Sheila On 7: Lagu Kami Adalah Apa yang Kami Suka

Sheila On 7 akan menggebrak Bandung malam ini.

Bandung, IDN Times – Banyak orang menganggap tahun 1990-an adalah era emas. Kreativitas anak muda dalam dunia musik, fashion, hingga unsur lainnya memang tengah berkembang saat itu. Dalam hal musik, Sheila On 7 tentu bukan grup musik yang bisa dilupakan.

Grup musik yang ditunggangi anak-anak Yogyakarta itu berhasil menggebrak permusikan nasional lewat beberapa tembangnya. Lalu, apa sebenarnya rumus yang dianut Sheila On 7 hingga lagu-lagunya bisa akrab di telinga kita?

1. Kami hanya lakukan apa yang kami suka

Sheila On 7: Lagu Kami Adalah Apa yang Kami Suka

Menurut Adam, bassis Sheila On 7 yang tercatat sebagai pendiri band tersebut, sebenarnya Sheila On 7 tidak pernah ambil pusing dalam setiap karya yang mereka susun. Mereka tak punya idealisme khusus dalam bermusik. Selama enak didengar dan dibawakan, kata Adam, Sheila On 7 tak ambil pusing untuk mengorbitkan lagunya.

“Saya sempat bilang bahwa kami lakukan apa yang kami suka. Pendapat orang, kan, lain-lain, beda-beda. Kalau lagu kami dinilai terlalu komersil, ya itu pendapat pribadi setiap orang,” ujar Adam, kepada awak pers di Eldorado, Kabupaten Bandung, Sabtu (16/3).

2. Sheila On 7 semakin matang

Sheila On 7: Lagu Kami Adalah Apa yang Kami Sukasheilaon7.com

Hari demi hari adam lalui dengan bermusik. Semakin hari, kata dia, Sheila On 7 semakin matang dalam menciptakan lagu.

“Sambil berjalan kan pasti menambah ilmu, referensi juga bertambah. Kami juga melihat-lihat musik baru, musik lama, ya kami melihatnya. Kesimpulannya, Sheila On 7 yang sampai ke telinga teman-teman, adalah apa yang kami suka,” katanya.

3. Sheila On 7 adalah grup musik yang belum pernah vakum

Sheila On 7: Lagu Kami Adalah Apa yang Kami SukaSheilaon7.com

Dari banyaknya grup musik papan atas nasional, Sheila On 7 adalah salah satu yang berbeda. Ketika beberapa grup musik mengalami perpecahan, Sheila On 7 tercatat sebagai grup musik yang tak pernah vakum berkarya.

Meski demikian, mereka pernah ditinggalkan Sakti, eks gitaris sekaligus salah satu pendiri Sheila On 7 yang pamit di tengah proses album “507” pada 2006. Ada beberapa alasan yang diutarakan Sakti, salah satunya adalah menempuh pendidikan ke Pakistan.

Sebelumnya, pada 2004, Sheila On 7 juga terpaksa melepaskan drummer-nya, Anton, karena kasus indisipliner yang ia alami.

4. Mengapa harga konser Sheila On 7 mahal?

Sheila On 7: Lagu Kami Adalah Apa yang Kami SukaInstagram.com/leisurecolor

Karena punya nama yang melegenda dan fan yang berjubel, harga tiket untuk menyaksikan konser Sheila On 7 seringkali kelewat mahal. Apalagi, harga tiket jika Sheila On 7 tampil di acara festival musik beserta grup musik kenamaan lainnya.

Menurut Adam, Sheila On 7 tak pernah memerhatikan harga tiket yang dijual ke pasar. Tapi, dia mengatakan, pembelian tiket adalah salah satu cara mengapresiasi musisi.

“Itulah harga yang harus dibayar kalau ingin menikmati sesuatu. Itu adalah bentuk apresiasi. Sekarang mau menikmati bajakan sekali pun harus bayar. Jadi masalah tiket, itu kan relatif,” kata Adam.

5. Aksi panggung Sheila On 7 di Bima Day

Sheila On 7: Lagu Kami Adalah Apa yang Kami Suka

Saat ini, Adam beserta tiga rekan segrupnya seperti Duta, Eross Chandra, dan Brian Kresna Putro, tengah bersiap-siap untuk tampil di Bima Day. Acara yang digelar di Eldorado, Kabupaten Bandung, tersebut merupakan puncak dari kompetisi film pendek, musik dansa, dan game PUBG yang diprakarsai oleh provider 3 Indonesia.

Sheila On 7 sendiri akan menjadi band besar yang menutup rangkaian acara tersebut. Selain Sheila On 7, Padi Reborn juga akan menggebrak Bandung malam mini.

“Kami akan tampil 60 menit. Jika satu lagu rata-rata 5 menit, kami dapat membawakan 12 lagu. Tapi itu belum termasuk omong-omongnya,” kata Adam.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya