Anak Mengalami GTM? Ini Cara Herbal yang Aman

Bandung, IDN Times - Berdasarkan studi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lebih dari 30 persen anak usia dini di Indonesia pernah mengalami GTM (gerakan tutup mulut), yang dapat mengganggu asupan gizi dan tumbuh kembang anak jika tidak ditangani dengan tepat. Dalam konteks ini, suplemen pendukung dengan bahan alami menjadi solusi yang banyak dicari.
GTM adalah tantangan yang kerap dihadapi orangtua saat anak menolak makan, yang berpotensi mengganggu asupan nutrisi harian. Masalah itu ditangkap sebagai tantangan bagi Sohoney Jr, di mana menghadirkan suplemen berbahan herbal alami.
Suplemen tersebut diklaikm tidak hanya aman dikonsumsi harian, tetapi juga disukai oleh anak-anak karena rasa manis madunya.
Kandungan seperti temulawak, meniran, dan madu bekerja sinergis dalam meningkatkan nafsu makan dan menjaga pencernaan tetap sehat.
1. Efektif bantu anak yang mengalami GTM

Menurut sejumlah dokter anak dan klinik tumbuh kembang, Sohoney Jr terbukti efektif membantu anak yang mengalami GTM, terutama jika dikombinasikan dengan pendekatan psikologis yang tepat dari orangtua.
Produk ini memberi ketenangan bagi orang tua karena hadir tanpa bahan sintetis, pewarna, atau pengawet buatan.
"GTM adalah masalah umum tapi sangat mengganggu, terutama di masa pertumbuhan. Sohoney Jr mengandung bahan-bahan herbal yang sudah lama dikenal dalam dunia pengobatan tradisional dan terbukti aman bagi anak," ujar dr. Rhinal Dhuri, Medical Advisor Sohoney Jr, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (2/6/2025).
2. Jadi produk pelengkap pola makan

Rhinal Dhuri menjelaskan, tim medis menyarankan pendekatan yang lembut dan alami untuk mengatasi GTM.
“Produk ini menjadi pelengkap pola makan sehat dan mendorong anak untuk kembali menikmati waktu makan dengan lebih ceria," kata dr. Rhinal.
3. Tidak perlu khawatir efek samping

Melalui pendekatan alami dan menyenangkan dari orangtua, dr. Rhinal menjelaskan, Sohoney Jr menjadi solusi yang dapat diandalkan orangtua modern dalam menjaga keseimbangan gizi anak-anak.
Lagian, kata dia, orangtua tidak lagi perlu khawatir akan efek samping jangka panjang.