5 lomba Tradisional untuk 17 Agustus: Bisa Dimainkan Semua Usia

Perlombaan yang biasanya ada di setiap perayaan 17 Agustus. Balap karung merupakan permainan kompetitif yang dilakukan dengan memasukkan kedua kaki peserta di dalam karung atau sarung bantal yang mencapai pinggang atau leher mereka dan melompat ke depan dari titik awal menuju garis finis.

Orang pertama yang melewati garis finis adalah pemenang perlombaan. Belakangan, permainan tradisional ini dibuat variasi dengan menambahkan beberapa elemen-elemen lainnya.

Balap karung secara tradisional dipandang sebagai kegiatan untuk anak-anak, tetapi orang dari segala usia dapat berkompetisi.

Perlombaan yang satu ini juga tidak pernah absen dari peringatan 17 Agustus. Lomba makan kerupuk adalah lomba yang berikatan dengan masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada 1930-1940an.

Saat itu, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan membuat rakyat Indonesia akrab dengan kerupuk sebagai pelengkap makanan. Bagaimana tidak, harganya tergolong murah.

Kerupuk juga menjadi lambang kesetaraan semua rakyat di saat sedang susahnya mencukupi kebutuhan pangan. Meski lomba kerupuk adalah hiburan di masa sekarang, namun hal ini juga sebagai simbol persatuan agar masa sulit tidak terulang.

Lomba tarik tambang sangat simpel diterapkan untuk memperingati perayaan 17 Agustus. Perlengkapan yang diperlukan dalam tarik tambang hanya sebuah tali yang kuat. Tarik tambang dimainkan secara beregu oleh dua tim.

Permainan tarik tambang hanya memerlukan sebuah tali tambang. Bahan pembuatan tali ini dari serat, panjangnya antara 30 meter sampai 50 meter.

Bagian tengah dari tali diberi tanda dengan kain atau cat berwarna merah. Sementara pembatas tiap tim pada tali diberi jarak 2, 5 meter dari batas tengah.

Tarik tambang bisa dimainkan semua kelompok usia, namun tetap harus pertahankan sisi keamanannya.

Berdasarkan berbagai sumber, lomba balap kelereng ini sudah dilakukan sejak jaman dahulu, dan masih tetap lestari hingga saat ini. Lomba tradisional ini dapat dimainkan oleh berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.

Umumnya, lomba ini dimainkan dengan cara berlari atau berjalan cepat. Tentunya juga sambil menggigit bagian ujung sendok yang membawa kelereng. Biasanya diikuti lebih dari dua orang peraturan permainannya pun sangat sederhana, pemain tidak boleh menyentuh sendok, dan harus berhasil membawa kelereng ke garis finis.

Selain itu ada aturan main lainnya yang harus ditaati oleh para peserta lomba. Seperti halnya pemain dinyatakan kalah, bila terdapat pemain lain yang sampai garis finis terlebih dahulu.

Tidak hanya itu, pemain yang menjatuhkan kelereng juga akan dinyatakan kalah. Oleh karena itu, pemain balap kelereng ini harus berkonsentrasi dan berhati–hati dalam membawa sendok tersebut agar tidak jatuh dan gugur.

Balap bakiak merupakan permainan yang masih sering muncul di perayaan 17 Agustus. Bahkan, permainan ini juga dijadikan olahraga nasional di Tiongkok.

Lomba ini dilakukan oleh tiga orang atau lebih dengan berjalan di atas papan kayu yang diberikan pengait untuk kaki. Para pemain harus kompak dalam melangkah supaya tidak terjatuh.

Tiga orang dalam satu tim yang berlari dengan papan kayu yang sama harus kompak hingga mencapai garis finis. Jika salah satu dari tiga orang mendorong terlalu keras maka akan jatuh ke belakang yang menyebabkan efek domino dalam tim.

Biasanya, papan kayu memiliki panjang satu meter dengan lebar 9 cm dan tebal 3 cm.