ilustrasi bekerja di rumah (unsplash.com/Windows)
Saat hobi berubah menjadi pekerjaan, batas antara keduanya sering kali kabur. Kamu jadi kesulitan menentukan kapan waktunya bekerja dan kapan waktunya bersenang-senang. Setiap aktivitas hobi terasa harus bernilai produktif, sehingga kamu jarang punya waktu untuk benar-benar menikmatinya secara pribadi.
Kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Kamu mungkin merasa terus-menerus "bekerja" tanpa jeda. Padahal, setiap orang butuh ruang untuk menikmati sesuatu tanpa tekanan. Tanpa pemisahan yang jelas, hidup bisa terasa monoton dan membebani.
Menjadikan hobi sebagai pekerjaan memang terdengar ideal, tapi jangan sampai terjebak pada bayangan manisnya saja. Ada risiko kehilangan estetika, tekanan profesional, kejenuhan, hingga kaburnya batas antara hidup pribadi dan pekerjaan.
Semua ini bisa membuat hobi tidak lagi memberi kebahagiaan seperti dulu.
Kalau kamu ingin menjadikan hobi sebagai pekerjaan, pastikan kamu tetap punya ruang untuk menikmatinya secara personal. Jaga agar kreativitas tetap hidup, jangan biarkan tekanan merusak kesenangan yang dulu membuatmu jatuh cinta pada hobi itu.
Ingat, tidak semua yang kita sukai harus dijadikan ladang penghasilan.