8 Penyebab Kamu Sensitif Banget Terhadap Bau, Biasa Disebut Hiperosmia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah gak kamu merasa gak nyaman mencium bau, padahal orang lain biasa-biasa saja? Bisa jadi kamu mengalami hiperosmia. Dilansir dari Hello Sehat, hiperosmia adalah kondisi yang membuat seseorang sensitif atau terlalu peka terhadap bau. Jangan senang dulu kalau kamu mengalaminya. Bisa jadi itu adalah pertanda bahwa kamu mengalami gangguan kesehatan.
Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa gak nyaman, mengalami gangguan kecemasan dan depresi hanya karena mencium bau. Padahal, bisa jadi apa yang dicium itu sesuatu yang biasanya dinikmati orang lain, seperti parfum atau wangi-wangian dari produk kimia. Kira-kira, apa saja penyebab hiperosmia? Berikut daftarnya!
1. Hiperosmia terjadi saat mengalami migrain
Seseorang dapat mengalami hiperosmia saat sedang mengalami episode migrain. Sebaliknya, sensitivitas bau juga bisa memicu migrain. Jadi semacam lingkaran setan.
2. Kehamilan dapat memicu perubahan hormonal yang memengaruhi indra penciuman
Saat hamil, terutama trisemester pertama, ibu hamil akan mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan pada indra penciumannya. Biasanya ibu hamil yang mengalami hiperosmia akan merasa mual dan muntah-muntah. Ini juga berkaitan dengan kondisi hiperemesis gravidarum. Namun, gejala ini akan berakhir setelah kehamilan dan kadar hormon normal kembali.
3. Bisa juga disebabkan oleh gangguan autoimun
Hiperosmia adalah gejala umum dari gangguan autoimun. Bisa juga terjadi ketika ginjal gak berfungsi dengan baik, yang mengakibatkan gangguan kelenjar adrenal atau Addison. Hiperosmia juga bisa disebabkan oleh Systemic lupus erythematosus yang menyebabkan sistem syaraf terganggu.
4. Penyakit Lyme akibat digigit kutu
Penyakit Lyme adalah infeksi yang disebabkan karena gigitan kutu. Seseorang yang terjangkit penyakit Lyme mengalami perubahan indra penciuman alias mengalami hiperosmia.
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Cara Mengobati Batuk dan Pilek dalam Semalam, Gak Perlu Obat Lagi!
5. Bisa juga disebabkan oleh kondisi neurologis, seperti Penyakit Parkinson, Alzheimer, sklerosis multipel, epilepsi dan polip atau tumor di tengkorak
Hiperosmia juga bisa disebabkan oleh kondisi neurologis. Adapun, di antaranya, seperti penyakit Parkinson, Alzheimer, sklerosis multipel, epilepsi dan polip atau tumor di tengkorak.
6. Obat yang diresepkan bisa memengaruhi indra penciuman, baik menumpul maupun menguat
Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter ternyata bisa memengaruhi indra penciuman. Sebenarnya, banyak obat yang menumpulkan indra penciuman, namun sebagian ada juga yang membuat penciuman makin kuat, bahkan cenderung sensitif atau hiperosmia.
7. Diabetes tipe 1 juga rentan mengidap hiperosmia
Seseorang yang mengalami diabetes tipe 1 dan gak ditangani secara medis rentan mengalami hiperosmia.
8. Kekurangan gizi, seperti vitamin B12 juga bisa menyebabkan hiperosmia
Seseorang yang kekurangan nutrisi, seperti vitamin B12 rentan terpengaruh indra penciumannya. Kekurangan B12 bisa mengganggu sistem saraf sehingga hidung terlalu sensitif terhadap bau.
Jika kamu mengalami hiperosmia dan merasa sangat terganggu dengannya, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Penanganan tepat waktu bisa mencegahmu mengalami gangguan kecemasan, hingga depresi.
Baca Juga: 7 Cara Cepat dan Efektif Mencegah serta Meredakan Sakit Maag Kambuhan