Pecah! 7 Fakta Kolaborasi Kamasean Idol, Charita Utami, dan RayRay

Lagu mereka sudah bisa dinikmati di banyak platform

Bandung, IDN Times - Tiga produser muda bertalenta lintas-negara Tebedayeng, Ryuzaki Rama, dan Quickbuck, baru saja meramaikan industri musik elektronik Tanah Air lewat karya teranyar mereka berjudul Let You Go, I’ve Found, dan Take Me. Ketiga karya tersebut bakal diorbitkan pekan lalu, atau pada 19 Maret 2021.

Dalam penyusunan karya, tak tanggung-tanggung mereka menggaet sederet musisi beken antara lain RayRay—DJ perempuan peringkat 16 dunia tahun 2020, Kamasean Idol, dan Charita Utami—vokalis band Midnight Quickie.

Penasaran? Berikut 7 fakta kolaborasi ketiga produser musik tersebut dengan tiga musisi papan atas:

1. Antara produser Indonesia dan DJ Taiwan

Pecah! 7 Fakta Kolaborasi Kamasean Idol, Charita Utami, dan RayRayDJ RayRay (Instagram.com/@djrayraytaiwan)

Yang pertama, kolaborasi dengan RayRay dilakukan untuk lagu Let You Go, yang diciptakan langsung oleh Tebedayeng. Pemilik nama asli Tubagus Dayen Gumelar ini tentu bangga pernah menggarap karya bareng female DJ berdarah Taiwan yang kini berada di bawah label rekaman Barong Family (Belanda) tersebut.

“Senang dan bangga banget karya saya digarap lebih proper dan semoga bisa mendunia. Ini adalah salah satu mimpi saya yang menjadi kenyataan,” kata pria kelahiran Serang, Banten, tersebut dalam rilis yang diterima IDN Times Jabar, Minggu (28/3/2021).

2. Karakter Kamasean Idol pas buat karya I’ve Found

Sementara untuk lagu I’ve Found, ketiga produser yang diwakili oleh Rama menggaet Kamasean Matthew. Menurut Rama, dengan karakter vokal Kamasean, tembang I’ve Found terdengar sempurna.

“Saya kaget hasilnya bisa sebagus ini, karena suara Kamasean keren banget dan bikin lagu I’ve Found punya warna baru. Saya senang dapat berkolaborasi degan Kamasean yang karena dia sangat professional dan juga kooperatif, sehingga proses recording dapat berjalan lancar sekali,” tutur Rama.

3. Quickbuck yakin karyanya cocok dibawakan oleh Charita

Adapun di nomor lagu ketiga, yakni Take Me, giliran Quickbuck menggaet vokalis band Midnight Quickie, Charita Utami. Sepertinya tak pakai waktu lama bagi kedua pihak untuk menggarap karya ini. Pasalnya, sejak awal Quickbuck yakin Take Me sangat cocok dibawakan oleh Charita.

Workshop sama Tami (sapaan akrab Charita) enggak begitu lama., karena lagunya sudah ada dan dia tinggal ngulik lalu disesesuaikan dengan karakter vokalnya. Paling ada tambahan beberapa insight supaya output-nya lebih keren,” kata Quickbuck.

4. Let You Go bercerita soal cinta yang bertepuk sebelah tangan

Khusus bagi Tebedayeng, karya Let You Go yang ia garap berusaha memadukan beberapa genre seperti kawai, future bass, dan dubsteb. Karya itu disusun dengan repertoar beragam guna mengangkat fenomena cinta bertepuk yang sebelah tangan.

Let You Go bercerita tentang seseorang yang berjuang mempertahankan suatu hubungan dengan orang yang dicintai, tapi cintanya hanya sesaat dan orang yang dicintai itu mengabaikannya, sampai akhirnya membiarkan orang itu pergi. Lirik ini bukan berdasarkan pengalaman pribadi tapi dari cerita teman-teman,” ucap Tebedayeng.

5. Ketiga produser adalah juara EMPC 2020

Pecah! 7 Fakta Kolaborasi Kamasean Idol, Charita Utami, dan RayRayEMPC 2020 (IDN Times/Istimewa)

Perilisan ketiga singel ini bukan tanpa sebab, melainkan sebagai rewards bagi Tebedayeng, Ryuzaki Rama, dan Quicbuck, setelah ketiga ditetapkan sebagai juara Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2020 yang digelar Iceperience.id.

Pertimbangan atas kemenangan itu ditetapkan langsung oleh sederet DJ tenar Indonesia yakni Dipha Barus, Winky Wiryawan, dan Eka Gustiwana. Bahkan, DJ kelas internasional Yellow Claw juga ikut terlibat dalam menyaring 490 produser musik dan 576 track lagu yang dikirim peserta untuk event ini.

6. Dipha Barus sempat bingung menentukan siapa yang terbaik

Pecah! 7 Fakta Kolaborasi Kamasean Idol, Charita Utami, dan RayRayIDN Times/Margith Damanik

Dipha Barus mengatakan, ia dan juri lainnya telah melakoni masa-masa membingungkan dalam memutuskan siapa yang terbaik. Prosesnya ketat, kata dia, sebelum para juri memutuskan siapa jawaranya.

“Dengan standar penilaian dan melihat dari kematangan hasil track tersebut, para juri telah menentukan Tebedayeng, Rama, dan Quickbuck sebagai tiga terbaik. Bukan hanya urusan teknis bermusik, pada saat berjalannya EMPC dari awal hingga akhir banyak program yang dapat menjadi bekal para finalis untuk mampu eksis di industri,” kata Dipha.

7. Ketiga karya dapat diakses di banyak platform

Pecah! 7 Fakta Kolaborasi Kamasean Idol, Charita Utami, dan RayRaylogo Spotify (spotify.com)

Perwakilan promotor Sigit Diapsoputra mengucapkan selamat atas keberhasilan Tebedayeng yang sukses meraih juara pertama, Rama sebagai juara dua, dan Quickbuck di sebagai juara tiga untuk EMPC 2020. Kemenangan ini merupakan awal dari jalan panjang meraih kesuksesan di panggung musik elektronik baik di Indonesia maupun kancah internasional.

“Kami memiliki komitmen memajukan ekosistem musik elektronik Indonesia agar lebih berkembang dan menembus panggung musik elektronik dunia,” kata Sigit.

Ketiga lagu yang baru dirilis itu dapat diakses melalui berbagai digital streaming platform mulai 6 Maret 2021 seperti Spotify, Apple Music, YouTube, Joox, Deezer, Langit Musik, dan lainnya. “Selain dirilis dalam bentuk audio, ke depannya kami juga akan merilis karya-karya para pemenang dalam bentuk video,” kata Sigit.

Baca Juga: Ingin Kuliah Musik? Berikut 6 Kampus Jurusan Musik di Thailand Buatmu

Baca Juga: 5 Cara Kerja Musik untuk Mengurangi Stres, Apa Musik Andalanmu?

Baca Juga: Skena Musik EDM 2019, DJ Winky: Saatnya Masukkan Budaya di EDM

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya