Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Harvest moon (unsplash.com/Ganapathy Kumar)
Harvest moon (unsplash.com/Ganapathy Kumar)

Intinya sih...

  • Hujan meteor Draconid terjadi saat Bumi melintasi jejak puing-puing Komet 21P/Giacobini-Zinner, aktif setiap tahunnya dari tanggal 6 hingga 10 Oktober.

  • Hujan meteor Perseid terjadi saat Bumi melintasi jejak puing-puing komet pengembara 1094/Swift-Tuttle, sering meninggalkan jejak cahaya dan warna yang panjang saat melintasi atmosfer Bumi.

  • Gerhana matahari sebagian akan terjadi setelah gerhana bulan total di bulan Maret, dengan pemandangan terbaik terlihat di beberapa wilayah di Kanada.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu fenomena langit yang paling menarik di bulan ini adalah gerhana bulan total atau blood moon. Fenomena ini bisa disaksikan mulai dari rentang tanggal 7-8 Sepetember 2025.

Hampir seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan peristiwa langka ini dengan kondisi cuaca yang mendukung.

Namun, selain gerhana bulan total ada beberapa fenomena langit lainnya yang tak kalah menarik seperti hujan meteor Draconid, Harvest Moon, gerhana matahari sebagian, hujan meteor Perseid, dan cincin Saturnus yang menghilang.

Bahkan beberapa di antara fenomena itu masih bisa disaksikan di tahun ini. Yuk, simak artikelnya di bawah ini.

1. Hujan meteor Draconid

Hujan meteor Draconid (space.com/Robin Lee via Getty Images)

Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melintasi jejak puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet 21P/Giacobini-Zinner, di mana komet ini berupa es dan pecahan batuan yang mengorbit matahari setiap 6,6 tahun.

Ketika Bumi bertemu dengan puing-puing tersebut, partikel-partikelnya akan terbakar di atmosfer sehingga menciptakan hujan meteor.

Dilansir Space, meteor Draconoid ini aktif setiap tahunnya dari tanggal 6 hingga 10 Oktober. Puncaknya diperkirakan terjadi pada 8 Oktober 2025.

Umumnya fenomena di langit ini tidak terlalu menarik, karena selama puncaknya menghasilkan tidak lebih dari sepuluh meteor. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, hujan meteor ini menghasilkan sesuatu yang sangat fantastis yaitu ledakan meteor dengan tingkat bintang jatuh yang lebih tinggi di langit.

2. Hujan meteor Perseid

Hujan meteor Perseid (science.nasa.gov/Preston Dyches)

Hujan meteor ini aktif setiap bulan Juli dan Agustus saat Bumi melintasi jejak puing-puing berdebu yang dilepaskan oleh komet pengembara 1094/Swift-Tuttle.

Bumi melintasi bagian terpadat dari jejak komet tersebut pada 12-13 Agustus, di mana pecahan-pecahan komet yang tidak terhitung jumlahnya bertabrakan dengan Bumi, terbakar secara spektakuler saat tergerus oleh gesekan atmosfer.

Dilansir Nasa, Perseid sering meninggalkan jejak cahaya dan warna yang panjang saat melintasi atmosfer Bumi. Perseid adalah salah satu hujan meteor paling melimpah, dengan sekitar 50 hingga 100 meter meteor terlihat per jam.

Hujan meteor ini terjadi saat malam hari di musim panas yang hangat, sehingga para pengamat langit dapat melihat dengan nyaman.   

3. Gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian (pexels.com/Benhur Emmanuel)

Setiap gerhana matahari akan diikuti juga dengan gerhana bulan. Baik itu dua pekan sebelum atau sesudahnya, peristiwa ini selalu berpasangan.

Dilansir Smithsonianmagz setelah gerhana bulan total di bulan Maret, matahari akan menutupi sebagian bola dunia dengan bayangan bulan dalam gerhana matahari sebagian, dengan pemandangan terbaik terlihat di beberapa wilayah di Kanada.

Dengan fenomena itu, sekitar 93 persen matahari akan tertutup.

4. Cincin Saturnus yang menghilang

Saturnus (unsplash.com/NASA Hubble Space Telescope)

Saturnus sangat terkenal dengan cincinnya yang luar biasa, di mana terbuat dari partikel es dan batuan. Namun, di awal November nanti Saturnus ini akan kehilangan cincinnya.

Hal ini disebabkan karena cincinnya akan tampak berada di tepi. Fenomena langit ini sangat langka karena terjadi setiap 15 tahun saat kemiringan Saturnus sejajar dengan Bumi.

Hal ini menyebabkan cincinnya yang tipis (ketebalannya hanya beberapa kilometer) tampak hampir tidak terlihat.

Planet bercincin ini menyelesaikan satu orbit mengelilingi matahari setiap 29,4 tahun Bumi. Cincin planet ini telah miring secara bertahap ke arah kesejajaran tepi selama tujuh tahun terakhir.

Tapi, ini hanya efek sementara. Cincin Saturnus perlahan-lahan akan mulai miring kembali ke arah Bumi dan akan tampak sebagai garis tipis dalam beberapa jam.

5. Harvest Moon

Harvest moon (pexels.com/Jay Brand)

Fenomena langit terakhir ada bulan purnama yang terjadi ketika sisi Bulan yang menghadap Bumi diterangi penuh oleh Matahari. Namun, tidak semua bulan purnama terlihat sama. Terkadang bulan tampak bersinar merah, dan di lain waktu, bulan tampak lebih besar dari biasanya di langit malam.

Sebenarnya bulan tidak berubah warna atau ukuran. Perubahannya biasanya terjadi karena posisi matahari dan bumi.

Salah satunya Harvest Moon yang mengacu pada bulan purnama yang terang benderang. Muncul paling dekat dengan awal musim gugur, namanya berasal dari masa sebelum adanya listrik.

Ketika itu para petani mengandalkan cahaya bulan untuk memanen tanaman sampai larut malam. Cahaya bulan sangat penting saat musim gugur, karena saat itu panen sedang tinggi-tingginya.

Fenomena di langit selalu menghadirkan kejutan indah yang bisa kita saksikan bahkan tanpa perlu alat khusus.

Bahkan terkadang arti mimpi melihat fenomena langit dikaitkan dengan harapan baru atau perubahan besar dalam hidup. Mengamati fenomena langit ini tidak hanya menambah wawasan, tapi membuat kita lebih dekat dengan alam semesta.

Jadi fenomena langit apa, nih, yang mau kamu lihat berikutnya?

Referensi:

https://www.space.com/38390-draconid-meteor-shower-guide.html

https://science.nasa.gov/solar-system/meteors-meteorites/perseids/

https://www.smithsonianmag.com/smart-news/11-dazzling-celestial-events-to-see-in-2025-from-a-total-lunar-eclipse-to-rare-planetary-alignments-180985750/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team