Waspadai 5 Perilaku Negatif Karyawan yang Bikin Risih Rekan Kerja

Dalam dunia kerja, kamu tentunya harus sering bersosialisasi dengan orang lain. Rekan kerja kamu pun berasal dari berbagai latar belakang yang mempunyai kebiasaan dan budaya yang berbeda.
Semua perbedaan itu memerlukan sikap saling toleransi dan menghormati agar hubungan kerja dapat berjalan harmonis. Setiap orang sudah seharusnya bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada. Namun begitu, apapun latar belakang seseorang, semua tetap harus mengikuti aturan dan menjaga perilaku agar tak mengganggu jalannya pekerjaan.
Ada beberapa perilaku yang bisa seharusnya dihindari oleh seseorang di kantor karena bisa membuat orang lain risih dan berimbas pada terganggunya pekerjaan. Berikut lima contoh perilaku negatif yang harus dihindari:
1. Sering bertanya urusan pribadi

Ada perbedaan yang besar antara mencoba untuk peduli dengan terlalu mau tahu urusan orang lain. Tidak semua orang suka ditanya-tanya, apalagi dengan pertanyaan yang menyangkut urusan pribadi.
Hindari mendesak rekan kerja untuk bercerita tentang hal pribadi yang tak ingin ia bagi. Bukan karena ia tak menyukaimu sebagai teman, tetapi ada hal yang memang tak ingin diketahui oleh orang lain.
Sebaliknya, jika rekan kerja kamu ada yang sering bertanya hal pribadi kepadamu, tak perlu marah. Hadapi saja dengan tenang dan katakan bahwa kamu ingin tetap menjaga privasimu di tempat kerja.
2. Tak peduli pada penampilan

Saat bekerja, sudah seharusnya seseorang menjaga penampilan agar terlihat rapi dan profesional. Jangan menyalahartikan hal ini dengan outfit mahal dan bermerek terkenal.
Menjaga penampilan, artinya berusaha tampil rapi dan sesuai dengan dress code yang dibuat perusahaan. Jadi, saat ada karyawan yang berpenampilan sesukanya, itu bisa membuat orang lain risih. Apalagi jika tak menjaga kebersihan diri.
Karena itu, pastikan kamu tetap menjaga penampilan kamu di kantor, itu adalah salah satu cara menghargai perusahaan dan juga rekan kerja kamu.
Jika ada rekan kerja kamu yang penampilannya membuat kamu risih, kamu bisa mencoba mengingatkannya dengan halus dan sopan. Namun jika kamu tak nyaman melakukan itu, kamu bisa meminta bantuan orang lain yang dekat dengannya.
3. Melecehkan

Tindakan pelecehan bukanlah hanya tentang pelecehan seksual yang sering dibicarakan orang. Saat seseorang berkata kasar dan tak sopan kepada orang lain, itu dapat dikategorikan sebagai pelecehan verbal.
Bukan hanya korban yang merasa risih, tetapi juga orang lain yang mendengarnya. Karena itu, berhatilah dalam berbicara dan juga bercanda. Dan jika kamu mendapati perilaku rekan kerja yang sering melecehkan orang lain, kamu bisa melaporkannya dan meminta bantuan unit HRD untuk mengambil tindakan, Namun tentu saja laporan kamu harus disertai bukti atau saksi agar bisa ditindaklanjuti.
4. Mendiskriminasi

Tindakan mendiskriminasi tidak hanya bisa dilakukan oleh atasan yang memiliki kekuasaan. Rekan kerja yang selevel pun bisa mempunyai perilaku diskriminatif baik disadarinya atau tidak.
Bentuk tindakan diskriminasi bermacam-macam. Mulai dari diskriminasi dalam urusan SARA sampai pada masalah gender, usia bahkan urusan lainnya.
Kamu perlu berhati-hati dalam bersikap agar tak terjebak dalam perilaku yang dirasakan sebagai tindakan diskriminasi oleh rekan kerja yang lain. Dan jika rekan kerja kamu yang melakukannya, kamu bisa mencoba berbicara dari hati ke hati dan mencari tahu penyebabnya serta mendiskusikan jalan keluarnya.
5. Menggoda

Sikap menggoda bukan hanya terbatas pada kata-kata yang berisi rayuan atau gombalan semata. Cara bersikap atau pose tubuh yang kurang sopan saat sedang berinteraksi dengan rekan kerja yang lain bisa dikategorikan sebagai sikap menggoda.
Bahkan kadang-kadang pakaian tertentu bisa diasumsikan sebagai tindakan menggoda. Seperti pakaian yang terlalu terbuka, terlalu tipis atau jenis lain yang kurang pantas dipakai di kantor dan membuat orang lain risih. Bersikaplah sewajarnya dan kenakan pakaian sepantasnya.
Dan jika kamu merasa ada rekan kerja kamu yang menunjukkan sikap menggoda dan kamu terganggu, kamu berhak mengatakan bahwa kamu keberatan dengan sikapnya. Namun tetap sampaikan dengan sopan tanpa terkesan menyerang.
Semua perilaku karyawan yang berisiko menimbulkan perasaan risih bagi karyawan lain, tentulah harus diatasi. Beberapa hal memerlukan diskusi dan pembicaraan terbuka untuk memperoleh kejelasan dan penyelesaian.
Dan jika sudah tak bisa diatasi sendiri, saatnya untuk mencari bantuan pihak yang berwenang dan kompeten agar dapat dimediasi.