4 Tanaman dengan Jam Biologis Unik yang Mengatur Kehidupan Mereka

Mimosa pudica, atau dikenal sebagai tanaman “touch-me-not,” terkenal karena kemampuan daunnya menutup saat disentuh.

Namun, yang sering tidak diketahui adalah bahwa tanaman ini juga mengikuti siklus harian, di mana daunnya menutup pada malam hari dan membuka kembali di pagi hari, meskipun tanpa adanya stimulus eksternal.

Proses ini disebut nyctinasty dan diatur oleh jam biologis internal tanaman. Menariknya, tanaman ini akan tetap mengikuti siklus ini bahkan dalam kegelapan total, yang membuktikan bahwa gerakan tersebut dikendalikan oleh ritme sirkadian, bukan hanya oleh cahaya lingkungan​.

Sunflowers atau bunga matahari memiliki kemampuan unik untuk mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat sepanjang hari, sebuah fenomena yang disebut heliotropisme.

Ini terjadi berkat jam biologis internal atau ritme sirkadian mereka, yang mengatur pertumbuhan batangnya. Pada siang hari, bagian timur batang tumbuh lebih cepat sehingga membuat kepala bunga mengarah ke barat mengikuti matahari.

Pada malam hari, bagian barat batang tumbuh lebih cepat, sehingga kepala bunga berputar kembali ke arah timur, siap menyambut matahari terbit keesokan harinya.

Kemampuan ini tidak hanya memaksimalkan fotosintesis tetapi juga membantu bunga lebih cepat hangat di pagi hari dan menarik lebih banyak penyerbuk​. 

Tanaman Arabidopsis thaliana adalah salah satu spesies yang sering digunakan dalam penelitian jam biologis. Tanaman ini memiliki kemampuan untuk mengatur aktivitas biologisnya sesuai dengan siklus siang dan malam.

Ritme sirkadian tanaman ini mengatur kapan tanaman tumbuh, kapan daun terbuka, dan kapan bunga mekar. Studi menunjukkan bahwa Arabidopsis menggunakan cahaya sebagai sinyal untuk menyinkronkan jam biologisnya, membantu tanaman mengoptimalkan fotosintesis dan pertumbuhan sepanjang hari

Tanaman tomat menggunakan jam biologis untuk mengatur metabolisme mereka sesuai dengan siklus siang dan malam. Selama siang hari, tanaman ini mengoptimalkan fotosintesis dan menyimpan energi dalam bentuk pati.

Ketika malam tiba, pati yang disimpan di siang hari dipecah untuk menjaga metabolisme tetap berjalan hingga matahari terbit lagi. Kemampuan ini memungkinkan tanaman tomat untuk mempertahankan pertumbuhan yang stabil bahkan di bawah perubahan lingkungan yang tiba-tiba.

Pengaturan metabolisme ini juga membantu tomat dalam menghadapi kondisi stres seperti kekeringan atau kekurangan cahaya​. 

Jam biologis pada tanaman membantu mereka bertahan dan beradaptasi di lingkungan yang berubah-ubah. Melalui kemampuan ini, mereka dapat mengatur pertumbuhan, metabolisme, dan bahkan mempertahankan diri dari stres.

Fenomena alam ini semakin menunjukkan betapa luar biasanya dunia tumbuhan, yang sering kali bekerja dengan cara yang tidak kita sadari sehari-hari.

Sumber:

https://www.botanic.cam.ac.uk/learning/trails/plant-rhythms/sensitive-plant/

https://www.plantscience-blog.com/post/mimosa-pudica-the-touch-me-not-plant

https://news.berkeley.edu/2016/08/04/how-sunflowers-follow-the-sun/

https://www.sciencedaily.com/releases/2016/08/160804152431.htm

https://www.nature.com/articles/nature12603

https://link.springer.com/article/10.1007/s00344-021-10531-y