Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/Elevate Digital)

Beban kerja yang tidak seimbang bisa menjadi salah satu penyebab utama stres di tempat kerja. Ketika pekerjaan terasa terlalu banyak, sementara waktu dan tenaga terbatas, hal ini bisa mengurangi produktivitas, meningkatkan rasa lelah, dan bahkan berdampak pada kesehatan mental.

Sayangnya, tidak semua orang berani mengungkapkan kondisi ini kepada atasan atau rekan kerja. Padahal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola beban kerja agar lebih seimbang dan tetap menjaga kesejahteraan diri.

Berikut lima cara ampuh yang bisa diterapkan, simak di bawah ya:

1. Mengidentifikasi tugas yang paling penting dan mendesak

ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Saat beban kerja terasa berlebihan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tugas yang paling penting dan mendesak. Gunakan metode seperti Eisenhower Matrix yang membagi tugas berdasarkan tingkat urgensi dan kepentingannya.

Dengan memahami mana yang harus diselesaikan lebih dulu dan mana yang bisa ditunda atau didelegasikan, kamu bisa mengelola waktu lebih efektif. Jangan ragu untuk menunda atau mengeliminasi pekerjaan yang tidak memiliki dampak besar terhadap hasil akhir.

2. Belajar delegasi dan bekerja sama dengan tim

ilustrasi bekerja (pexels.com/fauxels)

Jika pekerjaan yang kamu tangani terlalu banyak, cobalah untuk mendelegasikan sebagian tugas kepada rekan kerja atau tim. Jangan merasa bahwa semuanya harus dikerjakan sendiri, terutama jika ada orang lain yang lebih berkompeten dalam bidang tertentu.

Delegasi bukan berarti menghindari tanggung jawab, tetapi merupakan cara cerdas untuk membagi beban kerja agar lebih efisien. Pastikan untuk memilih orang yang tepat dan memberikan instruksi yang jelas agar tugas bisa terselesaikan dengan baik.

3. Komunikasikan beban kerja dengan atasan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Fox)

Banyak orang merasa enggan berbicara dengan atasan tentang beban kerja yang berlebihan karena takut dianggap tidak kompeten. Padahal, komunikasi yang baik bisa membantu menemukan solusi yang lebih baik untuk kedua belah pihak.

Sampaikan secara profesional tugas yang sedang dikerjakan dan bagaimana beban kerja yang tidak seimbang bisa berdampak pada kualitas hasil kerja. Jika memungkinkan, ajukan alternatif solusi seperti mendistribusikan tugas kepada rekan lain atau menyesuaikan tenggat waktu.

4. Tetapkan batasan untuk menghindari burnout

ilustrasi teman kerja (pexels.com/nappy)

Beban kerja yang tidak seimbang sering kali membuat seseorang merasa harus terus bekerja tanpa henti. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan burnout, yaitu kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan.

Untuk mencegahnya, tetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jangan membawa pekerjaan ke luar jam kerja, hindari membaca email kantor di waktu istirahat, dan luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan di luar pekerjaan.

Dengan menjaga keseimbangan ini, kamu bisa tetap produktif tanpa harus mengorbankan kesehatan mental.

5. Gunakan teknik manajemen waktu yang efektif

ilustrasi diskusi (pexels.com/Anna Shvets)

Manajemen waktu yang baik bisa membantu mengatasi tekanan akibat beban kerja yang tidak seimbang. Gunakan teknik seperti pomodoro yaitu bekerja dalam interval waktu tertentu dengan istirahat singkat, time blocking yaitu menjadwalkan waktu khusus untuk setiap tugas), atau 80/20 rule yang berarti fokus pada 20 persen pekerjaan yang menghasilkan 80 persen hasil.

Dengan mengatur waktu secara strategis, kamu bisa bekerja lebih produktif dan menghindari kelelahan akibat multitasking yang tidak efektif. Selain itu, pastikan untuk selalu menyisihkan waktu istirahat agar tetap fokus dan tidak cepat merasa jenuh.

Beban kerja yang tidak seimbang adalah tantangan yang sering dihadapi di dunia kerja, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, seperti menetapkan prioritas, berkomunikasi dengan atasan, mengelola waktu dengan baik, serta belajar mendelegasikan tugas, kamu bisa bekerja lebih efektif tanpa merasa terbebani.

Editorial Team