproses suara di sekitar. Suara keras atau mengagetkan biasanya memicu hormon adrenalin yang meningkatkan kewaspadaan dan membuat tidur jadi terganggu. Namun, berbeda dengan itu, suara hujan dianggap aman oleh otak.

Dr. Peacock menjelaskan, penelitian dari Universitas Sangmyung menunjukkan bahwa suara monoton dan berirama seperti hujan tidak menstimulasi sistem ancaman dalam otak. Artinya, suara ini tidak meningkatkan adrenalin secara berlebihan. Hasilnya, tubuh tetap tenang dan kita bisa masuk ke fase tidur lebih nyenyak tanpa gangguan rasa gelisah.

3. Suara hujan memberikan efek meditasi

ilustrasi rintik hujan (freepik.com/freepik)

Banyak orang memilih bermeditasi sebelum tidur untuk menenangkan pikiran. Menariknya, suara hujan bisa memberikan efek serupa. Ritme hujan yang konstan merangsang gelombang alfa di otak, yaitu kondisi yang membuat pikiran lebih rileks, mirip seperti saat seseorang bermeditasi.

Dengan frekuensi antara 0 hingga 20 kHz, suara hujan yang lembut membantu otak menenangkan diri dari overstimulasi setelah seharian beraktivitas. Ritme hujan yang berulang-ulang juga membuat pikiran lebih fokus pada suara alami tersebut, sehingga kecemasan berkurang dan kantuk datang lebih cepat. Itulah sebabnya banyak aplikasi meditasi atau relaksasi menggunakan suara hujan sebagai latar.

4. Minimnya sinar matahari membantu produksi hormon melatonin

ilustrasi tidur saat hujan (pexels.com/Polina)

Salah satu alasan biologis mengapa tidur saat hujan terasa lebih nyaman adalah karena meningkatnya produksi melatonin. Menurut penelitian dari Universitas Göttingen, saat langit mendung dan cahaya matahari berkurang, kelenjar pineal di otak otomatis melepaskan lebih banyak hormon ini. Melatonin berperan penting memberi sinyal alami bahwa tubuh lelah dan perlu beristirahat.

Itulah sebabnya hujan membuat kita lebih cepat mengantuk, seolah tubuh mendapat “kode” layaknya malam hari. Kondisi ini membantu kita tertidur lebih nyenyak dan rileks. Sebaliknya, ketika siang hari dengan cahaya matahari yang terang, produksi melatonin menurun sehingga tubuh pun cenderung lebih sulit untuk beristirahat.

5. Suhu yang lebih dingin membantu tidur lebih baik

ilustrasi rintik hujan (freepik.com/awatchai07)

Selain suara dan suasana, faktor suhu juga berperan besar dalam kualitas tidur. Hujan biasanya membawa udara lebih sejuk setelah hari yang panas atau lembap. Suhu yang lebih rendah ini ternyata mendukung siklus alami tubuh kita.

Sebelum tidur, suhu tubuh manusia memang akan turun secara perlahan sebagai persiapan untuk beristirahat. Lingkungan yang dingin membantu mempercepat proses ini, sehingga kita lebih cepat tertidur dan bisa bangun dengan perasaan segar. Tidak heran jika tidur dengan udara sejuk terasa jauh lebih nyaman dibanding tidur dalam kondisi panas dan gerah.

6. Suara dan aroma hujan membangkitkan kenangan

ilustrasi mengingat kenangan saat hujan (pexels.com/cottonbro studio)

Selain faktor biologis, hujan juga punya pengaruh emosional. Bagi beberapa orang, hujan membangkitkan nostalgia, seperti ingatan masa kecil saat berkumpul dengan keluarga, mendengar suara hujan dari balik jendela, atau menikmati makanan hangat buatan ibu. Tak jarang, momen ini menghadirkan perasaan damai yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Menurut penelitian yang dikutip Healthline pada 2016, aroma hujan atau petrichor (aroma khas tanah yang basah) dapat membangkitkan memori emosional. Hal ini karena bau diproses oleh bulbus olfaktorius yang terhubung langsung dengan amigdala dan hipokampus, bagian otak yang berperan dalam emosi dan memori. Kenangan positif inilah yang membuat rasa aman dan nyaman, sehingga mendukung tidur lebih lelap.

7. Suara hujan dikaitkan dengan rasa aman dan perlindungan

ilustrasi rintik hujan (freepik.com/wirestock)

Secara naluriah, manusia terbiasa mencari tempat berlindung saat hujan, sehingga terbentuk asosiasi bawah sadar bahwa hujan identik dengan rumah yang hangat dan nyaman. Perasaan ini membuat tubuh lebih rileks, detak jantung lebih tenang, dan pikiran tidak mudah gelisah. Suasana yang tenang dan damai inilah yang membuat tidur saat hujan terasa lebih nyaman dan menenangkan.

Tidur saat hujan terasa lebih nyaman bukan hanya karena udara dingin atau suara menenangkan, tapi juga karena kombinasi dari berbagai faktor. Jadi, lain kali ketika hujan turun, jangan heran kalau tubuhmu lebih cepat mengantuk. Nikmati suasananya, rebahkan badan, dan biarkan suara hujan jadi pengantar tidurmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team