Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi buku puisi (unsplash.com/Debby Hudson )

Puisi itu indah. Juga penuh dengan makna. Mengajak pembacanya untuk menganalisa. Kemudian menemukan yang namanya inti dari puisi itu.

Lima alasan di bawah ini akan menjelaskan kenapa sih, puisi bisa seperti itu. Mari simak bersama.

1. Puisi itu dibuat dari hati

ilustrasi buku puisi (unsplash.com/Debby Hudson )

Puisi itu sudah jelas yah, umumnya dibuat dari suasana hati penulisnya. Entah saat dia sedang sedih. Dia sedang frustrasi, atah bahkan saat dia happy. Tapi dari situlah puisi bisa menyentuh hati para pembacanya. Sebab ia bisa menggambarkan apa yang sedang dirasakan.

Pembacanya merasa seolah-olah mereka masuk pada apa yang diceritakan di dalam puisi itu. Akhirnya mereka terbawa perasaan. Lebih jauh ke dalam bait-bait diksi yang menguncang hati.

2. Puisi itu ada makna

ilustrasi buku puisi (unsplash.com/Debby Hudson )

Puisi itu ada maknanya. Bahkan sesederhana apa pun diksinya. Ia menyimpan banyak cerita yang banyak. Menyimpan juga misteri yang tidak sedikit. Itulah tugas pembaca, bagaimana memaknai puisi itu.

Menariknya, puisi juga bisa dinikmati dari beragam perspektif. Tergantung dari pembaca itu sendiri. Jadi, setiap orang bisa memaknainya berbeda. Itu tidak masalah sih. Justru di situlah seninya.

3. Puisi itu beri banyak pelajaran

ilustrasi buku puisi (unsplash.com/Debby Hudson)

Pada diksi-diksi puisi, biasanya disematkan pesan-pesan. Pesan untuk kehidupan. Pesan yang mengandung banyak pelajaran. Entah itu pesan yang tersirat atau pesan yang tersurat. 

Pelajaran yang dihadirkannya bisa bersifat sederhana. Tapi, tidak jarang juga agak kompleks. Itulah tantangannya, puisi mengajak pembaca berpikir lebih jauh. Leluasa memandang dunia ini.

4. Puisi itu romantis

ilustrasi buku puisi (unsplash.com/Debby Hudson )

Puisi itu romantis. Memaksa malam kamis jadi gerimis. Memaksa air mata tak berhenti menangis. Tapi seperti itulah puisi, ia bisa menyentuh kalbu pembacanya. Apalagi temanya tentang cinta.

Perihal cinta tidak sebatas pada sesama manusia. Tapi puisi juga bisa menggambarkan kecintaan dan kerinduan seorang hamba kepada Tuhannya. Meraih dan merasakan keromantisan yang hakiki.

5. Puisi itu magis

ilustrasi puisi (unsplash.com/Ire Photocreative)

Puisi itu magis. Bahkan dengan diksi yang sederhana sekalipun, ia mampu membius jutaan pasang mata. Contohnya adalah sebuah puisi karya maestro terkemuka Indonesia, bapak Sapardi Djoko Damono. Dengan judul "Aku Ingin" beliau membuat orang-orang terpaku pada diksi-diksinya.

Itulah faktanya. Puisi bisa menyentuh relung hati pembacanya. Hingga menggapai dasarnya. Paling dalam paling tajam.

Editorial Team