4 Kebiasaan Mendasar yang Bisa Membunuh Kreativitas Penulis

Jangan melakukan hal-hal ini, ya!

Penulis sangat mengandalkan kreativitasnya; semua orang tahu itu. Apapun genre dan jenis tulisan yang ditekuni, kita sebagai penulis pasti selalu mencari cara untuk dapat mengembangkan kreativitas. Kita dapat membaca banyak buku, menonton banyak film, hingga mengobrol dengan banyak orang dari berbagai latar belakang.

Selain tahu akan hal-hal yang bisa mengembangkan kreativitas, kita juga tentunya harus tahu terhadap hal-hal yang dapat membunuh hal itu. Apa saja kebiasaan buruk mendasar yang harus kita hindari agar bisa terus menjadi kreatif? Yuk, simak daftarnya!

 

1. Terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain

4 Kebiasaan Mendasar yang Bisa Membunuh Kreativitas Penulisilustrasi seseorang membaca buku (pexels.com/Craig Adderley)

Membandingkan diri kita dengan orang lain tidaklah salah. Bahkan, kadang perbandingan itu dibutuhkan agar kita bisa terus mengembangkan karya-karya kita. Kita dapat melihat hal-hal yang orang-orang suka dari tulisan milik penulis lain kemudian mencari tahu bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas tulisan sendiri dari informasi itu.

Namun, selalu ingat bahwa semua hal yang berlebihan itu tidak baik. Kalau kita selalu membandingkan diri dengan orang lain hingga sampai pada titik di mana kita merasa rendah diri, itu berarti kita harus melakukan perubahan dalam teknik perbandingan. Selain harus membaca karya-karya yang bagus, tidak ada salahnya untuk membaca karya-karya yang tidak terlalu bagus juga. Kita jadi bisa belajar mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai orang sehingga terhindar dari perbandingan yang hanya berat di satu sisi.

2. Terlalu percaya diri

4 Kebiasaan Mendasar yang Bisa Membunuh Kreativitas Penulisilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Poin ini adalah kebalikan dari poin sebelumnya, tapi sama-sama berbahaya. Sekali lagi, memiliki kepercayaan diri adalah hal yang bagus. Namun, jangan sampai kita jadi terlalu percaya diri sampai tidak mau melakukan introspeksi.

Kalau terlalu percaya diri, bisa-bisa kita jadi menutup diri akan kritik. Padahal kritik itu sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kualitas karya. Rasa percaya diri berlebihan juga bisa membuat kita merasa tidak perlu melakukan riset tambahan, berdiskusi dengan penulis-penulis lain, dan membaca karya orang-orang lain. Itu bisa menutup diri kita dari pengembangan kreativitas.

3. Takut mencoba hal baru

4 Kebiasaan Mendasar yang Bisa Membunuh Kreativitas Penulisilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Banyak penulis sudah menemukan ‘suara’ mereka sendiri, dan itu adalah hal yang bagus. Setiap penulis tentunya membutuhkan ‘suara’ yang dapat menjadi ciri khas dan membedakan mereka dari penulis-penulis lainnya. Namun, hati-hati! Kalau kita terlalu terpaku terhadap ‘suara’ itu, bisa-bisa kreativitas kita jadi tidak berkembang.

Cobalah sesekali eksplorasi berbagai macam tulisan. Lihat topik-topik apa yang sedang disenangi dan gaya menulis seperti apa yang disukai para pembaca. Kemudian pikirkan bagaimana cara memasukkan informasi-informasi itu ke ‘suara’ yang sudah kita temukan. Dengan begini, kita masih bisa menjaga ciri khas kita sambil mengembangkannya untuk menjadi lebih berkualitas lagi.

4. Ingin sempurna

4 Kebiasaan Mendasar yang Bisa Membunuh Kreativitas Penulisilustrasi seseorang sedih (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Setiap penulis tentunya ingin menerbitkan tulisan yang sesempurna mungkin. Namun, perlu kita ingat bahwa kesempurnaan itu tidak akan pernah bisa dicapai. Jika kita terlalu terobsesi dengan kata “sempurna,” bisa jadi kesempurnaan itu justru akan membatasi kreativitas kita dan membuat kita mengalami writer’s block atau burnout.

Tetapkanlah batas dan target terhadap setiap tulisan. Misal, kamu ingin membuat tulisan berisi tips menulis. Sedalam apapun riset yang kamu lakukan, kamu tidak akan bisa membuat tulisan sempurna yang dapat memuaskan semua pembaca. Karenanya, tetapkanlah target, seperti melakukan riset selama dua jam, kemudian menulis selama dua jam, dan mengedit selama satu jam. Itu agar kamu tidak terlarut dalam keinginan mencapai kesempurnaan.

Penulis yang baik selalu mencari cara untuk selalu menghidupkan kreativitasnya. Karenanya, kita sebagai penulis baik harus bijak dalam melakukan perbandingan dan berani mencoba hal yang baru. Selain itu, kita juga harus menghindari rasa percaya diri berlebihan dan keinginan mencapai kesempurnaan.

Helmi Elena Photo Community Writer Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya