Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Dampak Positif saat Rutin Lakukan Refleksi Diri, Sehat Mental!

ilustrasi perjalanan mengenal diri sendiri (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi perjalanan mengenal diri sendiri (pexels.com/Arina Krasnikova)

Refleksi diri mungkin sudah cukup akrab di telinga kita. Para psikolog ataupun penggiat kesehatan mental seringkali menjadikan refleksi diri sebagai salah satu cara untuk mengenal dan memahami diri lebih dalam. Tapi apa sih sebenarnya refleksi diri itu?

Dilansir www.verywellmind.com, refleksi diri merupakan aktivitas menghadirkan diri sepenuhnya dan memfokuskan perhatian pada keadaan batin untuk mengidentifikasi pikiran, perasaan, perilaku dan motivasi diri sendiri.

Saat melakukan hal ini, kita mengingat kembali kejadian-kejadian di masa lampau dan mencari insight yang bisa diambil dari kejadian itu. Kita mengidentifikasi kegagalan, keberhasilan, kesalahan, kesuksesan dan lain sebagainya yang sudah dilalui dalam hidup. Lalu, apa saja manfaat yang akan diperoleh darinya? Simak sampai habis di bawah ini!

1. Meningkatkan kemampuan mengontrol diri

ilustrasi belajar memahami diri (pexels.com/RF._.studio)
ilustrasi belajar memahami diri (pexels.com/RF._.studio)

Beberapa dari kita mungkin pernah merasa sangat kewalahan dalam mengontrol diri sendiri. Kita marah secara berlebihan saat seorang teman melakukan kesalahan, kesal dengan orang rumah saat sedang ada masalah di tempat kerja, atau bahkan mudah terpancing emosi saat berada di kemacetan. Perilaku-perilaku ini menunjukkan bahwa kita cenderung sulit untuk mengontrol perilaku khususnya saat sedang dalam kondisi emosi yang negatif. 

Saat rutin melakukan refleksi diri, perilaku tersebut bisa kita minimalisir atau bahkan hilangkan. Hal ini karena kita akan terbiasa untuk mindful saat sedang melakukan sesuatu dan berusaha untuk menghadirkan diri sepenuhnya dalam setiap kondisi. Akhirnya, kita tidak mudah terbawa perasaan ataupun terbawa emosi yang bisa menyebabkan munculnya perilaku-perilaku impulsif. 

2. Meningkatkan empati dan perspektif baru

ilustrasi mendengarkan curhatan teman (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi mendengarkan curhatan teman (pexels.com/Karolina Grabowska)

Refleksi diri juga bisa membantu kita untuk meningkatkan kadar empati dalam diri dan membuka perspektif baru. Kita akan jadi lebih mampu merasakan apa yang sedang orang lain alami, memberikan dukungan dan afirmasi positif, serta membuka pikiran agar tidak terpaku pada satu sisi saja. Dengan begitu, kita akan menjadi pribadi yang tidak mudah memberikan judgement atau penilaian kepada seseorang ataupun pada situasi tertentu. 

Selain itu, dengan merefleksikan pengalaman di masa lampau, kita jadi lebih paham situasi yang pernah dialami. Lalu, pemikiran dan pandangan kita tentang pengalaman itu bisa jadi membuka pandangan baru yang lebih positif dan lebih optimis. Dengan begitu, saat menghadapinya kembali di kemudian hari kita bisa menyikapi kejadian tersebut dengan lebih baik dibanding sebelumnya. 

3. Meningkatkan kebersyukuran atas apa yang dimiliki

ilustrasi mensyukuri hidup (pexels.com/Oleksandr P)
ilustrasi mensyukuri hidup (pexels.com/Oleksandr P)

Hampir seluruh penggiat kesehatan mental menganjurkan untuk melakukan refleksi diri sebagai salah satu cara untuk menuju kondisi kesejahteraan mental yang optimal. Hal ini karena merefleksikan diri sendiri akan membuat kita jadi lebih aware dengan hal-hal ataupun keberuntungan kecil yang dimiliki dalam hidup yang mungkin selama ini tidak ter-notice. Misalnya, sampai di tempat tujuan tepat waktu tanpa kehujanan, punya orangtua yang masih lengkap hingga saat ini, berhasil meraih IPK di atas 3.5 dan lain sebagainya. 

Seringkali, karena terlalu fokus pada kegagalan atau kesalahan yang pernah dilakukan, kita jadi abai pada keberhasilan yang sudah digapai sebelumnya. Kita hanya fokus pada hal negatif yang seringkali menyebabkan munculnya perasaan dan pikiran negatif. Dengan rutin melakukan refleksi diri, kita bisa mengubah pandangan diri sendiri menjadi lebih positif dan optimis, lho!

4. Meningkatkan kesadaran diri

ilustrasi wanita bahagia (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita bahagia (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tak kalah penting, refleksi diri juga mampu meningkatkan kesadaran diri kita. Dalam prosesnya, kita akan mengindentifikasi kelemahan dan kelebihan diri yang perlu ditingkatkan, hal-hal yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan selama ini, juga motivasi atau hal-hal yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Dengan memahami hal-hal tersebut, kita tentu jadi lebih mengenal diri sendiri. 

Jadi, tidak heran kalau refleksi diri dapat meningkatkan kesadaran diri atau self- awareness. Hal ini tentu akan menjadi poin plus karena kita jadi lebih mampu mengontrol dan mengendalikan perilaku-perilaku kita. Kita jadi lebih aware dengan konsekuensi terkait keputusan yang diambil, sehingga berusaha untuk bijaksana saat mengambil keputusan itu. 

5. Mampu belajar dari kesalahan

ilustrasi fokus dalam belajar (pexels.com/George Dolgikh)
ilustrasi fokus dalam belajar (pexels.com/George Dolgikh)

Sebagai manusia, melakukan kesalahan tentu adalah hal yang wajar. Setiap kita pastinya pernah melakukan hal keliru, setidaknya sekali dalam hidup. Saat hal itu terjadi, beberapa dari kita mungkin merasa gagal dan pesimis, sehingga tidak ada kemajuan yang terjadi dalam dirinya. Atau, ada pula yang justru abai pada hal tersebut, sehingga melakukan kesalahan berulang setiap kali menghadapi situasi yang sama. 

Nah, saat kamu rutin melakukan refleksi diri, kamu bisa mengindentifikasi kesalahan yang pernah kamu buat dan mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut. Dengan begitu, melakukan kesalahan berulang bisa diminimalisir. Jadi, saat menghadapi situasi atau kondisi yang sama, kamu jadi paham untuk mengambil tindakan yang lebih tepat demi hasil yang lebih baik. 

Di era hidup modern seperti ini dimana kita seringkali mengalami overwhelmed oleh informasi atau pekerjaan yang begitu banyak, meluangkan waktu untuk merefleksikan diri adalah hal terbaik untuk dilakukan. Kita perlu mengambil jeda untuk mengevaluasi hal-hal yang sudah dilalui demi performa yang lebih optimal. Jadi, jangan ragu untuk mengambil jeda untuk diri sendiri, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us