Eits, Masalah Kesehatan Jiwa Beda Lho dengan Gangguan Jiwa

Apa sih bedanya? Cari tahu yuk!

Jakarta, IDN Times – Masalah kesehatan jiwa ternyata berbeda dengan gangguan kesehatan jiwa. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa, Yaniar Mulyantii dalam acara diskusi dalam kegiatan “Hari Kesehatan Jiwa Sedunia”. 

"Permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia masih menjadi tantangan tersendiri," ujar Yaniar di Aula RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu (12/10).

1. Apa itu masalah kesehatan jiwa?

Eits, Masalah Kesehatan Jiwa Beda Lho dengan Gangguan JiwaIDN Times/Margith Juita Damanik

Dia mengatakan tidak semua persoalan terkait kesehatan jiwa atau kesehatan mental tergolong dalam gangguan kesehatan jiwa. Yaniar menjelaskan masalah kesehatan jiwa umum terjadi dan bisa saja dialami oleh semua orang.

“Masalah kesehatan jiwa itu bisa ringan sampai berat hingga mengalami gangguan kesehatan jiwa,” kata Yaniar.

Menurut Yaniar, masalah kesehatan jiwa ialah jika masalah itu belum pada tahap mengganggu aktivitas dan fungsi seseorang sebagai manusia untuk menjalani keseharinnya.

Baca Juga: Ribuan Warga Bantul Alami Gangguan Jiwa

2. Apa itu gangguan kesehatan jiwa?

Eits, Masalah Kesehatan Jiwa Beda Lho dengan Gangguan Jiwaglamourfame.com

Sedangkan gangguan kesehatan jiwa, terjadi jika permasalahan yang dihadapi sampai di tahap mengganggu aktivitas dan fungsi seseorang dalam menjalankan perannya sebagai manusia.

"Masalah-masalah kesehatan mental, jika dideteksi sejak awal dan ditangani dengan baik belum tentu akan menjadi gangguan," ujarnya.

3. Kenali masalah kesehatan mental yang mungkin kamu hadapi

Eits, Masalah Kesehatan Jiwa Beda Lho dengan Gangguan JiwaIDN Times/Margith Juita Damanik

Yaniar mengingatkan masalah kesehatan bisa saja dialami siapapun. Hal ini umumnya ditandai dengan rasa cemas yang mulai dirasakan.

Merasa overwhelmed, burnout, atau kerap berpikir negatif bisa menjadi salah satu titik awal masalah kesehatan kejiwaan. “Gak ada salahnya untuk konsultasi,” kata Yaniar.

"Jika lingkungan pertemanan, keluarga, dan support system masih dapat dipercaya membantu mengatasi kecemasan tersebut, hal itu dapat menjadi prioritas untuk dilakukan," ujarnya.

"Tapi saat merasa sudah mengalami gangguan, jangan enggan ataupun merasa malu meminta pertolongan kepada tenaga yang ahli di bidangnya," tambah Yaniar.

Baca Juga: 10 Oktober Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Berikut Tema 6 Tahun Terakhir

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya