Boeing Starliner (nasa.gov)
Perusahaan kenamaan yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat, Boeing pun tak luput dari kegagalan pada 2024. Pesawat antariksa mereka yang inovatif (karena dapat digunakan kembali), Starliner, telah menjadi penyebab dari terdamparnya dua astronot NASA yakni Sunita “Suni” Williams dan Barry “Butch” Wilmore.
Kedua astronot tersebut terdapat di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Mereka terbang ke luar angkasa pada Juni 2024, dalam misi menguji Starliner milik Boeing. Semestinya, perjalanan mereka akan berlangsung hanya selama delapan hari saja, sebelum malapetaka terjadi.
Helium dari Starliner mengalami kebocoran, ditambah mengalami masalah pendorong sehingga unit Starliner tersebut harus pulang dalam keadaan kosong.
Kegagalan tersebut membuat Butch dan Suni tidak bisa kembali ke Bumi hingga 2025, ketika pesawat dari pesaing Boeing, yakni SpaceX, dijadwalkan membawa mereka pulang.
Kegagalan Starliner membuat Boeing memecat kepala unit pertahanan dan antariksa mereka.
“Pada titik kritis ini, prioritas kami adalah memulihkan kepercayaan pelanggan dan memenuhi standar tinggi yang mereka harapkan dari kami untuk mendukung misi penting di seluruh dunia,” kata CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, dalam memonya.
Kejadian tersebut menambah daftar panjang kegagalan Boeing dalam pengembangan teknologi mereka selama 2024. Mereka mengawali 2024 dengan penuh kesulitan, seperti kejadian pintu pesawat mereka yang tiba-tiba terlepas di tengah penerbangan; aksi mogok pekerja; menerima denda dengan nilai yang besar atas kasus keselamatan pesawat 737 Max, dan CEO yang mundur pada Maret 2024.