Mengenal Permainan Oray-orayan, Seru buat Game Kumpul-Kumpul

Jawa Barat kaya akan budaya, termasuk aneka permainan tradisionalnya yang meriah dan menghibur. Salah satunya yaitu permainan oray-orayan yang gemar dimainkan olah anak-anak.
Melansir kebudayaan.kemendikbud.go.id, permainan tradisional ini diketahui juga berkembang di daerah Pandeglang. Meski telah ada sejak lama, namun tidak diketahui pasti bagaimana sejarah asal mula dan perkembangannya di Jawa Barat.
Meski termasuk dolanan anak-anak, tapi orang dewasa juga bisa mainkan permainan oray-orayan ini di sela acara bonding kantor atau saat kumpul-kumpul santai, lho. Sebelum itu, yuk, kenalan dan pelajari cara memainkan dolanan satu ini.
1. Bagian-bagian di permainan oray-orayan
Sebelum mulai main, lebih dulu kamu perlu mengetahui posisi atau bagian-bagian yang ditempati para pemain. Pada bagian depan dijadikan sebagai kepala, bagian tengah merupakan tubuh, dan bagian paling belakang diartikan sebagai ekornya. Yup, posisi para pemain pada permainan oray-orayan mirip seperti ular-ularan atau ular naga.
Sehingga para pemain akan membentuk barisan memanjang dan setiap orang menumpu kedua tangan ke pundak orang yang ada di depannya. Sambil berjalan, semua pemain akan menyanyikan sebuah lagu kawih dengan bahasa Sunda.
Baca Juga: 5 Permainan Tradisional Unik Bali, Jarang Banget Terlihat
2. Lagu permainan oray-orayan
Nah, ini dia syair lagu permainan oray-orayan yang dinyanyikan oleh semua anggota selama bermain.
Oray orayan
Luar leor mapay sawah
Tong ka sawah
Parena keur sedeng beukah
Oray-orayan
Laur keur sedeng mapay leuwi
Tang ka leuwi
Di leuwi loba nu mandi
Oray-orayan
Oray naon, oray bungka, bungka naon, bungka laut
Laut naon, laut dipa, dipa naon, dipandeuriii....
3. Cara bermain oray-orayan
Pada saat syair lagunya berakhir, maka pemain yang berada di bagian kepala harus berusaha menangkap pemain yang menjadi ekornya. Sedangkan bagian ekor harus membuat strategi untuk menghindar dengan membuat bentuknya meliuk-liuk seperti halnya ekor asli.
Sehingga semuanya harus bisa menyesuaikan pada barisan agar bagian tubuhnya ular tidak putus. Dalam hal ini akan membuat tubuhnya ular meliuk-liuk agar bisa mengikuti setiap gerakan kepala dan ekornya.
Baca Juga: 7 Permainan Paling Berbahaya di Zaman Dahulu, Taruhannya Nyawa
4. Syarat permainan oray-orayan
Permainan yang dimainkan oleh banyak orang ini bisa diikuti oleh laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, diusahakan usia tiap anggota tidak jauh berbeda.
Sebab dalam memainkan oray-orayan harus mempunyai kelincahan dalam bergerak yang bisa diimbangi dengan porsi tubuh hingga tenaga yang hampir sama. Jika perbedaan usia terlalu jauh, dikhawatirkan akan terjatuh karena tidak seimbang dan melukai pemain.
5. Nilai moral yang tersirat pada permainan oray-orayan
Permainan ini sebenarnya tidak sebatas mengikuti bentuk gerakan ular yang meliuk-liuk. Melainkan, ada makna tersirat yang berhubungannya antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan antarsesama.
Berikut beberapa nilai yang terkandung dalam permainan tradisional oray-orayan.
1. Nilai religius dan budaya
Nilai religius yang dimaksudnya ini telah dikenalkan kepada anak-anak untuk bisa mengerti dan memahami leluhur. Sehingga selain sebagai permainan juga menjadi media seni budaya yang harus dilestarikan.
2. Nilai moral
Permainan ular yang mempunyai nilai moral yakni bisa menghargai sesama teman, membantu teman saat susah dan menghargai teman. Selai itu, nilai moral lainnya untuk anak-anak bisa mengendalikan keinginan atas diri sendiri dan mengutamakan teman terlebih dahulu.
Demikian penjelasan mengenai permainan oray-orayan yang dimainkan oleh anak-anak Sunda, Jawa Barat. Tertarik memainkannya bareng teman-temanmu?