Chef Chandra mengatakan, banyak masyarakat yang belum memahami cara dalam mengolah daging merah agar sesuai dengan nutrisi yang diperlukan dan juga rasa. Menurut dia, kandungan nutrisi yang terdapat dalam daging sama, baik yang lokal maupun premium. Sehingga tidak perlu khawatir dalam mengkonsumsi daging.
Namun, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah bagian daging mana yang akan diolah untuk disantap. Sebab, bagian daging sapi akan memiliki tekstur berbeda jika diolah.
“Yang menjadi catatan adalah sebelum mengolah pastinya harus tahu dulu bagian apa daging yang kita miliki. Atau minimal bisa ditanyakan kepada penjualannya, agar kita bisa tahu akan diolah apa,” ungkapnya.
Dalam mengolah daging sapi bisa dibedakan berdasarkan jenis dagingnya. Daging sapi memiliki kualitas yang berbeda sesuai dengan bagian tubuh sapi.
“Yang pasti, manfaat daging sapi bisa didapatkan jika dikonsumsi sesuai porsinya dan tidak berlebihan. Karena apa pun jika dikonsumsi berlebihan pastinya tidak baik. Selain itu, perhatikan bagian daging dan pengolahannya agar nutrisi yang terkandung dalam daging sapi tidak hilang,” kata Chandra.
Sebagai informasi, daging merah merupakan istilah kuliner yang merujuk kepada daging yang berwarna kemerahan. Secara kimiawi, daging ini berwarna kemerahan karena kandungan myoglobin yang relatif lebih tinggi dibandingkan daging putih.
Daging ayam hanya mengandung 0.05 persen myoglobin, daging babi mengandung 0.1-0.3 persen, dan daging sapi muda 0.4-1 persen. Sedangkan daging sapi tua memiliki 1.5 hingga 2 persen myoglobin.
Dalam ilmu gizi, daging ini didefinisikan sebagai daging yang memiliki lebih banyak protein mioglobin daripada daging putih. Daging putih didefinisikan sebagai daging non-gelap dari ikan atau ayam (tidak termasuk kaki atau paha).