ilustrasi seorang penulis (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)
Ingat, jadi penulis itu tidak boleh gampang menyerah. Kalau tekadmu sekali tiup langsung padam, mending kamu mundur pelan-pelan. Makanya itu, kamu harus siap dengan segala risiko dan konsekuensinya. Termasuk ketika artikelmu masih gagal menggedor hati editor.
Pahami juga, kalau proses jadi penulis yang hebat itu adalah perjalanan panjang. Artikelmu mungkin hari ini belum terbit, tapi itu bukan berarti segalanya telah berakhir. Tetap semangat, jangan berhenti untuk mengirimkan karya terbaikmu, dan percayalah hasil manis akan mendatangimu suatu saat nanti.
Kesimpulannya, menunggu artikel terbit itu memang bikin hati resah dan gelisah, tapi itu tidak boleh menjadi alasan untukmu menyerah. Dengan pengelolaan yang bijak terhadap waktu, emosi, serta ekspektasi, kamu bisa tetap menjaga asa dan semangatmu agar tetap menyala. Jangan baper, tataplah masa depan, dan nikmati setiap prosesnya.