TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Film Adaptasi Novel yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Penulis

Penuh inspirasi yang sangat dekat dengan kehidupan nyata

Film adaptasi novel (dok. Starvision Plus / 172 Days | dok. IDN Pictures / Semi Memahami Kekasih)

Seni Memahami Kekasih, menjadi film terbaru Indonesia produksi IDN Pictures, yang akan tayang di 5 September 2024. Menceritakan kisah asmara dari seorang penulis bernama Agus, yang diadaptasi dari novel populer. Uniknya, novel ini terinspirasi dari kisah hidup atau perjalanan asmara Agus, penulis novel Seni Memahami Kekasih.

Di Indonesia sendiri, memang sangat banyak film yang diadaptasi dari novel. Namun, untuk film adaptasi novel yang terinspirasi dari kisah nyata penulis, masih terhitung dengan jari.

Setidaknya ada enam film dengan konsep demikian. Penasaran? selengkapnya kita simak ulasan di bawah ini,. 

1. Negeri 5 Menara (2012)

Pertama Negeri 5 Menara, film adaptasi novel berjudul sama karya Ahmad Fuadi. Memiliki alur cerita dari seorang remaja bernama Alif, yang merasa berat hati harus mengikuti anjuran orangtua untuk masuk ke dalam pesantren.

Pasalnya, Alif sejak dahulu ingin bersekolah di sekolah biasa, agar nantinya bisa masuk universitas ternama.

Meskipun berat hati, Alif berjuang sekuat tenaga untuk bisa membahagiakan orangtua dengan lulus menjadi anak pesantren. Di sana, Alif dipertemukan dengan lima orang sahabat yang berasal dari beberapa daerah seluruh Indonesia.

Mereka bersama-sama, selalu bermimpi untuk bisa sukses, dengan mendatangi negara yang terkenal akan menaranya.

2. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)

Selanjutnya adalah 99 Cahaya di Langit Eropa, hasil adaptasi Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Menceritakan seorang jurnalis bernama Hanum, yang setia menemani sang suami untuk melanjutkan pendidikan di Austria. Di negara yang terbilang jarang menemukan orang beragam muslim, mereka harus banyak beradaptasi.

Namun di balik perjuangan Hanum dan Rangga untuk bertahan di negara orang, mereka berdua dipertemukan dengan sejarah-sejarah Islam yang sempat berjaya.

Salah satunya kejayaan di benua Eropa, yang sebelumnya dibawa langsung Kesultanan Utsmaniyah. Penuh inspirasi, film ini dibintangi Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya.

2. Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015)

Masih dari novel karya Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra, selanjutnya adalah Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015). Setelah menjelajah di benua Eropa, Hanum dan Rangga kini memilih untuk menjelajah di Amerika. Di sana, mereka berdua menemukan sebuah fakta yang sangat mengejutkan, betapa dibencinya Islam atau orang-orang Islam.

Setelah maraknya terjadi aksi terosisme, masyarakat Amerika banyak yang mengalami Islam phobia.

Mereka kerap memperlakukan orang-orang beragama Islam dengan kurang baik, hingga tidak jarang dianggap sebagai ancaman. Film ini lagi-lagi dibintangi Acha dan Abimana Aryasatya, yang masih berstatus sebagai pasangan suami istri.

4. Teman tapi Menikah (2018)

Beralaih ke Teman tapi Menikah, film terbaik Falcon Pictures yang diadaptasi dari novel hingga kisah nyata sang penulis, Ditto Percussion dan Ayudia Bing Slamet. Menceritakan sepasang sahabat yang telah bersama sejak kecil, hingga tidak jarang disebut adik kakak. Namun di balik semua itu, mereka berdua rupanya menyimpan rasa lebih dari sahabat.

Perjalanan Ditto dan Ayudia bisa bersama sampai pelaminan, menempuh perjalanan panjang yang penuh dengan liku. Salah satunya, Ayudia harus berpacaran dan menjalin asmara dengan beberapa pria terlebih dahulu, hingga membuat Ditto cemburu. Hal ini, membuat hubungan persahabatan mereka menjadi sedikit renggang dan bermasalah.

5. 172 Days (2023)

Selanjutnya 172 Days, film terbaik di 2023 yang berhasil mengumpulkan 3 juta penonton. Diangkat dari novel dan kisah nyata penulis, 172 Days menghadirkan kisah asmara romantis, yang dibalut sentuhan religi.

Menceritakan tentang seorang perempuan bernama Nadzira, yang memilih menempuh jalan hijrah, setelah terjebak masalah besar.

Secara tidak sengaja, dia dipertemukan hingga menikah dengan ustaz muda bernama Ameer, yang juga anak dari pemilik pondok pesantren.

Sedang hangat-hangatnya, mereka berdua harus berpisah di hari keseratuh tujuh puluh dua pernikahan, karena Ameer meninggal dunia. Film ini penuh haru, siap-siap bajir air mata.

Verified Writer

Sandi Nugraha

Bismillahirrahmanirrahim

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya