TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luncurkan Album Musik Metal Akustik, Beside Jadi Pelopor di Indonesia?

Agrog resmi kembali mengisi posisi vokalis band Beside

IDN Times/Abdul Halim

Bandung, IDN Times - Unit metal hardcore asal Bandung, Beside meluncurkan album baru dalam format akustik bertajuk “Almighty God”. Dalam konferensi pers yang digelar di The Hallway Bandung belum lama ini, mereka sekaligus mengumumkan kembalinya Agrog sebagai vokalis.

Kembalinya agrog diakui menjadikan album kali ini lebih istimewa bagi Beside. “Waktu itu saya sedang ada kesibukan lain. Tapi sekarang sudah selesai dan kebetulan Beside juga ngajak ketemuan jadi waktunya pas,” kata Agrog, Selasa (6/9/2022).

Perjalanan band Beside selama hampir 25 tahun terakhir, telah melewati berbagai dinamika yang menantang. Salah satunya, tragedi konser musik di Bandung yang menimbulkan sejumlah korban jiwa pada 2008 silam.

Kontroversi tersebut berhasil dibalas dengan rentetan prestasi mulai dari penghargaan hingga manggung di luar negeri. Kini, Achmad “Beby” Rustandi (drum), Trie Afrizal (bass), Roy Nat Siregar (gitar) dan Agung “Agrog” Suryana (vokal) kembali membuktikan kemampuannya lewat album musik metal akustiknya.

1. Aransemen akustik sembilan lagu lama bikin pangling

Instagram Besideofficial

Setelah memiliki dua album musik berisi kreasi musik keras, Beside mengaransemen sembilan karya lama menjadi karya baru yang sangat berbeda. Perubahan musik secara signifikan membuat lagu-lagu tersebut terdengar pangling.

Beside terlanjur dikenal membawakan musik yang dibangun distorsi gitar melodis diiringi irama drum yang rapat dan cepat. Ditambah, suara vokal dengan gaya teriakan dan geraman khas musik-musik metal dan sejenisnya.

Namun, Beside berhasil menampilkan harmonisasi yang lebih jernih tanpa menghilangkan nuansa kelamnya. “Idenya muncul saat jeda Pandemik COVID-19 kemarin, kepikiran membuat tantangan baru karena setahu kami belum ada album musik metal akustik sebelumnya,” kata Beby.

2. Produksi album akustik lebih susah dan tidak murah

musicradar.com

Dengan format akustik, mereka terpaksa harus keluar dari balik distorsi yang biasa “mengamankan” permainan musiknya. “Waktu recording cukup keteteran karena proses produksinya memang sangat susah dan tidak murah,” kata Beby mengakui.

Untuk merekam karya-karya di album kali ini, mereka rela berpindah-pindah tempat rekaman dari studio ke studio hingga menyewa satu villa khusus. Makanya, proyek musik kali ini tidak bisa disebut sebagai “selingan” karena nyatanya mereka terlanjur serius menggarap dari awal hingga akhir.

3. Digadang-gadang jadi pelopor album metal akustik

Jokowi merupakan penggemar musik metal (liputan6.com)

Setelah melewati proses produksi yang panjang dan melelahkan, mereka akhirnya mendapatkan hasil yang sepadan. Bahkan, album tersebut digadang-gadang menjadi pelopor album metal di Indonesia yang dibawakan secara akustik.

Dengan gaya akustik yang lebih “ramah” bagi semua kalangan, Beside menjadi sangat memungkinkan untuk tampil di panggung-panggung musik lintas genre. “Format akustik ini jadi opsi bagi pihak yang ingin mengundang kami tampil di acaranya,” ujar Beby.

Berita Terkini Lainnya