Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bekerja (freepik.com/garetsvisual)
Ilustrasi bekerja (freepik.com/garetsvisual)

Intinya sih...

  • Perfectionist yang terlalu merasa belum siap untuk melamar pekerjaan

  • Orang yang terlalu idealis dengan standar ketinggian dalam pekerjaan impian

  • Pemalas yang tidak serius dalam mencari pekerjaan dan sulit move on dari pekerjaan lama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lagi scroll lowongan kerja tapi belum ada yang nyantol juga? Atau udah kirim puluhan CV tapi belum ada panggilan interview sama sekali? Wajar sih, persaingan kerja sekarang memang ketat banget. Tapi, coba deh introspeksi sebentar, jangan-jangan ada beberapa hal dari diri kamu yang bikin proses cari kerja jadi makin susah.

Memang, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi ada beberapa tipe orang yang emang lebih susah dapat kerja dibanding yang lain. Bukan karena gak punya skill, tapi lebih ke sikap dan cara mereka menghadapi dunia kerja. Nah, biar kamu bisa evaluasi diri dan perbaiki yang perlu diperbaiki, yuk cek lima tipe orang yang paling susah dapat kerja!

1. Si perfectionist yang gak pernah merasa siap

Ilustrasi lelah (freepik.com/benzoix)

Orang dengan tipe ini selalu merasa belum cukup kompeten untuk apply kerja. Mereka terus-terusan ikut kursus, ambil sertifikasi, tapi gak pernah berani kirim lamaran. Alasannya klasik: "Nanti dulu deh, skill-ku belum mumpuni." Padahal, banyak perusahaan yang lebih menghargai kemauan belajar ketimbang kesempurnaan di awal.

Yang lebih parah, mereka sering membandingkan diri dengan orang lain yang udah lebih berpengalaman. Ujung-ujungnya, kesempatan bagus malah terlewat begitu saja. Padahal, gak ada yang namanya kandidat sempurna. Perusahaan juga paham kok kalau fresh graduate atau career switcher butuh waktu untuk adaptasi.

2. Tipe yang terlalu idealis dengan standar ketinggian

Ilustrasi berpikir (freepik.com/freepik)

Ada juga tipe orang yang terlalu kaku dengan kriteria pekerjaan impiannya. Mereka cuma mau kerja di perusahaan tertentu, dengan posisi tertentu, dan gaji minimal sekian. Kalau gak sesuai kriteria? Langsung skip, gak mau coba-coba.

Padahal, dunia kerja itu dinamis banget. Kadang, pekerjaan yang awalnya gak sesuai ekspektasi malah bisa jadi batu loncatan yang bagus untuk karier selanjutnya. Mereka lupa kalau pengalaman kerja itu investasi jangka panjang, bukan cuma soal gaji atau jabatan di awal.

3. Si pemalas yang gak serius nyari kerja

ilustrasi lelah (pexels.com/Keira Burton)

Tipe ini paling bikin geleng kepala. Mereka bilang lagi nyari kerja, tapi usahanya setengah-setengah. CV gak di-update, portfolio berantakan, bahkan saat interview online aja masih pakai kaos oblong dan background kamar yang berantakan.

Mereka juga sering telat kirim lamaran atau bahkan lupa follow up setelah interview. Yang lebih parah lagi, mereka sering mengandalkan koneksi tanpa mau usaha sendiri. Padahal, koneksi cuma bisa bantu buka pintu, tapi yang menentukan diterima atau enggak ya tetap kemampuan dan attitude kamu sendiri.

4. Orang yang gak bisa move on dari pekerjaan lama

Ilustrasi berpikir (freepik.com/benzoix)

Pernah ketemu orang yang setiap interview selalu membanding-bandingkan dengan tempat kerja lamanya? Atau yang masih sering curhat tentang betapa bagusnya kantor lama? Nah, tipe ini biasanya susah dapat kerja baru karena mental mereka belum siap untuk memulai dari awal.

Mereka sering terjebak dalam nostalgia dan gak bisa melihat peluang baru dengan objektif. Setiap tawaran kerja selalu dibandingkan dengan standar tempat lama, padahal setiap perusahaan punya kultur dan sistem yang berbeda. Akibatnya, mereka malah terkesan gak antusias dan HRD pun jadi ragu untuk hire mereka.

5. Si anti sosial yang gak mau networking

Ilustrasi cemas (freepik.com/freepik)

Di era sekarang, networking itu penting banget untuk cari kerja. Tapi ada tipe orang yang sama sekali gak mau usaha untuk membangun relasi profesional. Mereka gak pernah update LinkedIn, gak mau ikut komunitas profesional, dan menganggap networking itu cuma buang-buang waktu.

Padahal, banyak lowongan kerja yang gak dipublish secara terbuka dan cuma disebarkan lewat jaringan internal. Mereka juga gak sadar kalau referensi dari orang dalam bisa jadi nilai plus yang gede banget. Dengan bersikap anti sosial, mereka menutup banyak pintu kesempatan yang sebenernya terbuka lebar.

Setelah baca lima tipe di atas, ada yang merasa tertampar gak? Kalau iya, jangan berkecil hati! Justru bagus kalau kamu sadar dan mau berubah. Ingat, mencari kerja itu butuh strategi yang tepat, bukan cuma modal nekat atau pasrah. Percaya deh, dengan usaha yang tepat dan sikap yang benar, pekerjaan impianmu pasti akan datang pada waktunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team