Post Malone: Pencinta Guitar Hero yang Kini Menjadi Rapper

Hari ini Post Malone berulang tahun

Tepat 24 tahun lalu, 4 Juli 1995, Austin Richard Post lahir. Dibesarkan oleh seorang ayah yang berprofesi sebagai disc jockey (DJ) dan ibu tirinya, tak ada yang menyangka Austin akan menjadi seorang rapper dunia. Kini ia dikenal dengan nama Post Malone, dan telah menyabet berbagai penghargaan bergengsi di belantika musik internasional.

Nama Malone meroket berkat tembang debutnya berjudul “White Iverson”, yang berhasil bertengger di urutan 14 klasemen Billboard Hot 100 dalam kurun waktu sebulan setelah ia merilisnya. Namanya terus bertahan sebagai rapper bergengsi Amerika Serikat berkat singel “Rockstar” yang dirilis pada September 2017.

Kini hampir semua orang, khususnya generasi millennials, mengenal Malone dan Rockstar-nya. Tapi, tidak banyak orang tahu bahwa ia mulai mendalami musik akibat Guitar Hero, sebuah video games yang menempatkan pemainnya sebagai seorang gitaris.

Berikut IDN Times ringkas kisah hidup Post Malone yang dikutip dari berbagai sumber:

Baca Juga: Bikin Rileks, 7 Lagu Post Malone Ini Wajib Masuk Playlist Kamu

1. Menggilai Guitar Hero

Post Malone: Pencinta Guitar Hero yang Kini Menjadi RapperMobyGames

Tak banyak hal menarik dari kisah hidup Malone kecil. Dilahirkan di Syracuse, New York, ia mesti menghadapi hari-hari yang suram, terutama ketika kedua orangtuanya bercerai waktu ia masih berusia sangat muda. Ketika itu, Malone terpaksa dibesarkan oleh ayahnya, Rich Post, yang merupakan seorang DJ dan ibu tiri, Jodie Post, yang mengurusnya saban hari.

Dengan profesi sebagai seorang DJ, ayah Malone dinilai lebih banyak menggubah lagu ketimbang membuatnya. Walhasil, Rich Post hanya mengenalkan Malone pada berbagai genre musik seperti country, rock, dan hip-hop, tanpa bisa memberinya ilmu teknis dalam memainkan instrumen musik.

Keluarga kecil itu kemudian pindah dari New York menuju Texas, ketika Malone berusia 9 tahun. Pada 2009, ketika berusia 14 tahun, Malone dikisahkan mulai memegang dan mempelajari gitar. Minatnya terhadap seni musik, khususnya instrumen gitar, berangkat dari kepiawannya dalam memegang joystick ketika memainkan Guitar Hero.

Dalam sebuah interviu bersama TheFader.com , Malone mengaku ketagihan pada games Guitar Hero. Ia melakoni video games tersebut dengan sangat serius, sampai-sampai bisa mengatasi babak dengan tingkat kesulitan tertinggi dalam Guitar Hero. “Saya bintang lima untuk segalanya pada tingkat kesulitan tertinggi Guitar Hero 3,” katanya, kepada The Fader, 2017 silam.

Berbekal minat segudang, ia kemudian menjelajahi Youtube dan mencari-cari tutorial memainkan musik-musik rock. “Saya sering juga menonton orang bermain gitar untuk memainkan lagu AC/DC dan Metallica,” tuturnya.

Baca Juga: 10 Style Kece Hailie Scott, Putri Rapper Eminem yang Fashionable Abis!

2. Menggemari Bob Dylan dan John F. Kennedy

Post Malone: Pencinta Guitar Hero yang Kini Menjadi Rapperdiariovivo.com

Malone semakin menjadi-jadi ketika ia merasa telah menguasai teknik dasar bermain guitar. Dari berbagai musisi yang menginspirasinya, Malone mengaku kepincut dengan Bob Dylan, musisi folks asal Amerika Serikat.

Di matanya, Dylan merupakan musisi cerdas yang mampu melibatkan emosi dalam setiap karyanya. Pesan-pesan yang dituangkan Dylan lewat lagunya, ujar Malone, dengan mantap mudah ditangkap para pendengarnya.

“Jika Anda mencari lirik, jika Anda ingin menangis, jika Anda ingin berpikir tentang kehidupan, jangan mendengarkan hip-hop... Setiap kali saya ingin menangis, setiap kali saya ingin duduk dan bersenang-senang lalu menangis, saya akan mendengarkan Bob Dylan,” katanya, dalam sebuah wawancara yang belakangan menjadi viral karena Malone dituding menghina musik hip-hop.

Uniknya, tak hanya Dylan yang menginspirasi cara berpikir Malone dalam berkreativitas. Ia pun mengaku menyukai sosok John F. Kennedy, Presiden AS ke-35. Baginya, JFK, sapaan akrab Kennedy, merupakan sosok yang tak pernah takut membicarakan korupsi pada pemerintahan AS sekitar tahun 1961-1963. Sikap blak-blakkan layaknya JFK selalu menjadi acuan tiap kali Malone hendak mengkritisi sesuatu lewat lirik lagunya.

“Dia adalah satu-satunya presiden yang berbicara lantang untuk menentang korupsi gila yang terjadi di pemerintahan kita selama ini," ujar Malone.

Baca Juga: Inilah 5 Lagu Hits yang Paling Banyak Diputar di Spotify Tahun 2017

3. Iseng membuat lagu

Post Malone: Pencinta Guitar Hero yang Kini Menjadi Rapperhttps://www.kanyetothe.com

Berbagai band rock, Bob Dylan, JFK, dan semua sosok yang menjadi inspirasi, mendorong Malone untuk membuat sebuah lagu berjudul “Young and After Them Riches" pada usia 16 tahun. Direkam dengan audio editor Digital Audacity, Malone kemudian membagikan lagu tersebut pada teman-teman sekolahnya di Grapevine High School.

Responsnya luar biasa. Teman-teman Malone ketika itu menjulukinya sebagai “Orang yang bakal terkenal”. Malone boleh jadi dipandang sebagai calon rockstar oleh teman-teman di sekolahnya. Namun, di luar sana, ia merupakan seorang pramusaji Chicken Express, sebuah restoran cepat saji di AS.

Singkat cerita, setelah lulus dari Grapevine High School, Malone sempat terdaftar sebagai seorang mahasiswa di Tarrant County College. Namun, itu tidak berlangsung lama, terutama setelah ia memutuskan untuk minggat ke Los Angeles, California, bersama Jason Probst, sobat karibnya yang belakangan banyak membantunya di dapur rekaman.

Baca Juga: Ludwig van Beethoven, Sang Maestro Musik Terhebat Sepanjang Masa

4. Dua hari sebelum White Iverson

Post Malone: Pencinta Guitar Hero yang Kini Menjadi Rapperbbc.co.uk

“Saya menulisnya dua hari sebelum saya merekamnya. Saya bahkan tidak tahu apakah saya harus merekamnya atau tidak,” kata Malone, berbicara tentang proses kreatif lagu “White Iverson” sebagai permadani yang membuat namanya melangit.

Ketika itu pertengahan 2015, Malone berada di Los Angeles dan membuat sebuah grup rap bernama BLCKVRD. Di sana kemampuan musiknya semakin berkembang, hingga berhasil menelurkan sebuah karya berjudul “White Iverson”.

“Raye Rich (dari FKi) mengajari saya cara bekerja secara logis untuk mendapat ide utama dari lagu ini. Lalu dia mendengarkan White Iverson dan berkata: Kita perlu merekamnya. Dini hari itu saya tidak tahu bahwa itulah puncak dari segalanya,” kata dia.

Setelah diorbitkan FKi, lagu "White Iverson" didengarkan oleh satu juta pasang telinga hanya dalam kurun waktu satu bulan setelah dirilis. Dengan capaian itu, popularitas Malone di dunia musik otomatis ikut terkerek. Pada Agustus 2015, ia kemudian resmi teken kontrak dengan rumah rekaman yang lebih bergengsi, Republic Records.

Baca Juga: 5 Manfaat Musik Buat Kesehatan Mental dan Otakmu

5. Berada di jajaran artis ternama

Post Malone: Pencinta Guitar Hero yang Kini Menjadi Rapperpeople.com

Meski berusia lebih muda, nama Kyle Jenner, selebriti AS, lebih dulu populer ketimbang Post Malone. Namun, ketika Malone sudah terkenal, Jenner menjadi selebriti yang mengundang ia untuk datang ke pesta ulang tahunnya pada 10 Agustus 2015.

Di tengah pesta, Kanye West yang juga menjadi tamu undangan, berupaya mendekati Malone untuk mengajaknya membuat proyek musik. Ketika itu, West memintanya untuk bergabung dalam singel “Fade”, salah satu lagu andalan West dalam album “The Life of Pablo”.

Tak perlu pikir lama, Malone menyepakati ajakan itu. Bersama sejumlah rapper Paman Sam kesohor lainnya seperti 50 Cent dan Young Thug, Malone mengisi lagu “Fade” sekaligus memantapkan posisinya sebagai musisi yang tak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Dua tahun berselang, ia terus menjadi rapper papan atas AS. Namun, Malone—yang telah memiliki banyak tattoo di sekujur tubuhnya, belum bisa disejajarkan dengan West atau 50 Cent, yang karyanya berhasil menembus pasar internasional. Kecuali pada 15 September 2017, setelah ia merilis lagu berjudul “Rockstar”.

“Rockstar” merupakan salah satu singel dari album studio kedua Malone berjudul "Beerbongs & Bentleys". Lagu tersebut tak dibikin atas ide Malone semata, melainkan juga berkat bantuan beberapa seniman AS di antaranya Louis Bell dan Olufunmibu Awoshilley (keduanya merupakan produser Malone).

Setelah dirilis, capaian Rockstar berhasil melebihi “White Iverson” karena bertengger di posisi teratas US Billboard Hot 100. Tak hanya itu, “Rockstar” juga memuncaki posisi lagu dengan pendengar terbanyak di negara lainnya seperti Australia, Kanada, Portugal, Irlandia, Selandia Baru, Swedia, Norwegia, Finlandia, Denmark, dan Inggris. Tak sampa di situ, “Rockstar” juga mendapat penghargaan Record of The Years, dan Malone menjadi rapper terbaik versi Grammy Awards ke-61.

Ketika ditanya wartawan sampai kapan ia akan bermusik, Malone menjawabnya dengan santai. “Penyanyi country tua, mereka adalah orang keren di Amerika. Saya pun orang keren di Amerika, maka pada usia 40 tahun, saya akan menjadi penyanyi country,” katanya, sambil tertawa.

Selamat ulang tahun Post Malone!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya